Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

61 permulaan terlihat dari kemampuan untuk melafalkan dengan intonasi yang sesuai serta diucapkan dengan lancar. Untuk itu, diperlukan media pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat belajar dengan senang, gembira sehingga dapat membebaskan dari berbagai kendala psikologis yang menghambat pembelajaran membaca, misalnya rasa takut, malas, dan bosan sehingga dapat meraih berbagai aspek kemampuan membaca permulaan tersebut. Salah satu media pembelajaran membaca permulaan yang diperkenalkan para ahli adalah media Baba. Media Baba adalah sarana atau alat bantu belajar membaca yang diterbitkan oleh Kanisius dan diciptakan oleh Br Ewald Merx, MTB yang sudah mendapat pengesahan SK Dirjen Dikdasmen dan merupakan alat bantu untuk pelajaran membaca permulaan di Taman Kanak-Kanak, kelas satu Sekolah Dasar, dan Sekolah Luar Biasa dalam hal ini tunagrahita ringan. Konsep yang mendasari diciptakannya media belajar ini adalah anak dapat belajar sambil bermain dengan media konkrit. Karena itu, belajar membaca dengan media Baba dapat menjadi metode pembelajaran yang tepat, konkrit dan menyenangkan untuk anak tunagrahita ringan karena media Baba dibuat seperti alat pemainan konstruksi di mana siswa dapat menyusun huruf-huruf Baba layaknya balok-balok mainan. Indera penglihatan, pendengaran dan perabaan siswa dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran membaca dengan media Baba, diperlukan persiapan yang memadai dan tahapan-tahapan pelaksanaan yang terencana sebagaimana pelaksanaan pembelajaran pada umumnya. Oleh karena itu, perhatian yang mendetil pada setiap tahapan itu sangat perlu dalam rangka 62 menggambarkan sebuah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Baba. Selain tahapan, komponen-komponen utama dalam sebuah pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan seperti kemampuan guru, penggunaan metode pembelajaran, keterampilan dan kemampuan siswa, perlu diberdayakan dan digambarkan secara rinci. Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Bagan 1. Kerangka berpikir penelitian

H. Pertanyaan Penelitian

Dengan kerangka pemikiran di atas maka secara operasional, beberapa pertanyaan penelitian dapat diuraikan demikian: Siswa Tunagrahita Ringan  Pengertian  Karakteristik Kemampuan Membaca Permulaan  Pelafalan  Intonasi  Kejelasan Pembelajaran Membaca Permulaan dengan Menggunakan Media Baba  Membaca permulaan - Pengertian, tujuan dan metode membaca permulaan.  Penggunaan media Baba - Persiapan perlengkapan - Langkah-langkah penggunaan  Komponen Pelaksanaan Pembelajaran - Kemampuan guru - Metode yang digunakan - Keterampilan dan kemampuan siswa 63 1. Bagaimanakah persiapan metode pembelajaran dengan penggunaan media Baba dalam membaca permulaan yang meliputi perencanaan metode, media, kegiatan belajar, serta evaluasi yang akan dilakukan guru? 2. Bagaimanakah tahapan pelaksanaan metode pembelajaran dengan penggunaan media Baba dalam membaca permulaan di kelas II? 3. Bagaimanakah pelaksanaan metode pembelajaran dengan penggunaan media Baba dalam membaca permulaan di kelas II? 4. Bagaimanakah kemampuan guru pelaksanaan metode pembelajaran dengan penggunaan media Baba dalam membaca permulaan di kelas II? 5. Bagaimanakah keterampilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan media Baba? 6. Bagaimanakah evaluasi hasil belajar yang meliputi pelaksanaan tes, teknik tes, dan kemampuan siswa memahami keterampilan membaca permulaan?

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189