Pelaksanaan Pelaksanaan metode pembelajaran membaca permulaan dengan
92
Gambar 11. Siswa Bergantian Menyusun Huruf-huruf yang telah disediakan di almari Baba
Gambar tersebut memperlihatkan guru sedang memberikan penjelasan mengenai huruf yang dipasang oleh seorang siswa mengenai
binatang yang telah diperkenalkan guru. Pada gambar tersebut, tampak siswa sedang memegang gambar peraga Baba berupa gambar-gambar
binatang.
4 Siswa yang lain ikut mengoreksi huruf yang disusun temannya dalam
memberi nama-nama gambar tersebut Huruf-huruf yang dipasang siswa, belum sepenuhnya benar.
Sehubungan dengan itu, guru meminta siswa lain untuk ikut mengoreksi huruf-huruf yang belum benar dipasangkan oleh salah
seorang siswa lain. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa guru memiliki cara tersendiri dalam mengoreksi hasil kerja dari siswa yakni
dengan melibatkan siswa lainnya untuk mengoreksi pemasangan huruf- huruf yang masih salah seperti yang dipasangkan oleh siswa lainnya.
Partisipasi siswa lain untuk saling mengoreksi pemasangan huruf-huruf, dapat menumbuhkan kerjasama di antara sesama siswa.
93
5 Bersama dengan siswa membaca nama-nama gambar yang telah
disusun tersebut Salah satu cara lainnya yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi bacaan kepada siswa tunagrahita dengan penggunaan media Baba adalah dengan cara bersama-sama membaca
nama-nama gambar yang telah disusun. Dengan cara ini, siswa yang belum lancar membaca nama-nama gambar menjadi lebih mudah atau
terbantu dengan keberadaan siswa lainnya. Hal tersebut seperti dikemukakan Ibu Suryani selaku guru Kelas D II SLB C Dharma Rena
Ring Putra 2 Yogyakarta seperti berikut: Salah satu cara saya untuk mempercepat kemampuan siswa yang
mengalami keterbatasan membaca awal adalah dengan melibatkan seluruh siswa, misalnya saya meminta untuk
membaca nama-nama gambar secara bersama-sama. Berdasarkan pengamatan saya, dengan cara melibatkan siswa secara bareng-
bareng membaca nama-nama gambar yang telah disusun Hasil wawancara, 16042012
Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa melibatkan siswa secara bersama-sama untuk membaca nama-nama gambar merupakan
salah satu cara yang dilakukan guru untuk mempermudah siswa dalam membaca permulaan. Hasil yang sama ditunjukkan hasil observasi yang
dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Siswa lebih bersemangat belajar membaca dengan melibatkan siswa secara bersama-sama
membaca. Tampak bahwa siswa yang sebelumnya masih mengalami kesulitan membaca huruf-huruf, menjadi lebih mudah membaca materi
yang diberikan guru Hasil observasi, 16 April 2012.
94
6 Guru membagi kotak abjad Baba kepada siswa atau temannya
Guru menunjukkan gambar yang ditempelkan di papan tulis, dan siswa memberi nama-nama gambar tersebut dengan cara menyusun
kartu huruf di kotak abjad Baba, dan guru mengamati siswa satu persatu. Dengan membagi kotak abjad Baba ini, siswa akan memberi
nama-nama sesuai dengan yang ditunjuk guru di papan tulis. Cara penyampaian ini membuat guru dan siswa saling kerjasama selama
pembelajaran berlangsung. Guru berperan sebagai penunjuk pada gambar yang ditempelkan di papan tulis, sedangkan siswa memberinya
nama dengan cara menyusun kartu huruf di kotak abjad Baba. Cara penyampaian materi ini tergolong efektif dalam menumbuhkan minat
siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut seperti dikemukakan Ibu Suryani selaku guru Kelas D II SLB C Dharma Rena Ring Putra 2
Yogyakarta seperti berikut: Kotak abjad Baba dibagikan kepada siswa dan siswa memberi
nama sesuai dengan yang sudah dibicarakan atau disampaikan guru tadi atau sebelumnya. Kotak abjad ini dibagikan kepada
siswa dan masing-masing mendapat satu. Jadi jumlah peraga yang harus dipersiapkan guru sesuai dengan jumlah siswa.
Masing-masing siswa harus bisa mandiri. Artinya, meskipun ada kelompok tapi yang utama siswa difokuskan untuk memahami
sendiri materi pelajaran. Kalau ada kelompok itu hanya sifatnya untuk mempermudah siswa dalam membaca permulaan ini
Hasil wawancara, 16042012
Tujuan guru membagi kota abjad Baba ini kepada masing- masing siswa agar siswa bisa menyusun sendiri nama-nama binatang,
dan nama benda konkrit lainnya sesuai tema, yang baru saja dipelajari
95
dan kemudian membaca sendiri. Artinya, pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media Baba ini tetap berfokus pada kemampuan
masing-masing siswa untuk membaca permulaan. Peraga Baba yang dipersiapkan guru seperti kotak abjad Baba harus sesuai dengan jumlah
siswa sehingga setiap siswa bisa fokus dengan pembelajaran secara individual. Guru juga membagikan buku pembelajaran terutama kepada
siswa yang belum memiliki buku tersebut. 7
Setelah itu siswa menulis kata-kata yang disusun di kotak abjad dalam buku tulis masing-masing
Setelah masing-masing siswa mendapatkan kotak abjad Baba yang dibagikan guru, siswa secara individu menulis kata-kata yang
disusun di kotak abjad tersebut ke dalam buku tulisnya masing-masing. Hal tersebut seperti terlihat pada Gambar 12 di bawah ini.
Gambar 12. Siswa Menyusun Abjad dan Kemudian Menulis
di Buku Tulis Masing-masing
96
Gambar tersebut memperlihatkan siswa sedang menyusun huruf- huruf nama-nama binatang, dan nama benda konkrit yang ada di buku
atau peraga Baba. Setelah menyusun huruf-huruf tersebut, siswa kemudian menulisnya di buku tulisnya masing-masing. Selama
penulisan ini berlangsung, guru sambil memperhatikan dan memeriksa hasil kerja siswa baik dalam kotak abjad maupun yang dituliskan dalam
buku tulisnya masing-masing.
Gambar 13. Guru Mendampingi Siswa saat Menyusun Abjad dengan menggunakan Media Baba
Gambar tersebut memperlihatkan guru sedang membetulkan pemasangan huruf yang salah atau keliru oleh seorang siswa. Dengan
memberikan pendampingan pada siswa saat pembelajaran berlangsung, siswa akan merasa nyaman dan percaya diri karena keterbatasannya
dalam memasang huruf-huruf, dapat dengan segera mendapat bantuan dari guru.
97