45 posisi guru seni tari di sekolah tersebut, 5 berapa gambaran tetap gaji yang
diterima oleh guru seni tari di sekolah dasar, 6 apakah pembelajaran seni tari dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah
dasar, dan 7 apa yang menjadi tujuan sekolah dasar memberikan pembelajaran seni tari, 8 bagaimana fasilitas pendukung yang ada terhadap
pembelajaran seni tari di sekolah dasar, 9 bagaimana tanggapan pihak sekolah terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar dan 10 bagaiaman
tanggapan pihak orang tua terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya dari seseorang Sugiyono, 2014.
Hasil observasi atau pengamatan akan lebih terpercaya apabila didukung dengan adanya dokumentasi. Pada penelitian ini dokumentasi yang dilakukan
oleh peneliti adalah dengan membuat catatan lapangan. Dalam membuat catatan di lapangan, peneliti melakukan prosedur dengan mencatat seluruh
peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan penelitian, dan hal ini berkisar pada isi catatan lapangan, model dan bentuk catatan lapangan, proses
penulisan catatan lapangan. E.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam metode kualitatif atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen,
pertama instrumen pokok dan instrumen penunjang. Instrumen pokok pada penelitian ini adalah peneliti, karena peneliti sebagai instrumen dapat
46 berhubungan langsung dengan responden dan mampu memahami serta menilai
berbagai bentuk dari interaksi di lapangan. Di bawah ini akan diceritakan sedikit tentang pengalaman peneliti yang berhubungan dengan penelitian ini.
Pengalaman peneliti yang berhubungan dengan penelitian ini adalah peneliti sewaktu masih duduk di sekolah dasar pernah mengikuti sanggar tari di dua
tempat. Sanggar tari yang pertama adalah sanggar tari Dolanan dan sanggar tari Ardi. Selain mengikut sanggar tari, peneliti juga mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler seni tari di sekolah. Semasa sekolah dasar tersebut peneliti pernah mengikuti pementasan seni tari di sekolah. Pertama, pada saat lomba antar
sekolah dasar peneliti menari Tari Merak berpasangan. Kemudian kedua, pada saat acara perpisahan kelas VI peneliti menari Tari Terang Bulan dan pada tahun
berikutnya peneliti menari Tari Kelinci. Selanjutnya, peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, peneliti mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
kegiatan seni tari. Kegiatan seni tari yang diikuti oleh peneliti pertama, yaitu ikut dalam kegiatan komunitas Tari Bali Sekar Jepun Universitas Sanata Dharma;
kedua, mengikuti pagelaran Seni Tari Bali berjudul Legong Sang Kenya di Taman Budaya Yogyakarta sebagai penari gabor; ketiga, mengikuti kegiatan
persembahan tarian doa Legong Maria di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagai penari gabor.
Selanjutnya, untuk lebih mempermudah dalam mengumpulkan data di lapangan peneliti menggunakan instrumen penunjang. Instrumen penunjang yang