Intonasi Kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita ringan kelas Dasar II
117
Pernyataan tersebut
memperlihatkan bahwa
guru telah
mengupayakan berbagai metode dan model pembelajaran sebelumnya. Di antara metode pembelajaran yang dilakukan guru, metode membaca
permulaan dengan penggunaan media Baba dinilai sebagai metode yang yang sangat cocok khususnya untuk membantu siswa agar bisa membaca
lebih lancar. Hal senada dikemukakan orangtua ALK bahwa anaknya saat ini sudah mampu membaca lebih lancar seperti berikut:
Salah satu hal yang saya lihat perkembangan membaca anak saya ALK bahwa sekarang bisa membaca lebih cepat atau lebih lancar.
Saya tahu hal itu ketika ALK mengulang-ulang pelajarannya di rumah sudah bisa lebih lancar. Menurut saya metode pembelajaran
yang menggunakan Baba cocok untuk membaca permulaan seperti anak saya Hasil wawancara, 16042012.
Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa pelaksanaan metode membaca permulaan dengan menggunakan media Baba dapat bermanfaat
bagi siswa tunagrahita seperti memperlancar membaca. Hal senada dikemukakan orangtua JLS bahwa metode pembelajaran dengan
menggunakan media Baba cocok bagi siswa tunagrahita seperti berikut: Anak saya kalau membaca sering terbata-bata, bahkan cenderung
sangat lambat. Ketika menggunakan media Baba, JLS bisa membaca lebih lancar. Salah satu permasalahan anak tunagrahita
dalam membaca adalah cenderung lambat dan terbata-bata. Mungkin metode yang digunakan guru dalam mengajar kurang
mendukung. Berbeda dengan metode diajarkan guru seperti baru- baru ini yakni menggunakan media Baba kelihatan bagi siswa
sangat menyenangkan dan dampaknya adalah anak bisa lebih lancar membaca suku kata dan kata Hasil wawancara,
16042012. Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa metode membaca
permulaan dengan menggunakan media Baba dinilai cocok untuk
118
memperlancar cara membaca siswa seperti JLS. Hal tersebut seperti dikemukakan orangtua JLS bahwa cara membaca anaknya sudah lebih
lancar terutama setelah anaknya sering menggunakan media Baba saat belajar di rumah.
Kemampuan membaca permulaan siswa tunagrahita ringan kelas Dasar II SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta yang lebih baik
dengan adanya pelaksanaan metode pembelajaran melalui media Baba dilihat dari tiga hal, yakni: pelafalan, intonasi, dan kelancaran. Hasil
observasi menunjukkan bahwa siswa ALK dan JLS memiliki kemampuan membaca permulaan yang lebih baik seperti ditunjukkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas D II Tunagrahita Ringan melalui Media Baba di SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Diskripsi
ALK Pelafalan
Subjek Alk dalam pelafalan memiliki kemampuan membaca huruf, suku kata, dan kata dengan pelafalan yang tepat dengan suara yang jelas hal ini ditunjukkan
melalui hasil skor penilaian yang menunjukkan bahwa persentase dari kemampuan awal anak mengalami perubahan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan
media Baba. Dimana kemampuan awal anak pengetahuan abjad ALK menguasai 16 abjad, dan kesalahan membaca pada huruf h dibaca n, huruf n dibaca u, huruf
f dibaca p dan terkadang huruf t dibaca menjadi huruf f, w dibaca m, namun setelah menggunakan media baba kesalahan-kesalahan tersebut dapat diatasi dan
anak mampu melafalkannya dengan benar.
Intonasi Subjek ALK dalam Intonasi memiliki kemampuan yang baik dalam membaca huruf,
suku kata, dan kata dengan intonasi yang tepat, yang mana sebelumnya subjek ALK dalam intonasi kadang tidak tepat dalam pengucapanya
Kelancaran Subjek ALK dalam membaca huruf, suku kata dan kata memiliki kemampuan dalam
kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes evaluasi belajar membaca anak yang sebelumnya anak membaca huruf, suku kata, dan kata masih terbata-bata. Namun
setelah menggunakan Media Baba anak mampu membaca dengan lancar.
JLS Pelafalan
Subjek JLS, kemampuan awal pelafalan anak sebelum pelaksanaan pembelajaran, dalam pelafalan huruf masih ada dibaca terbalik hal ini terdapat pada huruf d
dibaca b atau sebaliknya b dibaca d, h dibaca n dan m dibaca w. Namun setelah diberikan latihan membaca melalui media Baba kesalahan pelafalan tersebut
dapat diatasi dan akhirnya subjek JLS mampu melafalkan dengan tepat
Intonasi Subjek JLS, dalam kemampuan awal subjek intonasi membaca permulaan terkadang
terdengar intonasi sengau, dan jeda yang agak lama dalam membaca huruf, suku kata, dan kata. Namun setelah menggunakan media Baba masalah yang dihadapi
anak mampu membaca huruf, suku kata dan kata dengan intonasi yang tepat.
Kelancaran Subjek JLS, kemampuan awal membaca huruf, suku kata, dan kata masih belum
lancar, dan membutuhkan bantuan dari guru, namun setelah menggunakan media Baba maka kemampuan membaca subjek termasuk dalam kategori baik dan dapat
membaca huruf, suku kata dan kata dengan baik.
Sumber: hasil observasi, diolah
119
Hasil observasi tersebut memperlihatkan bahwa subjek ALK dan JLS memiliki kemampuan membaca permulaan yang lebih baik seperti dijelaskan
berikut