Metode penyampaian materi melalui media Baba

103 pembelajaran. Hal itu ditunjukkan dengan sikap antusias siswa dalam menyebutkan nama-nama binatang yang dikenalnya Hasil observasi, 12 April 2012. 2 Metode demonstrasi Metode pembelajaran lainnya yang digunakan guru dengan menggunakan media Baba adalah metode demonstrasi. Metode ini tepat bagi siswa tunagrahita dan dalam pelaksanan proses pembelajaran media Baba. Metode demonstrai ini dimaksudkan dimana guru memberikan contoh pada papan almari abjad dan siswa menirukan menyusun huruf pada kotak abjad Baba, melafalkan huruf dan intonasi yang tepat, serta memberi contoh membaca dengan lancar. Melalui metode demonstrasi, guru memberikan contoh atau mendemonstrasikan tema yang dipilih guru. Penggunaan metode demonstrasi ini sangat cocok dengan penggunaan media Baba. Misalnya, dengan pemilihan tema nama-nama binatang, guru dapat mendemonstrasikan gambar binatang yang dimaksud. Dengan mendemonstasikan kepada siswa, siswa menjadi lebih mudah menangkap nama-nama binatang yang dimaksud. Hal tersebut seperti dikemukakan Ibu Suryani selaku guru Kelas D II SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta seperti berikut: Sesuai dengan media yang digunakan adalah media Baba salah satunya dilengkapi dengan gambar-gambar, maka memberikan contoh kepada siswa menjadi hal yang sangat penting. Saya selalu mendemonstrasikan materi pembelajaran kepada siswa. Metode demonstrasi memang menjadi sangat cocok terutama dalam 104 menggunakan gambar peraga Baba kepada siswa tunagrahita Hasil wawancara, 16042012 Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa metode demonstrasi sangat sesuai dengan penggunaan media Baba yang umumnya dilengkapi dengan sejumlah gambar yang dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran khususnya membaca permulaan. Hal yang sama ditunjukkan dengan hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Siswa lebih cepat menangkap materi pembelajaran dengan metode demonstrasi yang digunakan guru. Siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran khususnya pada saat guru mendemonstrasikan nama-nama gambar yang ada dalam alat peraga Baba Hasil observasi, 12 April 2012. 3 Metode penugasan Metode penugasan dilakukan dengan guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyelesaikan materi pelajaran secara mandiri atau kelompok. Metode pemberian tugas merupakan suatu kegiatan berupa siswa melakukan sesuatu atas petunjuk dari guru di mana siswa diberikan tugas dikte untuk menyusun huruf menjadi suku kata dan kata dan menugasi anak untuk membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat serta membaca kata dengan lancar. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa metode penugasan merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat cocok dengan 105 menggunakan media Baba. Ketika guru melakukan tanya jawab dengan siswa dan kemudian guru mendemontrasikan tema pembelajaran yang ditetapkan, dan selanjutnya guru kemudian memberi penugasan kepada siswa dengan tugas-tugas. Melalui metode penugasan ini, setiap siswa dikondisikan untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru seperti menyusun suku kata atau kata sesuai dengan materi yang diberikan guru. Siswa diarahkan untuk bekerja sendiri sehingga akan terukur kemampuan membaca permulaan siswa yang sebenarnya. Saat penugasan berlangsung, guru selalu ada di sekitar siswa untuk memberikan penjelasan atau membantu hal-hal yang belum jelas bagi siswa. Kegiatan pribadi atau individual siswa sesuai dengan penugasan tersebut dapat dilihat pada Gambar 14 Gambar 14. Penugasan Siswa untuk Mengerjakan Tugas yang Diberikan Guru dengan Menyusun Huruf-huruf pada Kotak Abjad Baba Gambar tersebut memperlihatkan siswa sedang konsentrasi dan serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas tersebut secara individual. Hasil wawancara dengan Ibu 106 Suryani selaku guru Kelas D II SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta seperti berikut: Metode penugasan merupakan metode terakhir dari tanya jawab dan demonstrasi. Pada metode penugasan ini, siswa dilatih untuk mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kalau saya amati ya, siswa kelihatan antusias dan serius ketika diminta untuk mengerjakan tugas baik itu secara individu maupun secara kelompok atau bersama Hasil wawancara, 16042012 Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa metode penugasan sangat sesuai dengan penggunaan media Baba. Metode penugasan diberikan guru setelah melakukan tanya jawab dan metode demontrasi. Metode penugasan dapat menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar terutama membaca permulaan. Hasil wawancara tersebut juga didukung hasil observasi yang dilakukan bahwa siswa umumnya antusias mengerjakan tugas yang diberikan guru baik secara individual maupun dalam kelompok.

c. Keterampilan Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Membaca permulaan

dengan Media Baba Keterampilan siswa ditunjukkan dengan kemampuan subjek ALK dan JLS dalam kemampuan subjek menggunakan media Baba sebagai sarana pembelajaran khususnya membaca permulaan, dan respon siswa yang positif saat pelaksanaan pembelajaran. Gambaran keterampilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan media Baba dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 9. di bawah ini: 107 Table 9. Observasi mengenai Keterampilan Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran untuk Menggunakan Media Baba Kelas D II di SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta Sub- yek Aspek Hasil Observasi ALK Keterampi lan subjek terhadap metode melalui media Baba untuk membaca - Subjek mengalami perubahan perilaku terhadap pembalajaran membaca yang sebelumnya kurang bersemangat dalam pembelajaran membaca namun setelah menggunakan media Baba subjek merespon dengan baik. Hal ini terlihat dari sikap anak yang tidak sabaran untuk menggunakan kotak abjad Baba dan merasa heran juga dengan melihat almari Baba yang sangat besar dan huruf yang besar juga. - Dalam mengerjakan tugas-tugas membaca dan menulis kata yang disusun dapat dilaksanakan subjek dengan baik, dan subjek memiliki sikap yang tekun sehingga kemampuan anak sanagt baik. - Subjek juga sangat mudah memahami perintah guru dalam menggunakan media Baba. JLS - Subjek JLS, pada awal penggunaan media Baba sering ceroboh, seperti menumpahkan huruf dari kotak abjad Baba, sehingga membutuhkan waktu yang banyak untuk mendampingi subjek dalam menempatkan huruf-huruf pada kotak abjad sesuai tulisan, namun dalam perjalanan waktu ada perubahan sikap JLS dengan tekun untuk berlatih sesuai dengan anjuran guru. - Dalam mengerjakan tugas, JLS berbeda dengan siswa lainnya hal ini terlihat dari sikap JLS dengan sifat anak yang lebih aktif, perhatian mudah teralih, dan ketika melihat temannya sudah selesai menyusun siswa mandek untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru dia tidak ingin disaingi, maka selalu perhatian guru terpusat pada anak agar anak mampu menyelesaikan tugasnya. - Subjek dalam mengikuti memahami perintah guru, responnya sangat baik diawal namun dalam pertengahan sering beralih pada hal yang dia rasa menarik, khususnya saat mendengar suara ribut di luar kelas anak sering mau cepat-cepat ke luar dari kelas meskipun belum waktunya. Namun dengan bimbingan guru anak kembali fokus pada pembelajaran. Sumber: hasil observasi, diolah Hasil observasi tersebut memperlihatkan bahwa baik ALK maupun JLS memiliki keterampilan yang baik terhadap media Baba dalam membaca permulaan. Hasil observasi menunjukkan bahwa subjek ALK mengalami 108 perubahan perilaku terhadap pembalajaran membaca yang sebelumnya kurang bersemangat dalam pembelajaran membaca namun setelah menggunakan media Baba subjek merespon dengan baik. Hal ini terlihat dari sikap anak yang tidak sabaran untuk menggunakan kotak abjad Baba dan merasa heran juga dengan melihat almari Baba yang sangat besar dan huruf yang besar juga. Dalam mengerjakan tugas-tugas membaca dan menulis kata yang disusun dapat dilaksanakan subjek dengan baik, dan subjek memiliki sikap yang tekun sehingga kemampuan anak sangat baik. Subjek ALK juga sangat mudah memahami perintah guru dalam menggunakan media Baba. Hal yang sama ditunjukkan subjek JLS yang memiliki keterampilan yang baik terhadap media Baba dalam membaca permulaan. Hasil observasi memperlihatkan bahwa subjek JLS, pada awal penggunaan media Baba sering ceroboh, seperti menumpahkan huruf dari kotak abjad Baba, sehingga membutuhkan waktu yang banyak untuk mendampingi subjek dalam menempatkan huruf-huruf pada kotak abjad sesuai tulisan, namun dalam perjalanan waktu ada perubahan sikap JLS dengan tekun untuk belatih sesuai dengan ajuran guru. Dalam mengerjakan tugas JLS, berbeda dengan siswa lainnya. Hal ini terlihat dari sikap JLS dengan sifat anak yang lebih aktif, perhatian mudah teralih, dan ketika melihat temannya sudah selesai menyusun, JLS menjadi berhenti untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru karena dia tidak ingin disaingi. Oleh karena itu, perhatian guru selalu terpusat pada JLS agar siswa tersebut mampu menyelesaikan tugasnya. 109 Subjek JLS dalam mengikuti memahami perintah, responnya sangat baik diawal namun dalam pertengahan sering beralih pada hal yang dia rasa menarik, khususnya saat mendengar suara ribut di luar kelas, JLS sering mau cepat-cepat keluar dari kelas meskipun belum waktunya. Namun dengan bimbingan guru JLS kembali fokus pada pembelajaran. Kemampuan dan keterampilan siswa juga diperlihatkan dengan respon siswa terhadap petunjuk guru selama pembelajaran sebagaimana tampak pada hasil observasi dalam Tabel 10.di bawah ini: Table 10. Observasi mengenai Respon Siswa saat Pelaksanaan pembelajaran dengan Media Baba di Kelas D II di SLB C Dharma Rena Ring Putra 2 Yogyakarta Sub- yek Aspek Hasil Observasi ALK Respon siswa saat pelaksanaa n pembelajar an - Awal menggunakan media Baba subjek masih kesulitan dan butuh bimbingan dari guru, karena media ini merupakan hal yang baru bagi anak, namun dalam latihan berikutnya anak sudah merespon dengan baik dan mampu untuk menyusun huruf pada kotak abjad Baba secara mandiri. - Saat pembelajaran berlangsung anak menyimak dengan baik, hal dikarenakan menggunakan media Baba yang sangat konkret. - Subjek dalam proses kegiatan pembelajaran sangat aktif hal ini terlihat dari respon anak bertanya ketika tidak tahu dalam penyusunan huruf dan saat membaca dalam mengeja suku kata dan kata JLS - Respon siswa ketika saat pelaksanaan pembelajaran mengunakan media Baba sangat antusias dan gembira dan anak merasa seperti bermain maka ketika di suruh menyusun subjek pertama kali tidak mengikuti langkah-langkah penggunaan media Baba, dia menyusun sesuai keinginanya dan sering memasukan huruf pada kotak abjad Baba salah menempatkan maka ketika diakhir pembelajaran guru harus mengatur kembali kotak abjda JLS. - Dengan latihan yang terus- menerus JLS mampu menyimak pembelajaran yang diberikan oleh guru. - Keaktifan subjek saat proses belajar mengajar sangat baik hal ini terlihat dari respon siswa saat di suruh kedepan mengerjakan tugas menyusun di alamri Baba anak mampu tanpa bantuan dan mau bertanya apabila tidak menemukan huruf yang mau di susun. Dan subjek memiliki percaya diri yang tinggi. Sumber: hasil observasi, diolah

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

5 13 24

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan.

0 1 191

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS III DI SEKOLAH DASAR INKLUSI BANGUNREJO II YOGYAKARTA.

0 0 203

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DASAR 1 SEKOLAH LUAR BIASA SEKAR TERATAI 1 SRANDAKAN BANTUL.

0 5 103

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189