Fungsi Media Pembelajaran Media Pembelajaran

42

D. Media Baba sebagai Media Pembelajaran Membaca Permulaan

1. Pengertian dan Perlengkapan Media Baba

Salah satu bentuk media pembelajaran adalah media Baba. Media Baba yang dimaksud adalah sarana atau alat bantu untuk pembelajaran membaca permulaan, yang diterbitkan oleh Kanisius dan diciptakan oleh Br. Ewald Merkx, MTB, yang sudah mendapat pengesahan SK Dirjen Dikdesmen Depdikbud lewat SK No. 250C.C6KepLK2000. Melalui media Baba, siswa diajak belajar sesuai dengan kompetensinya secara aktif. Media Baba membantu keterlibatan siswa secara aktif baik fisik maupun psikis dalam pembelajaran membaca. Dalam media Baba ada pula unsur bermain sambil belajar sehingga tidak memberatkan kognitif siswa. Menurut Merkx 2000:3, penggunaan media ini akan menampakkan hasil yang positif dan optimal jika digunakan selama 30 menit pada setiap hari. Media Baba merupakan salah satu contoh media grafis. Karena media grafis termasuk media visual, di antaranya mengandung pengungkapan kata-kata dan gambar Sadiman Arief dkk 2009: 29. Media Baba terdiri dari huruf-huruf, kata-kata, kalimat serta gambar. Secara teoretis, bentuk media Baba yang menggabungkan kata dengan gambar yang menunjukkan kata tersebut merupakan bagian dari pendekatan pengajaran membaca bagi anak dengan disabilitas intelektual yang disebut pendekatan keseluruan kata atau whole word approach untuk konsep membaca fungsional atau functional reading Myreddi Narayan, 1998: 2. 43 Melalui pendekatan ini, siswa belajar untuk menyadari recognize dan membaca kata-kata untuk dilafalkan. Pendekatan keseluruhan kata dilakukan dengan mengajarkan perbendaharaan kata konkrit yang berfokus pada tingkat penggambaran imagery level dari kata-kata yang hendak dipelajari. Artinya, penggambaran dengan apa yang paling mudah agar sebuah kata dapat menghasilkan sebuah gambar yang konkrit ; “imagery level refers to the ease with which a word evokes a concrete picture ” Myreddi Narayan, 1998: 3. Langkah-langkah whole word approach antara lain Myreddi Narayan, 1998: 3-9: a. Pilihlah kata-kata yang biasa digunakan dalam lingkungan anak sehari-hari misalnya tentang jenis sayuran, buah-buahan, bagian tubuh, pakaian. Dimulai dengan kata-kata yang memiliki bunyi yang berbeda jauh lalu diikuti dengan yang mirip bunyinya. b. Mulai dengan memasangkan gambar dengan kata. Pada awalnya, berikan dahulu dua gambar dengan ada tulisan namanya, misalnya gambar bawang dengan tulisan “bawang” dan gambar kentang dengan tulisan “kentang”. c. Jika siswa sudah mampu memasangkan kedua gambar tersebut, langkah berikutnya adalah siswa diberikan gambar yang terpisah dari tulisannya. Siswa diminta untuk memasangkan tulisan dengan gambarnya yang sesuai. d. Setelah itu, mintalah siswa untuk menunjukkan kata-kata tersebut pada kartu gambar flashcards atau pada lembar kerja. 44 e. Setelah siswa mampu mengidentifikasi gambar tersebut, mintalah siswa untuk membaca kata-kata tersebut. Ikuti prosedur yang sama untuk mengajarkan kata-kata yang lain. Sebagai media grafis untuk membaca permulaan yang bersifat fungsional serta dengan memasangkan kata dan gambar, maka media Baba ini menggunakan empat komponen yang sering disebut dengan sarana Baba, yakni: 1 Kotak Abjad Baba Kotak abjad Baba merupakan sarana belajar untuk mengenal huruf atau kata. Kotak abjad Baba terdiri dari tiga puluh petak kecil, di dalam setiap petak terdapat kepingan-kepingan huruf kecil, jumlah kepingan tiap huruf pada masing-masing petak disediakan delapan huruf. Huruf- huruf tersebut disusun berdasarkan hasil penelitian tentang frekuensi penggunaan huruf yang sesuai dengan bahasa anak. Huruf tersebut dimulai dari “a” sampai “z” kecuali huruf “q”. Huruf “q” ditiadakan karena huruf tersebut masih jarang digunakan oleh siswa usia TK dan SD kelas I serta SLB. Kotak abjad ini digunakan secara individual agar semua siswa secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Berikut adalah gambar dari kotak abjad Baba. Gambar 1. Kotak Abjad Baba 45 2 Buku Penyerta 1 dan 2 Dalam buku ini disajikan bahan-bahan yang dapat dipakai oleh bapakibu guru yang menggunakan Media Baba. Buku ini berisi gambar-gambar yang telah dikenal anak-anak sekaligus dengan kata atau kalimat. Buku ini berfungsi sebagai penyerta kotak abjad Baba. Berikut adalah gambar buku penyerta kotak abjad Baba. Gambar 2. Buku Penyerta 1 dan 2 3 Almari Abjad Baba Almari ini berisi 124 kata dasar. Kartu huruf tercetak pada karton dupleks 8 x 4 cm. Almari Baba digunakan untuk pembelajaran secara klasikal oleh guru dalam menyampaikan materi membaca dan menulis permulaan. Artinya bahwa salah satu siswa ditunjuk untuk mengerjakan atau menyusun huruf-huruf menjadi kata pada lemari abjad sesuai dengan kata yang ditentukan oleh guru. Sementara siswa yang lain menyusun pada kotak abjadnya masing- masing. Berikut ini adalah gambar almari Baba.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189