Evaluasi Hasil Belajar Siswa Tunagrahita Ringan dalam

59 ini adalah anak tuagrahita mampu didik di SLB C Shanti Yoga, Klaten, tahun ajaran 20102011. Populasi berjumlah empat anak dan seluruh anggota diambil sebagai sampel. Hasil penelitian itu bahwa kemampuan membaca cerita bahasa Jawa siswa tunagrahita mampu didik meningkat setelah digunakan media bercerita bergambar. Peningkatan ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi siswa melalui perolehan nilai rata-rata siswa, sebelum diberikan tindaka nilai rata-rata siswa 5,32, setelah diberikan tindakan dari sikulus I meningkat menjadi 6,42, pada siklus ke II menjadi 7,35, dan pada siklus III menjadi 7,87. Penelitian Elly Windarsih dalam rangka menyusun skripsinya berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Majalah Aktivitas Anak Pada Anak Tunagrahita Ringan kelas DI di SLB C Bhaktisiwi Pangukan Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas Dasar I. Populasi berjumlah tiga orang diambil sebagi sampel. Hasil penelitiannya adalah bahwa ada peningkatan kemampuan membaca permulaan pada ketiga subjek. Hal ini terbukti dengan adannya persentase yang tinggi pada saat diberikan tindakan pada siklus I: kemampuan membaca subjek Srn 30 menjadi 80 masuk dalam kriteria mampu membaca dengan bantuan, sedangkan subjek Zaf 41, 5 menjadi 66,7 , masuk dalam kriteria mampu membaca dengan bantuan dan pada subjek Wyh dari tidak mengalami peningkatan menjadi 16,6, masuk dalam kriteria mampu membaca tanpa bantuan. Melihat subjek dan variable-variabel ketiga penelitian di atas maka dikatakan bahwa penelitian ini masih relevan untuk dilakukan karena belum 60 ada penelitian lain yang berfokus pada pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan media Baba pada anak tunagrahita ringan. Sekalipun demikian, ketiga penelitian di atas memberikan dasar gagasan bahwa media Baba efektif untuk menjadi media pembelajaran membaca permulaan, dan bahwa kemampuan membaca permulaan anak-anak tunagrahita ringan dapat dikembangkan ketika digunakan media tertentu dalam pelaksanaan pembelajaran.

G. Kerangka Berpikir

Anak tunagrahita ringan merupakan satu kelompok anak tunagrahita yang memiliki kemampuan untuk mempelajari hal-hal akademis seperti membaca huruf, suku kata dan kata. Selain karena mereka mampu mempelajarinya, kemampuan membaca juga menjadi suatu kompetensi yang sangat penting bagi anak tunagrahita agar dapat berelasi sosial bahkan bertahan hidup karena mampu mengenal sejumlah tulisan yang menjadi petunjuk umum dalam hidup bermasyarakat. Untuk itu, segala sumber daya dan kreativitas harus dikembangkan para pendidik untuk membantu anak-anak tersebut menguasai kemampuan membaca permulaan. Membaca permulaan dalam membaca teknis adalah proses decoding atau mengubah simbol-simbol tertulis berupa huruf atau kata menjadi sistem bunyi. Dengan proses tersebut, rangkaian tulisan yang dibacanya menjelma menjadi rangkaian bunyi bahasa dalam kombinasi kata dan kelompok kata yang bermakna. Dengan kata lain, secara garis besar, indikator sebuah kemampuan membaca 61 permulaan terlihat dari kemampuan untuk melafalkan dengan intonasi yang sesuai serta diucapkan dengan lancar. Untuk itu, diperlukan media pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat belajar dengan senang, gembira sehingga dapat membebaskan dari berbagai kendala psikologis yang menghambat pembelajaran membaca, misalnya rasa takut, malas, dan bosan sehingga dapat meraih berbagai aspek kemampuan membaca permulaan tersebut. Salah satu media pembelajaran membaca permulaan yang diperkenalkan para ahli adalah media Baba. Media Baba adalah sarana atau alat bantu belajar membaca yang diterbitkan oleh Kanisius dan diciptakan oleh Br Ewald Merx, MTB yang sudah mendapat pengesahan SK Dirjen Dikdasmen dan merupakan alat bantu untuk pelajaran membaca permulaan di Taman Kanak-Kanak, kelas satu Sekolah Dasar, dan Sekolah Luar Biasa dalam hal ini tunagrahita ringan. Konsep yang mendasari diciptakannya media belajar ini adalah anak dapat belajar sambil bermain dengan media konkrit. Karena itu, belajar membaca dengan media Baba dapat menjadi metode pembelajaran yang tepat, konkrit dan menyenangkan untuk anak tunagrahita ringan karena media Baba dibuat seperti alat pemainan konstruksi di mana siswa dapat menyusun huruf-huruf Baba layaknya balok-balok mainan. Indera penglihatan, pendengaran dan perabaan siswa dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran membaca dengan media Baba, diperlukan persiapan yang memadai dan tahapan-tahapan pelaksanaan yang terencana sebagaimana pelaksanaan pembelajaran pada umumnya. Oleh karena itu, perhatian yang mendetil pada setiap tahapan itu sangat perlu dalam rangka

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189