Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran

40 Dengan demikian sumber belajar dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri siswa dan memungkinkan atau mempermudah siswa belajar. 2 Fungsi semantik yang diamaksud adalah media berfungsi untuk menambah perbendaharaaan kata symbol verbal sehingga makna atau maksudnya benar-benar di pahami tidak verbalistik. 3 Fungsi manipulatif dimiliki media karena memiliki karakteristik umum yaitu mengatasi batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. 4 Fungsi psikologis meliputi: fungsi atensi, fungsi afeksi, fungsi kognitif, fungsi imajinatif, dan fungsi motivasi. Penjelasan masing-masing fungsi: a Media berfungsi atensi karena media mampu meningkatkan perhatiaan siswa terhadap materi pembelajaran. b Media berfungsi afektif karena media mampu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. c Fungsi kognitif dimiliki media karena media ikut mengembangkan kemampuan kognitif siswa yaitu siswa memperoleh bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek- objek yang dihadapi. Semakin banyak objek yang dihadapi semakin banyak gagasan atau pikiran yang dimiliki siswa. d Fungsi imajinatif dimiliki media karena media mampu meningkatkan dan mengembangkan daya imajinasi siswa. 41 e Adapun fungsi motivasi dimiliki media karena media mampu menimbulkan dorongan untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dengan demikian guru mampu mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif di dalam pembelajaran Munandi 2008: 43-48. 5 Fungsi sosial-kultural adalah mengatasi hambatan sosio-kultural antara peserta komunikasi dalam pembelajaran. Oleh karena itu media pembelajaran dapat memberikan rangsangan yang sama, yang bisa dinikmati oleh siapa saja sehingga memiliki pengalaman yang sama, dan menimbulkan presepsi yang sama. Ulasan beberapa fungsi media pembelajaran di atas juga dapat diaplikasikan ke dalam media Baba. Namum fungsi utama dari media ini membantu siswa tunagrahita ringan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Terciptanya proses belajar mengajar yang kondusif dalam pengajaran membaca secara khusus dalam penelitian ini bagi siswa tunagrahita ringan dengan gangguan inteligensi rendah yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan, maka diperlukan media pembelajaran untuk dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 42

D. Media Baba sebagai Media Pembelajaran Membaca Permulaan

1. Pengertian dan Perlengkapan Media Baba

Salah satu bentuk media pembelajaran adalah media Baba. Media Baba yang dimaksud adalah sarana atau alat bantu untuk pembelajaran membaca permulaan, yang diterbitkan oleh Kanisius dan diciptakan oleh Br. Ewald Merkx, MTB, yang sudah mendapat pengesahan SK Dirjen Dikdesmen Depdikbud lewat SK No. 250C.C6KepLK2000. Melalui media Baba, siswa diajak belajar sesuai dengan kompetensinya secara aktif. Media Baba membantu keterlibatan siswa secara aktif baik fisik maupun psikis dalam pembelajaran membaca. Dalam media Baba ada pula unsur bermain sambil belajar sehingga tidak memberatkan kognitif siswa. Menurut Merkx 2000:3, penggunaan media ini akan menampakkan hasil yang positif dan optimal jika digunakan selama 30 menit pada setiap hari. Media Baba merupakan salah satu contoh media grafis. Karena media grafis termasuk media visual, di antaranya mengandung pengungkapan kata-kata dan gambar Sadiman Arief dkk 2009: 29. Media Baba terdiri dari huruf-huruf, kata-kata, kalimat serta gambar. Secara teoretis, bentuk media Baba yang menggabungkan kata dengan gambar yang menunjukkan kata tersebut merupakan bagian dari pendekatan pengajaran membaca bagi anak dengan disabilitas intelektual yang disebut pendekatan keseluruan kata atau whole word approach untuk konsep membaca fungsional atau functional reading Myreddi Narayan, 1998: 2.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189