18 persambungan bentuk dan gerak satu dengan yang lain, seterusnya diberi
hitungan supaya menjadi berirama Purwatiningsih Harini, 2008. Dalam tahap ini, komposisi dan penguasaan ruang belum perlu
diberikan kepada anak, cukup dengan menggunakan gerak ke depan, ke belakang, ke kiri dan ke kanan serta berputar. Sesudah anak menguasai
dan hafal dengan gerak tari yang diajarkan, barulah anak diberikan komposisi dan susunan ruang yang sebenarnya Kussudiardja, 2008.
b. Profil Guru Seni Tari yang Dibutuhkan untuk Membimbing
Pengalaman Seni Tari di Sekolah Dasar
Guru SD perlu tahu bagaimana seharusnya profil guru, yang diharapkan dapat dengan baik memberikan bimbingan dalam proses
pembelajaran seni tari di sekolah dasar. Profil yang dimaksud adalah sikap maupun penampilan yang ideal dari seorang guru Kurniawan, 2013.
Sikap guru seni tari yang diharapkan adalah guru yang bersikap sebagai seorang teman. Teman, yang dalam perlakuannya lebih banyak
membimbing dari pada menunjukkan atau memberi perintah. Hubungan yang dibentuk antara guru dan anak mendorong anak untuk selalu percaya
kepada guru. Guru seni tari dengan sikap demikian kepada siswanya akan mengembangkan kondisi memberi dan menerima yang sehat dan
mendorong sikap membagi-bagi pengalaman. Sikap ini akan lebih berkembang ketika pembelajaran berlangsung dengan isi yang terpadu
baik internal ataupun antara bidang studi misalnya antara gerak tari dan musik Kussudiardja, 2006. Keterpaduan yang menuntut pengetahuan
19 global akan sangat dibutuhkan karena siswa akan selalu mempunyai akan
rasa pengetahuan. Jika ia percaya pada gurunya, maka gurulah tempat bertanya mereka dan akan selalu diingat Kurniawan, 2013.
Jika guru mempunyai antusias yang tinggi dalam proses pembelajaran, maka ia tidak akan kekurangan inspirasi termasuk
bagaimana menghadapi siswanya. Guru seni tari yang kreatif, yang sensitif atau peka, akan menunjukkan banyak hal dalam pengalaman mengajarnya,
dan menjadikan setiap saat pembelajaran itu menarik, merangsang keinginan anak untuk belajar dan tidak membosankan bagi anak-anak. Hal
tersebut akan tercermin ketika guru memberikan bimbingan kepada siswanya. Jadi untuk menjadi guru yang dinamis diperlukan imajinasi
kreatif. Jika perlu guru harus menghayalkan sesuatu yang lebih baik, lebih menarik, atau lebih memuaskan. Guru seni tari yang matang sesuai
emosional dan intelektualnya, akan dapat mengembangkan semua kecakapannya dalam belajar berekspresi melalui berbagai cara.
Menurut Purwatiningsih Harini 2008, penampilan guru seni tari yang kreatif dapat dilihat jelas pada minatnya pada kualitas seni. Guru seni
tari perlu menyenangi benda-benda yang baik, berpenampilan yang rapi, dan penuh perhatian terhadap pengalaman seni yang dilakukan oleh orang-
orang sekitarnya maupun anak didiknya. Guru seni tari yang peka adalah guru yang senang melihat, mendengarkan, dan banyak mengerti kehidupan
orang lain. Kepekaan yang diperoleh oleh guru seni tari tersebut merupakan hasil latihan diri sendiri terus menerus.