63 di daerah ini, terlebih lagi lingkungan sekitar sekolah yang juga
mendukung proses pembelajaran. Jalan menuju ke sekolah dasar swasta 3 ini sedikit unik karena harus melewati jembatan-jembatan
yang di bawahnya terdapat sungai. Namun, jembatan-jembatan yang dibangun oleh pemerintah setempat ini terbuat dari semen dan besi
baja yang kokoh sehingga aman untuk dilewati kendaraan bermotor bahkan mobil.
Sekolah dasar swasta 3 ini mempunyai halaman sekolah yang luas, ruang kelas, ruang guru, tempat untuk cuci tangan di beberapa
sudut lorong sekolah, ruang kepala sekolah dan ruangan serba guna yang biasa digunakan oleh pihak sekolah sebagai pembelajaran seni
tari di sekolah dasar tersebut. Di sekolah dasar swasta 3 ini sedikit panas udara yang peneliti rasakan disana, hal ini dikarenakan
kurangnya pohon-pohon rindang di lingkungan sekolah ini. Di lingkungan sekolah dasar swasta 3 ini terdapat tiga strata
tingkat satuan pendidikan sekaligus, yaitu SD, SMP dan SMA, yang menyebabkan lingkungan sekolah hampir dipenuhi dengan lapangan.
Karena kondisi yang seperti inilah sekolah dasar swasta 3 ini mempunyai ruang kelas yang pintu dan jendela kelasnya selalu
terbuka lebar namun pada bagian jendela kelas masih ditutup dengan menggunakan gorden. Penggunaan gorden jendela ini supaya sirkulasi
udara di dalam kelas dapat terjaga kesegarannya, tetapi tidak membuat debu yang berada di luar kelas masuk ke dalam kelas begitu saja.
64 Selain hal itu gorden ini juga untuk melindungi siswa dari pancaran
sinar matahari yang dapat mengganggu kenyamanan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
d. Sekolah Dasar Negeri 1
Keempat, peneliti melakukan penelitian di sekolah dasar negeri 1 yang terletak di daerah jalan perkotaan dan pedesaan. Sekolah ini
terletak di sekitar tambak ikan dan persawahan yang asri. Tidak heran apabila berada di sekolah ini udara yang ada masih segar dan angin
sepoi-sepoi yang terasa menyejukkan. Suasana di sekolah ini kondusif untuk melakukan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Sekolah dasar negeri 1 ini mempunyai lapangan, ruang kelas,
ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, UKS dan kantin sekolah. Walaupun disekolah dasar negeri 1 ini hanya memiliki
beberapa pohon besar namun angin sepoi-sepoi tetap terasa di lingkungan sekitar sekolah ini. Mayoritas siswa yang bersekolah di
sekolah dasar negeri 1 adalah penduduk di lingkungan sekitar sekolah tersebut. Biasanya siswa datang ke sekolah dengan bersepeda atau
berjalan kaki bersama siswa-siswa lainnya. Hampir seluruh ruangan kelas di sekolah dasar negeri 1 ini
terlihat gelap dan kurangnya ventilasi yang membuat cahaya matahari tidak dapat menyinari ruangan dengan maksimal. Sehingga, pada saat
pertama kali peneliti datang ke sekolah dasar negeri 1 ini, peneliti
65 sempat kebingungan dan bertanya-tanya dalam hati apakah ini adalah
sebuah ruang kelas karena ruang kelas yang begitu gelap. Tidak hanya ruang kelas saja yang terlihat gelap, namun ruang guru yang terdapat
di sekolah tersebut juga terlihat gelap dan kurang ventilasi. Selain ruang kelas pembelajaran dan ruang guru yang terlihat gelap, tempat
parkir di sekolah ini juga terlalu sempit dan tidak terawat dengan maksimal.
e. Sekolah Dasar Negeri 2
Sekolah dasar negeri 2 ini, awalnya terdiri dari tiga sekolah dasar negeri yang kemudian menjadi satu kepemimpinan kepala
sekolah sampai dengan saat ini. Jadi, bangunan dan kelas yang terdapat di sekolah dasar negeri 2 ini begitu banyak. Selain bangunan
yang begitu banyak, sekolah dasar negeri 2 ini mempunyai lapangan yang luas, ruang guru, ruang kepala sekolah, kantin, koperasi sekolah,
UKS, ruang pertemuan, perpustakaan, tempat cuci tangan dibeberapa sudut lorong kelas, musholla dan kebun tanaman obat.
Terletak di tengah kota namun suasana pembelajaran di sekolah dasar negeri 2 ini kondusif dan tidak bising dengan berbagai lalu
lalang kendaraan. Hal ini dikarenakan bangunan sekolah yang tinggi,
sehingga suara bising kendaraan bermotor tidak terlampau terdengar dari dalam lingkungan sekolah. Sekolah dasar negeri 2 mempunyai
ruangan tersendiri untuk melaksanakan pembelajaran seni tari. Ruangan yang cukup besar sehingga memungkinkan guru tari
66 memberikan pembelajaran seni tari kepada siswa dengan maksimal
karena ruangan yang cukup luas untuk menari bersama.
f. Sekolah Dasar Negeri 3
Kemudian sekolah dasar negeri terakhir yaitu sebagai yang keenam, yang peneliti dijadikan sebagai tempat penelitian adalah
sekolah dasar negeri 3. Sekolah dasar negeri 3 ini berada dipinggir jalan raya yang ramai padat kendaraan. Walaupun terletak di tengah
kota, namun suara bising kendaraan tidak sampai mengganggu pembelajaran di lingkungan sekolah. Bangunan sekolah yang terdiri
dari Taman Kanak-kanak TK, SD, SMP, SMA dan beberapa gedung kampus ini tetap kondusif untuk melakukan pembelajaran sehari-hari.
Sekolah dasar negeri 3 ini mempunyai ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan dan UKS. Selain itu, terdapat sebuah
kolam ikan di depan ruang guru. Pada saat peneliti datang pertama kali di sekolah tersebut, air dalam kolam ikan itu terlihat keruh dan
tidak terawat. Karena air dalam kolam ikan itu terlalu keruh, ikan yang terdapat di dalam kolam itu sampai tidak terlihat apabila tidak
diperhatikan dengan cermat. Sekolah dasar negeri 3 ini mempunyai sebuah panggung atau
pendopo. Pendopo ini berhimpitan dengan sebuah ruangan yang merupakan
tempat untuk
menyimpan peralatan
karawitan. Pembelajaran seni tari di sekolah dasar negeri 3 ini dilaksanakan di
67 pendopo ini. Siswa-siswa berkumpul dan mengikuti pembelajaran seni
tari dengan bimbingan dari guru tari. Peneliti melakukan wawancara terhadap keenam informan yang
terdiri dari tiga informan yang merupakan guru sekolah dasar swasta dan tiga informan yang merupakan guru sekolah dasar negeri.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara semi tersturktur. Peneliti juga melakukan pendekatan kepada masing-
masing informan suapaya terbangun relasi yang baik antara peneliti dan informan.
3. Deskripsi Penelitian dan Hasil Penelitian
a. Informan I
1 Latar Belakang Informan I
Informan pertama dalam penelitian ini adalah Ibu Poppy, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai empat orang anak dan suami yang
menjadi seorang guru SMA, namun sekarang sudah pensiun. Sebenarnya, Ibu Poppy ini bukan merupakan lulusan dari fakultas atau prodi seni tari,
melainkan lulusan dari teknik industri. Ibu Poppy belajar seni tari dari suaminya yang bernama Bapak Pura . Sudah sejak SMA Ibu Poppy
menggeluti kegiatan seni tari bersama sang suami, Bapak Pura ini, tidak heran jika sampai pada saat ini Ibu Poppy mampu membimbing dan
menjadi seorang guru tari di sekolah dasar. Selain menjadi seorang guru tari di sekolah dasar, Ibu Poppy ini membuka warung dan counter pulsa
68 di rumahnya untuk mengisi waktu senggang sekaligus menambah
penghasilan. Ibu Poppy ini sudah mengajar di sekolah dasar swasta 1 ini sudah
hampir 20 tahun. Ibu Poppy mengajar dan membimbing pembelajaran seni tari kepada seluruh siswa. Namun, saat masuk tahun ajaran
20142015, Ibu Poppy ini mengundurkan diri dari sekolah dasar swasta 1 karena faktor usia dan faktor penggajian yang kurang sesuai. Sebenarnya
peneliti sempat merasa kebingungan karena guru seni tari di sekolah dasar negeri 1 ini mengundurkan diri, tetapi atas usulan dan
pertimbangan dari dosen pembimbing akhirnya peneliti tetap mencari dimana guru seni tari sekolah dasar swasta 1 untuk melakukan
wawancara. Peneliti mencari informasi kepada beberapa teman guru dan akhirnya peneliti menemukan tempat tinggal dari Ibu Poppy ini. Peneliti
melakukan wawancara di rumah Ibu Poppy yang dilakukan pada 20 Oktober 2014 yang berlangsung dari pukul 13.30-16.45 WIB.
2 Dinamika Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
Selama melakukan wawancara dengan Ibu Poppy yang selama hampir 20 tahun menjadi guru seni tari sekolah dasar 1 ini, peneliti
menemukan bahwa seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar swasta 1 ini dilaksanakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Ibu Poppy seni tari
sekolah dasar swasta 1 ini mengajarkan kepada para siswanya dengan menari tari kreasi baru namun masih menganut gerak dasar dalam tarian
69 Jawa. Tari kreasi baru itu diantaranya Tari Kelinci, Tari Terang Bulan,
dll.
a. Apakah siswa mempunyai semangat dan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran seni tari?
Ibu Poppy tersebut mengatakan, siswa sekolah dasar swasta 1 tersebut selalu antusias dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni
tari. Hal ini ditunjukkan dengan semua siswa selalu hadir sebelum jam ekstrakurikuler dilaksanakan.
b. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran seni tari pada siswa?
Dalam mengajarkan kegiatan seni tari di sekolah dasar swasta 1 ini, pertama yang guru tersebut lakukan adalah mengajarkan siswa untuk
latihan gerak dasar dalam menari. Gerak dasar dalam menari yang guru tersebut ajarkan adalah berjalan ditempat, bagaimana cara berjalan
ditempat dengan baik dan benar dalam seni tari. Setelah siswa bisa mempraktikkan bagaimana cara berjalan ditempat dengan baik dan benar,
Ibu Poppy tersebut mengajarkan siswa untuk dapat berjalan ditempat dengan mendhak. Mendak adalah bentuk dasar kaki yang paling
dominan, yaitu posisi lutut kaki ditekuk atau sedikit merendah. Kemudian gerakan tangan, bagaimana ayunan tangan supaya bisa
seirama dengan gerak kaki. Ibu Poppy membimbing siswa untuk dapat melakukan gerakan ayunan tangan ke depan dan ke belakang. Gerakan
ayunan tangan dan gerak kaki jalan ditempat tersebut kemudian
70 dilakukan secara bersamaan dan dapat dikombinasikan dengan berjalan
melingkar. Gerakan pada bagian kepala atau gelengan kepala, yaitu kepala yang bergerak ke kiri dan ke kanan juga tak lupa diajarkan kepada
siswa oleh Ibu Poppy tersebut.
c. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terhadap siswa pada pembelajaran seni tari?
Di sekolah dasar swasta 1 ini, Ibu Poppy melakukan penilaian dengan mengamati keseharian siswa dalam melakukan kegiatan menari
dan di akhir semester diadakan pentas seni tari untuk melakukan evaluasi serta melatih rasa percaya diri pada diri siswa.
d. Apa posisi guru seni tari di sekolah tersebut?
Posisi dari Ibu Poppy di sekolah dasar swasta 1 ini adalah sebagai guru lepas atau guru honorer.
e. Bagaimana gambaran tentang gaji yang diterima oleh guru seni tari di sekolah dasar?
Gambaran tentang gaji yang diterima oleh Ibu Poppy per bulan di sekolah dasar swasta 1 tersebut sebesar Rp.300.000,00. Jadwal mengajar
Ibu Poppy adalah seminggu dua kali latihan yaitu pada hari Kamis dan Sabtu. Ibu Poppy mengajar dari siswa kelas 1 sampai dengan siswa kelas
6. Setiap kali mengajar Ibu Poppy mengajar 3 kelas yaitu pada hari Kamis Ibu Poppy mengajar siswa kelas 1 sampai dengan siswa kelas 3,
sedangkan pada hari Sabtu Ibu Poppy mengajar siswa kelas 4 sampai dengan siswa kelas 6. Ibu Poppy sudah mengabdikan diri cukup lama di
71 sekolah dasar swasta 1 ini, yaitu sudah hampir 20 tahun berada di sekolah
dasar swasta ini. Namun, dengan gaji Rp.300.000,00 per bulan yang diterima oleh
Ibu Poppy, Ibu Poppy merasa lama-kelamaan dengan gaji sebesar Rp.300.000,00 per bulan tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-
hari. Ibu Poppy merasa tidak ada penghargaan lebih yang diterima olehnya setelah sekian lama mengadi di sekolah dasar swasta 1 ini. Ibu
Poppy akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah dasar swasta 1. Selain karena penggajian yang tidak sesuai harapan oleh
Ibu Poppy, faktor usia juga mempengaruhi Ibu Poppy. Usia yang sudah semakin menahun sudah tidak selincah waktu muda dahulu. Selama ini
Ibu Poppy mendapatkan sumber penghasilan lain dari membuka warung makanan dan berjualan pulsa di rumah. Selain itu juga memberikan
bimbingan belajar seni tari secara privat ataupun berkelompok. Ibu Poppy mengatakan bahwa penghasilan yang diperoleh diluar jam
mengajar di sekolah dasar swasta 1 ini lebih besar hasilnya daripada gaji per bulan yang diterima oleh Ibu Poppy di sekolah dasar swasta 1. Maka
dari itu Ibu Poppy memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai seorang guru seni tari di sekolah dasar swasta 1.
f. Apakah pembelajaran seni tari dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar?
Pembelajaran seni tari dapat menjadi sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar karena siswa berproses dalam pembelajaran
72 seni tari. Berproses untuk lebih disiplin, bertanggung jawab terhadap diri
sendiri dan teman satu kelompok tari, menjadi pribadi yang lebih ceria dan percaya diri, dan yang lebih penting lagi mengajarkan kepada siswa
sekolah dasar tentang pentingnya mulai belajar mencintai budaya bangsa. Ibu Poppy tidak hanya melihat perkembangan pendidikan karakter
melalui pembelajaran seni tari itu pada siswa sekolah dasar dan anak kandungnya saja, namun juga terhadap diri Ibu Poppy sendiri.
g. Apa yang menjadi tujuan sekolah dasar memberikan pembelajaran seni tari?
Ibu Poppy mengatakan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar swasta 1 ini bertujuan untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang seni tari. Membentuk siswa sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai yang menjadi panutan
sekolah dasar swasta 1.
h. Bagaimana fasilitas pendukung yang ada terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar?
Fasilitas pendukung terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar swasta 1 ini menyediakan dengan baik dan cukup lengkap.
Pembelajaran seni tari di sekolah dasar swasta 1 ini biasanya dilaksanakan di pendopo sekolah. Selain pendopo sebagai tempat untuk
melaksanakan pembelajaran seni tari, sekolah dasar swasta 1 juga menyediakan tape recorder sebagai alat pemutar musik. Sekolah dasar
73 swasta 1 ini juga mempunyai satu set alat gamelan untuk kegiatan
pembelajaran karawitan. Orang tua siswa pun mendukung kegiatan ekstrakurikuler ini
karena semua orang tua siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari ini selalu menunggu dan memberikan dukungan kepada anak-
anaknya untuk dapat menari dengan baik dan benar. Pada setiap kali pementasan akhir semesterpun orang tua siswa selalu berperan dan
membantu dalam persiapan maupun setelah pementasan berakhir, diantaranya dalam pendanaan, merias, kelengkapan kostum, dll.
b. Informan II
1 Latar Belakang Informan II
Informan kedua dalam penelitian ini adalah Ibu Aster . Ibu Aster ini mempunyai tiga orang anak dan suami yang mempunyai kegiatan yang
sama yaitu dalam bidang seni tari. Ibu Aster ini awalnya bukan merupakan lulusan fakultas atau prodi seni tari. Ibu Aster ini hanya mengikuti
kegiatan sanggar-sanggar tari yang ada dan mengikuti pementasan diberbagai tempat. Namun, karena kecintaannya pada dunia seni tari,
akhirnya Ibu Aster menempuh pendidikan seni tari di salah satu perguruan tinggi. Ibu Aster ini sempat berpindah-pindah kota karena mengikuti
pekerjaan suaminya, tetapi sekarang Ibu Aster sudah menetap disalah satu daerah dan menjadi seorang guru tari di sekolah dasar swasta 2 ini.
74
2 Dinamika Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
Di sekolah ini peneliti melihat ada beberapa hal yang berbeda dalam pelaksanaan pembelajaran seni tari. Di sekolah dasar swasta 2 ini,
pembelajaran seni tari dilaksanakan sebagai kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan intrakurikuler. Sekolah dasar swasta 2 ini tetap memberikan
pembelajaran seni tari walaupun pada waktu itu terjadi perubahan kurikulum, yaitu dari Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013.
a. Apakah siswa mempunyai semangat dan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran seni tari?
Sekolah dasar swasta 2 ini tetap memberikan pembelajaran seni tari kepada siswa, karena siswa sangat antusias dan sangat menyukai
pembelajaran seni tari ini. Orang tua siswa pun sangat mendukung anak- anaknya untuk dapat belajar seni tari. Jadwal dan jam pelajaran untuk
pembejaran seni tari di sekolah dasar swasta 2 ini tentunya lebih padat dan lebih lama, yaitu pada hari Senin sampai dengan Jumat, dimulai pada
pukul 07.00-14.00 WIB.
b. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran seni tari pada siswa?
Ibu Aster mengatakan bahwa pembelajaran seni tari untuk kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan intrakurikuler ini sedikit mempunyai
perbedaan. Pada kegiatan intrakurikuler ini, guru yang sekaligus narasumber bagi peneliti ini, memberikan pembelajaran tari yang lebih
sederhana dari pada pembelajaran tari pada kegiatan ekstrakurikuler.
75 Pembelajaran seni tari pada kegiatan intrakurikuler ini wajib diikuti oleh
semua siswa. Ibu Aster mengatakan bahwa setiap siswa mempunyai minat dan kemampuan yang berbeda. Saat pembelajaran seni tari pada
kegiatan intrakurikuler, Ibu Aster harus lebih sabar dan lebih tekun dalam memberikan bimbingan kepada siswa, karena setiap siswa itu unik,
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dan Ibu Aster menyadari benar hal tersebut. Ada siswa yang awalnya tidak bisa menari, namun
lama-kelamaan bisa menari, ada siswa yang tidak mau menari tapi sebenarnya siswa tersebut mempunyai bakat menari, ada juga siswa yang
tidak bisa menari namun mau berusaha dan terus berlatih dalam menari walaupun agak lama tetapi tetap ada kemajuan dalam pembelajaran seni
tari. Oleh karena itu, Ibu Aster harus lebih sabar dan tekun dalam memberikan bimbingan pembelajaran seni tari pada kegiatan
intrakurikuler. Berbeda
dengan pembelajaran
seni tari
pada kegiatan
intrakurikuler, pembelajaran seni tari pada kegiatan ekstrakurikuler cenderung dilaksanakan lebih cepat karena kemampuan siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini rata-rata sama yaitu mempunyai bakat dan senang dalam menari. Setiap pembelajaran seni tari pada
kegiatan ekstrakurikuler ini, Ibu Aster membentuk beberapa kelompok siswa dengan setiap kelompok mempunyai anggota yang berbeda-beda
kemampuan. Hal ini diharapkan oleh Ibu Aster supaya mereka dapat saling membantu dan saling mengajarkan satu sama lain antar siswa, dan
76 cara ini pun efektif dalam pembelajaran seni tari. Pembelajaran yang
dilakukan oleh narasumber di sekolah dasar swasta 2 ini sama dengan sekolah dasar swasta 1 yaitu memberikan gerakan-gerakan dasar pada
siswa. Pada penilaian ada sedikit perbedaan yang dilakukan oleh Ibu Aster di sekolah dasar swasta 2 ini, karena narasumber mengampu dua
kegiatan dalam satu pembelajaran seni tari. Pada kegiatan intrakurikuler Ibu Aster melakukan observasi setiap hari pada semua siswanya. Ibu
Aster memberikan penilaian pada setiap siswanya berdasarkan bagaimana perkembangan siswa setiap harinya, apakah terdapat
kemajuan yang cepat, cukup, atau lambat. Selanjutnya siswa dibentuk per kelompok dan diminta untuk menampilkan sebuah tarian yang sudah
diajarkan oleh Ibu Aster, hal ini dilakukan sebagai evaluasi tahap akhir. Pada kegiatan ekstrakurikuler penilaian dilakukan dengan pengamatan
keseharian tanpa menampilkan sebuah tarian seperti pada kegiatan intrakurikuler.
c. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terhadap siswa pada pembelajaran seni tari?
Di sekolah dasar swasta 2 ini, Ibu Aster melakukan penilaian dengan mengamati keseharian siswa dalam melakukan kegiatan menari
dan di akhir semester biasanya diadakan pentas seni tari untuk melakukan evaluasi serta melatih rasa percaya diri pada diri siswa.
77
d. Apa posisi guru seni tari di sekolah tersebut?
Posisi dari Ibu Poppy di sekolah dasar swasta 1 ini adalah sebagai guru lepas atau guru honorer.
e. Bagaimana gambaran tentang gaji yang diterima oleh guru seni tari di sekolah dasar?
Pembelajaran seni tari di sekolah dasar swasta 2 ini mempunyai jadwal yang lebih padat dan pembelajarannya pun masuk dalam dua
kegiatan yaitu kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan intrakurikuler, dengan begitu penghasilan yang diterima oleh Ibu Aster di sekolah dasar
swasta 2 ini lebih dari cukup. Posisi dari Ibu Aster di sekolah dasar swasta 2 ini adalah sebagai guru lepas atau guru honorer. Namun, Ibu
Aster tidak berkenan menyebutkan berapa besar gaji yang diterimanya setiap bulan hanya saja narasumber mengaku gaji yang diterima per
bulannya cukup untuk memenuhi semua kebutuhannya sehari-hari tanpa harus melakukan pekerjaan tambahan lainnya.
f. Apakah pembelajaran seni tari dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar?
Ibu Aster mengungkapkan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar swasta 2 ini mampu membentuk secara
perlahan karakter siswa. Pembelajaran seni tari ini menjadi sebuah wadah atau tempat bagi siswa untuk bereksplorasi dengan dirinya sendiri. Ibu
Aster mengakui tidak sedikit siswanya yang awalnya masih malu-malu dan kebingungan dengan beberapa gerakan tari yang diajarkan, namun
78 setelah beberapa lama berproses bersama dalam pembelajaran seni tari
ini, siswa-siswa sekolah dasar swasta 2 ini lebih ceria dan percaya diri dalam menari. Saat berdinamika di dalam kelompok, siswa juga saling
berlajar bersama, saling membelajarkan satu sama lain dan tetap menjaga kerja sama.
g. Apa yang menjadi tujuan sekolah dasar memberikan pembelajaran seni tari?
Ibu Aster mengatakan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar swasta 2 ini bertujuan untuk memberikan
suatu wadah kepada siswa sekolah dasar swasta 2 ini untuk lebih mampu mengembangkan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang seni tari.
Membentuk output siswa yang sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai yang menjadi panutan sekolah dasar swasta 2.
h. Bagaimana fasilitas pendukung yang ada terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar?
Fasilitas pendukung yang disediakan oleh pihak sekolah terhadap pembelajaran seni tari ini ada sebuah ruangan yang disediakan untuk
kegiatan pembelajaran seni tari dan tape recorder sebagai alat pemutar musik. Sekolah dasar swasta 2 ini juga mempunyai satu set alat gamelan
untuk kegiatan pembelajaran karawitan.
79
c. Informan III
1 Latar Belakang Informan III
Informan ketiga dalam penelitian ini adalah Ibu Sophie . Ibu Sophie ini adalah anak dari seorang seniman seni tari ternama. Ibu Sophie ini
mempunyai dua orang anak yang juga berkegiatan dalam bidang yang sama yaitu seni tari. Selain menjadi guru tari di sekolah dasar swasta 3 ini,
Ibu Sophie juga mengelola sebuah sanggar tari di rumahnya. Sanggar tari ini adalah sanggar yang pertama kali didirikan oleh ayah dari Ibu Sophie
dan sekarang pengelolaannya diteruskan oleh Ibu Sophie serta anak- anaknya. Ibu Sophie ini sudah sejak dari usia dini diperkenalkan seni tari
oleh ayahnya. Jadi, seni tari ini sudah mendarah daging bagi Ibu Sophie.
2 Dinamika Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
Sekolah dasar swasta 3 mempunyai pembelajaran seni tari yang berbeda dengan sekolah dasar swasta 1 dan sekolah dasar swasta 2.
Sekolah dasar swasta 3 ini memiliki rungan tersendiri dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seni tari. Terdapat tiga guru
pembimbing sekolah dasar swasta 3 ini yang terdiri dari satu guru utama, yaitu Ibu Sophie dan dua guru pendamping.
a. Apakah siswa mempunyai semangat dan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran seni tari?
Pembelajaran seni tarinya pun dilaksanakan dengan begitu meriah, siswa-siswa sekolah dasar swasta 3 ini sangat antusias dan begitu
menyukai pembelajaran seni tari ini. Tidak peduli laki-laki ataupun
80 perempuan semua sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran seni
tari ini. Sebelum pembelajaran dimulai pun siswa sudah berlarian sambil berteriak-teriak dilorong sekolah menuju ruangan seni tari. Orang tua
siswa pun setia menunggu anak-anaknya diluar ruangan dengan tetap menjaga ketertiban sehingga pembelajaran yang ada tidak terganggu.
b. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran seni tari pada siswa?
Ibu Sophie mengatakan yang pertama harus dilakukan terlebih dahulu untuk dapat belajar tentang seni tari di sekolah dasar swasta 3 ini
adalah membuat siswa tertarik terlebih dahulu. Tidak heran jika Ibu Sophie selalu membawa berbagai properti tari untuk dapat menarik
perhatian siswa, diantaranya topeng barong dan kuda kepang. Pembelajaran seni tari pun diawali dengan gerakan-gerakan yang
enerjik, salah satu contohnya berupa lompat-lompat sambil bernyanyi. Setiap kali pembelajaran seni tari dilaksanakan siswa-siswa tersebut
dibuat untuk dapat merasakan rasa bahagia dan dapat tersenyum. Setelah siswa memiliki rasa ketertarikan pada seni tari inilah, Ibu Sophie dan
guru pendamping yang lain memberikan gerakan dasar menari. Pembelajaran seni tari di sekolah dasar swasta 3 ini termasuk pada
kegiatan ekstrakurikuler.
c. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terhadap siswa pada pembelajaran seni tari?
81 Penilaian yang dilakukan Ibu Sophie dengan mengamati setiap
perkembangan siswa pada setiap pembelajaran seni tari dilaksanakan.
d. Apa posisi guru seni tari di sekolah tersebut?
Posisi dari Ibu Sophie di sekolah dasar swasta 3 ini adalah sebagai guru lepas atau guru honorer.
e. Bagaimana gambaran tentang gaji yang diterima oleh guru seni tari di skeolah dasar?
Untuk masalah gaji pun Ibu Sophie tidak terlalu mengambil pusing karena Ibu Sophie memiliki penghasilan lain di luar jam sekolah di
sekolah dasar swasta 3 ini. Jadwal pembelajaran seni tari di sekolah dasar swasta 3 ini satu kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin saja,
walaupun hanya sehari dalam seminggu namun itu dimulai dari pukul 09.00-13.30 WIB. Kebetulan Ibu Sophie ini adalah guru baru di sekolah
swasta 3 ini sehingga pada saat peneliti melakukan penelitian ini Ibu Sophie belum melakukan pementasan sekolah atau sejenisnya. Guru seni
tari yang dulunya mengampu sekolah dasar swasta 3 ini sudah mengundurkan diri karena pindah ke luar kota untuk kepentingan yang
lain.
f. Apakah pembelajaran seni tari dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar?
Ibu Sophie menyatakan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar swasta 3 ini secara bertahap mampu
membentuk karakter siswa. Walaupun di sekolah dasar swasta 3 ini, Ibu
82 Sophie adalah seorang guru baru, namun pengalamannya dalam menjadi
guru seni tari tidak perlu diragukan lagi. Ibu Sophie mempunyai banyak siswa, baik di sekolah dasar maupun kegiatannya di sanggar tari. Dalam
pembelajaran seni tari ini, Ibu Sophie mengajarkan siswa untuk mampu menghargai diri sendiri dan kemudian mampu belajar mencintai budaya
bangsa melalui seni tari. Pada awal pembelajaran seni tari, tidak sedikit siswa yang merasa malu dan enggan untuk bergerak mengikuti gerakan
tari yang dibelajarkan oleh Ibu Sophie. Namun, perasaan malu dan enggan untuk bergerak pada diri siswa berangsur berkurang dan bahkan
berubah menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan aktif bergerak. Setiap harinya siswa selalu merasa penasaran dengan bagaimana
kelanjutan gerak tari yang sedang mereka pelajari.
g. Apa yang menjadi tujuan sekolah dasar memberikan pembelajaran seni tari?
Ibu Sophie mengatakan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar swasta 3 ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan siswa sekolah dasar swasta 3 ini untuk lebih mampu mengembangkan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang seni tari.
Pembelajaran seni tari mempunyai sambutan yang positif dari pihak orang tua dan siswa sehingga sekolah ingin terus mengadakan
pembelajaran seni tari ini. Selain itu, pihak sekolah juga meyakini bahwa pembelajaran seni tari mampu membentuk output siswa yang sesuai
83 dengan visi, misi dan nilai-nilai yang menjadi panutan sekolah dasar
swasta 3.
h. Bagaimana fasilitas pendukung yang ada terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar?
Sekolah memberikan fasilitas pendukung terhadap pembelajaran seni tari ini dengan menyediakan sebuah ruangan untuk kegiatan
pembelajaran seni tari dan tape recorder sebagai alat pemutar musik.
d. Informan IV
1 Latar Belakang Informan IV
Informan keempat dalam penelitian ini adalah Ibu Tulip . Ibu Tulip ini mempunyai tiga orang anak yang semuanya sudah tumbuh dewasa.
Walaupun usia dari Ibu Tulip sudah mencapai 50 tahunan, namun Ibu Tulip masih terlihat enerjik untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
seni tari di sekolah dasar negeri 1 ini. Ibu Tulip ini sudah menjadi guru tari di beberapa sekolah dasar. namun, sekarang Ibu Tulip ini mengampu di
sekolah dasar negeri 1. Ibu Tulip ini merupakan lulusan dari fakultas seni tari di salah satu perguruan tinggi. Sudah sejak lama Ibu Tulip ini tertarik
dengan seni tari, mengikuti kegiatan sanggar tari adalah rutinitas yang Ibu Tulip ikuti sejak masih remaja.
2 Dinamika Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
a. Apakah siswa mempunyai semangat dan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran seni tari?
84 Hal yang membuat Ibu Tulip merasa sangat bangga dengan sekolah
dasar negeri ini adalah siswa-siswa dan semua orang tua siswa sangat mendukung adanya pembelajaran seni tari ini. Siswa sangat antusias
dalam mengikuti pembelajaran seni tari ini. Contohnya adalah siswa selalu datang sebelum pembelajaran seni tari dilaksanakan dan hampir
semua siswa apabila bertemu dengan Ibu Tulip bertanya kepada Ibu Tulip tentang pembelajaran seni tari.
b. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran seni tari pada siswa?
Di sekolah dasar negeri 1, peneliti menemukan pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sini lebih pakem pada seni tari tradisional
daerah. Ibu Tulip memberikan bimbingan kepada siswa sekolah dasar 1 dengan mengajarkan gerakan dasar dalam menari. Tarian yang diajarkan
untuk kelas atas lebih cenderung pada tarian-tarian yang tingkat kesulitannya lebih rumit seperti Tari Merak dan Tari Kijang. Sedangkan
tarian yang diajarkan pada siswa kelas bawah tarian yang lebih sederhana seperti Tari Kelinci dan Tari Buto Cakil.
Hampir sama dengan sekolah dasar swasta 1 dan sekolah dasar swasta 2, cara Ibu Tulip dalam mengajarkan pembelajaran seni tari
kepada siswa sekolah dasar negeri 1 yaitu dengan memberikan gerak dasar dalam menari. Gerak dasar dalam menari yang Ibu Tulip ajarkan
adalah berjalan ditempat, bagaimana cara berjalan ditempat dengan baik dan benar dalam seni tari. Setelah siswa bisa mempraktikkan bagaimana
85 cara berjalan ditempat dengan baik dan benar, Ibu Tulip tersebut
mengajarkan siswa untuk dapat berjalan ditempat dengan mendhak. Mendhak adalah bentuk dasar kaki yang paling dominan, yaitu posisi
lutut kaki ditekuk atau sedikit merendah. Kemudian gerakan tangan, bagaimana ayunan tangan supaya bisa seirama dengan gerak kaki. Ibu
Tulip membimbing siswa untuk dapat melakukan gerakan ayunan tangan ke depan dan ke belakang. Gerakan ayunan tangan dan gerak kaki jalan
ditempat tersebut kemudian dilakukan secara bersamaan dan dapat dikombinasikan dengan berjalan melingkar. Gerakan pada bagian kepala
atau gelengan kepala, yaitu kepala yang bergerak ke kiri dan ke kanan juga tak lupa diajarkan kepada siswa.
c. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terhadap siswa pada pembelajaran seni tari?
Pentas seni tari yang diadakan ini bertujuan sebagai evaluasi akhir siswa, yang sebulumnya Ibu Tulip juga memberikan penilaian dengan
cara mengamati bagaimana perkembangan dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran seni tari ini. Dalam mengikuti pentas seni tari
ini, tidak semua siswa ditampilkan hanya beberapa siswa saja yang dipilih oleh Ibu Tulip untuk dapat menari di atas pentas malam seni. Hal
ini terkait dengan pendanaan yang sebagai besar orang tua siswa berprofesi sebagai petani. Jadi, Ibu Tulip harus pandai-pandai mengatur
keuangan yang terbatas untuk dapat menghasilkan pertunjukkan pentas seni tari yang berkesan bagi semuanya.
86 Pada saat mengadakan pentas seni sederhana pun orang tua siswa
selalu siap membantu terutama dalam masalah pendanaan yang meliputi riasan, kostum, dll, termasuk juga kesiapan siswa dalam melaksanakan
pentas seni tari. Orang tua siswa memberikan perhatian yang cukup.
d. Apa posisi guru seni tari di sekolah dasar tersebut?
Posisi dari Ibu Tulip di sekolah dasar swasta 3 ini adalah sebagai guru lepas atau guru honorer.
e. Bagaimana gambaran tentang gaji yang diterima oleh guru seni tari di sekolah dasar?
Ibu Tulip tidak berkenan menyebutkan berapa besar gaji yang diterima selama menjadi guru seni tari di sekolah dasar negeri 1 ini,
namun Ibu Tulip dengan usahanya yang dilakukan menjadi guru seni tari selama ini mengaku cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ibu Tulip mengatakan, bahwa karena sempat terjadi perubahan kurikulum, yaitu dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013, jadwal
mengajar Ibu Tulip di sekolah dasar negeri 1 ini menjadi berkurang. Pada saat masih menggunakan kurikulum KTSP, pembelajaran seni tari di
sekolah dasar negeri 1 ini termasuk mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh semua siswa. Namun, setelah menggunakan kurikulum 2013,
pembelajaran seni tari di sekolah dasar negeri 1 menjadi ekstrakurikuler. Terjadinya perubahan jadwal dan berkurangnya jam mengajar
menjadikan gaji yang diterima oleh Ibu Tulip setiap bulannya pun ikut terpengaruh. Ibu Tulip mengakui terjadi adanya penurunan penghasilan
87 yang berarti karena dampak perubahan kurikulum ini. Oleh karena itu,
Ibu Tulip harus mencari penghasilan tambahan lain yaitu dengan memberikan pembelajaran seni tari di sekolah lain. Ibu Tulip mengatakan
mengampu tiga sekolah dasar sekaligus salah satunya adalah sekolah dasar negeri 1 yang peneliti jadikan sebagai tempat penelitian.
f. Apakah pembelajaran seni tari dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar?
Ibu Tulip mengungkapkan bahwa pembelajaran seni tari ini mampu memberikan kontribusi terhadap pembentukan karakter terhadap siswa
sekolah dasar. Di dalam pembelajaran seni tari terkandung banyak nilai. Salah satunya adalah nilai kedisiplinan, harus disiplin dalam berlatih dan
belajar supaya mampu menari dengan baik; selanjutnya adalah nilai kreatif, dalam pembelajaran seni tari guru maupun siswa dituntut untuk
selalu kreatif untuk dapat membentuk suatu tarian yang indah dan harmonis; kemudian kerja keras dalam belajar dan berlatih seni tari.
Apabila diikuti dengan sungguh-sungguh dan ditekuni secara serius, seni tari mampu memberikan pengaruh yang positif pada diri. Semua siswa
dari Ibu Tulip ini selalu ditekankan pada nilai-nilai tersebut terutama untuk siswa sekolah dasar negeri 1 ini.
g. Apa yang menjadi tujuan sekolah dasar memberikan pembelajaran seni tari?
Ibu Tulip mengatakan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar negeri 1 ini bertujuan untuk memenuhi
88 kebutuhan siswa sekolah dasar negeri 1 supaya siswa lebih mampu
mengembangkan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang seni tari. Pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar negeri 1 ini
diharapkan oleh pihak sekolah dan orang tua untuk mampu mengharumkan sekolah dasar negeri 1 ini. Selain itu, pihak sekolah juga
meyakini bahwa pembelajaran seni tari mampu membentuk output siswa yang sesuai dengan visi dan misi sekolah dasar negeri 1.
h. Bagaimana fasilitas pendukung yang ada terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar?
Sekolah dasar negeri 1 ini memberikan fasilitas pendukung terhadap pembelajaran seni tari dengan menyediakan sebuah ruangan
untuk kegiatan pembelajaran seni tari dan tape recorder sebagai alat pemutar musik. Sekolah dasar negeri 1 ini juga mempunyai satu set alat
gamelan untuk kegiatan pembelajaran karawitan.
e. Informan V
1 Latar Belakang Informan V
Informan kelima dalam penelitian ini adalah Ibu Rose . Ibu Rose ini adalah seorang wanita yang sejak kecil sudah senang dengan kegiatan seni
tari. Ibu Rose ini merupakan lulusan dari salah satu perguruan tinggi dengan fakultas seni tari. Ibu Rose juga aktif di luar kegiatan sekolah salah
satunya yaitu disanggar tari. Selain sebagai guru tari di sekolah dasar negeri 2, kesibukan Ibu Rose adalah sebagai ibu rumah tangga yang
mengurus kedua anaknya dan membantu suami di rumah. Melaksanakan
89 kegiatan pembelajaran seni tari di sekolah dasar negeri 2 ini hanya Ibu
Rose lakukan untuk membantu keuangan keluarga sambil mengisi waktu luang supaya tidak bosan berada di rumah. Sebelum menikah, Ibu Rose
memang sangat aktif dalam kegiatan seni tari, terutama disanggar tari. Namun, setelah menikah Ibu Rose diminta oleh suami untuk fokus
dikeluarga saja. Ternyata, Ibu Rose tidak tahan untuk meninggalkan secara total dari kegiatan kegemarannya ini, yaitu seni tari. Akhirnya, Ibu Rose
ini menjadi guru tari di sekolah dasar negeri 2 ini.
2 Dinamika Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
Pembelajaran seni tari di sekolah dasar negeri 2 dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis. Ibu Rose memberikan pembelajaran seni tari
kepada siswa sekolah dasar negeri 2 dari kelas 1 sampai dengan kelas 5. Sekolah dasar negeri 2 ini memang tidak mengikut sertakan siswa kelas 6
karena siswa kelas 6 diharapkan dapat berkonsentrasi untuk ujian kelulusan. Pembelajaran seni tari di sekolah dasar negeri 2 ini termasuk
dalam mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh siswa. Tarian yang diajarkanpun lebih bervarisai, misalnya Tari Piring dan Tari Gambyong
untuk siswa kelas atas. Sedangkan untuk siswa kelas bawah tarian yang diajarkan seperti Tari Kelinci dan Tari Topeng.
a. Apakah siswa mempunyai semangat dan antusiasme dalam mengiktui pembelajaran seni tari?
Siswa-siswa sekolah dasar negeri 2 ini sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran seni tari. Mereka selalu terlihat
90 ceria dalam mengikuti pembelajaran dan apabila terdapat bagian gerakan
tari yang mereka belum paham, mereka selalu bertanya dan meminta Ibu Rose untuk memberikan penjelasan lanjutan.
b. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran seni tari pada siswa?
Ibu Rose mengatakan mengajar siswa sekolah dasar negeri 2 ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Pertama yang harus dilakukan
adalah membuat siswa merasa nyaman dan tertarik dengan pembelajaran seni tari. Setalah siswa merasa nyaman dan tertarik maka Ibu Rose
memberikan gerakan dasar dalam menari kepada siswa.
c. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terhadap siswa pada pembelajaran seni tari?
Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam pembelajaran seni tari, itulah yang menjadi tantangan Ibu Rose supaya
siswa dapat menari dengan baik dan benar. Ibu Rose melakukan evaluasi dengan cara mengamati perkembangan siswa setiap pembelajaran seni
tari dilaksanakan. Selain melakukan pengamatan kepada siswa, narasumber juga membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan
meminta siswa untuk menari sehingga Ibu Rose dapat mengambil nilai mata pelajaran seni tari.
d. Apa posisi guru seni tari di sekolah tersebut?
Posisi dari Ibu Rose ini adalah sebagai guru lepas atau guru honorer di sekolah dasar negeri 2 ini.
91
e. Bagaiamana gambaran tentang gaji yang diterima oleh guru seni tari di sekolah dasar?
Ibu Rose mengatakan setiap bulannya mendapatkan gaji sebesar sekitar Rp.800.000,00. Untuk kebutuhan sehari-hari pun Ibu Rose merasa
cukup karena Ibu Rose sudah berkeluarga dan mempunyai suami yang juga bekerja. Sehingga biaya kebutuhan hidup sehari-hari dapat
ditanggung bersama.
f. Apakah pembelajaran seni tari dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar?
Ibu Rose mengungkapkan bahwa pembelajaran seni tari ini mampu membentuk karakter siswa secara perlahan dan bertahap. Terlebih lagi
pembelajaran seni tari ini dikenalkan atau dibelajarkan sejak usia sekolah dasar. Di usia yang masih terbilang muda ini siswa diharapkan mampu
mengambil nilai atau makna dari pembelajaran seni tari. Seperti yang dirasakan oleh Ibu Rose sendiri. Melalui kerja sama kelompok dan
kekompakan antar teman yang lain Ibu Rose selalu berusaha mengelompokkan siswa secara objektif. Pernah terdapat salah satu siswa
sekolah dasar negeri 2 ini yang dulunya adalah siswa yang pendiam. Siswa ini ternyata suka dengan pembelajaran seni tari yang diampu oleh
Ibu Rose. Bersama dengan Ibu Rose, siswa ini berproses dan terus berlatih seni tari. Saat ini siswa tersebut sudah duduk di bangku Sekolah
Menengah Pertama dan sering diundang pada acara-acara tertentu untuk sekedar mengisi dengan tariannya.
92
g. Apa yang menjadi tujuan sekolah dasar memberikan pembelajaran seni tari?
Ibu Rose mengatakan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar negeri 2 ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan siswa sekolah dasar negeri 2 ini supaya siswa-siswa mampu mengembangkan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang seni tari.
Pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar negeri 2 ini diharapkan oleh pihak sekolah dan orang tua untuk mampu output siswa
yang sesuai dengan visi dan misi sekolah dasar negeri 2.
h. Bagaimana fasilitas pendukung yang ada terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar?
Sekolah dasar negeri 2 ini memberikan fasilitas pendukung terhadap pembelajaran seni tari dengan menyediakan sebuah ruangan
untuk kegiatan pembelajaran seni tari dan tape recorder sebagai alat pemutar musik. Sekolah dasar negeri 2 ini juga mempunyai satu set
gamelan di ruangan yang sama untuk pembelajaran karawitan.
f. Informan VI
1 Latar Belakang Informan VI
Informan keenam dalam penelitian ini adalah Ibu Hirata . Ibu Hirata sudah hampir 20 tahun menjadi guru tari dibeberapa sekolah dasar dan
sekarang mengajar sebagai guru tari di sekolah dasar negeri 3 ini. Selain aktif sebagai guru tari, Ibu Hirata juga aktif dikegiatan sanggar tari. Sudah
sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama Ibu Hirata mengikuti
93 kegiatan seni tari dan akhirnya melanjutkan kegemarannya menari tersebut
sampai diperguruan tinggi serta lulus sebagai guru tari. Ibu Hirata mengatakan, bahwa seni tari ini sudah menjadi bagian dari hidupnya. Oleh
karena itu, walaupun sudah menikah dan mempunyai anak, Ibu Hirata tetap menjalankan kegiatan seni tari dengan senang hati. Bahkan dari seni
tari inilah Ibu Hirata dapat memperoleh penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
2 Dinamika Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
Sekolah dasar yang peneliti jadikan sebagai tempat penelitian adalah sekolah dasar negeri 3. Di sekolah dasar negeri 3 ini peneliti menemukan
bahwa pembelajaran seni tari dilaksanakan hampir setiap hari, yaitu pada hari Selasa sampai dengan hari Sabtu. Sekolah dasar negeri 3 ini memang
menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan terutama tentang seni tari. Pembelajaran seni tarinya pun masuk dalam mata pelajaran yang wajib
diikuti oleh semua siswa sekolah dasar negeri 3 ini.
a. Apakah siswa mempunyai semangat dan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran seni tari?
Ibu Hirata mengatakan bahwa pembelajaran seni tari di sekolah dasar negeri 3 ini begitu menyenangkan dan suasana yang meriah. Siswa-
siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 selalu antusias dalam mengikuti pembelajaran seni tari. Walaupun belum waktunya mulai pembelajaran
tetapi semua siswa yang akan mengikuti pembelajaran seni tari ini sudah
94 berkumpul di pendopo sekolah dan beberapa siswa sering kali
memanggil Ibu Hirata yang masih berada di kantor guru.
b. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran seni tari pada siswa?
Ibu Hirata mengajarkan beberapa jenis tari yang beragam. Setiap tingkatan kelas mempunyai jenis tarian yang berbeda. Gerak dasar dalam
menari adalah yang Ibu Hirata ajarkan kepada siswa terlebih dahulu. Setiap kelas oleh Ibu Hirata dibagi menjadi beberapa kelompok, hal ini
bertujuan supaya siswa dapat menari dengan baik dan benar dan Ibu Hirata dapat memberikan penilaian secara objektif.
c. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terhadap siswa pada pembelajaran seni tari?
Evaluasi yang diberikan oleh Ibu Hirata kepada siswa sekolah dasar negeri 3 ini adalah dengan melakukan pengamatan tentang
bagaimana perkembangan siswa. Selain melakukan pengamatan kepada siswa, siswa juga diminta untuk menampilkan sebuah tarian yang sudah
diajarkan oleh Ibu Hirata bersama dengan kelompoknya.
d. Apa posisi guru seni tari di sekolah tersebut?
Posisi dari Ibu Hirata ini adalah sebagai guru lepas atau guru honere di sekolah dasar negeri 3 ini.
95
e. Bagaimana gambaran tentang gaji yang diterima oleh guru seni tari di sekolah dasar?
Ibu Hirata mengatakan bahwa penghasilan yang diperolehnya dari sekolah dasar negeri 3 ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Kurang lebih Rp.1.200.000,00 setiap bulannya bisa didapatkan oleh Ibu Hirata dengan mengajar di sekolah dasar negeri
3 ini. Selain mengajar di sekolah dasar negeri 3 ini, Ibu Hirata mempunyai penghasilan lain yaitu sebagai guru sanggar tari di daerah
tempat tinggalnya.
f. Apakah pembelajaran seni tari dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar?
Ibu Hirata menyatakan bahwa pembelajaran seni tari ini mampu memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap pembentukan karakter
terhadap diri siswa terutama pada usia sekolah dasar. Di dalam pembelajaran seni tari terkandung banyak manfaat positif yang apabila
tekun dalam berlatih dan belajar dapat memberikan pengaruh dalam diri. Hal yang selalu Ibu Hirata tanamkan pada siswa-siswanya dalam
kegiatan pembelajaran seni tari ini adalah tekun dan disiplin dalam berlatih bersama, sabar dan toleransi antar teman satu kelompok serta
saling belajar satu siswa dengan siswa lainnya. Pada awal pembelajaran seni tari di mulai hal ini memang terlihat sedikit sulit, namun perlahan-
lahan apa yang ingin ditanamkan oleh Ibu Hirata pada diri siswa ini mulai menampakkan hasil. Siswa yang awalnya sering marah-marahan
96 dengan teman satu kelompoknya menjadi lebih sabar dalam bekerja sama
dengan teman kelompoknya. Lebih sabar disini dalam artian bahwa intensitas siswa tersebut marah menjadi lebih berkurang dari sebelumnya.
Dengan penuh sabar Ibu Hirata membimbing siswa sekolah dasar negeri 3 ini untuk mampu belajar seni tari dengan baik.
g. Apa yang menjadi tujuan sekolah dasar memberikan pembelajaran seni tari?
Ibu Hirata mengatakan bahwa pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar negeri 3 ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan siswa sekolah dasar negeri 3 supaya siswa lebih mampu mengembangkan bakat dan minat siswa terutama dalam bidang seni tari.
Selain itu, pihak sekolah juga meyakini bahwa pembelajaran seni tari mampu membentuk output siswa yang sesuai dengan visi dan misi
sekolah dasar negeri 3.
h. Bagaimana fasilitas pendukung yang ada terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar?
Sekolah dasar negeri 3 ini memberikan fasilitas pendukung terhadap pembelajaran seni tari dengan menyediakan sebuah pendopo
untuk kegiatan pembelajaran seni tari dan tape recorder sebagai alat pemutar musik. Sekolah dasar negeri 3 ini juga mempunyai satu set alat
gamelan untuk kegiatan pembelajaran karawitan.
97
4. Tanggapan Orang tua Terhadap Pembelajaran Seni Tari
1. Sekolah Dasar Swasta 2
a. Informan I
1 Latar Belakang Informan I
Informan pertama dari tanggapan orang tua terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar untuk sekolah dasar swasta 2 ini adalah seorang
ibu rumah tangga bernama Ibu Nurma . Ibu Nurma mempunyai dua orang anak yang keduanya bersekolah di sekolah dasar swasta 2. Kegiatan
sehari-hari dari Ibu Nurma ini selain sebagai ibu rumah tangga juga sering membuat pesanan kue atau jajanan pasar untuk dititipkan di kantin
sekolah. Setiap kali Ibu Nurma mengantarkan kue atau jajanan pasar di kantin sekolah, Ibu Nurma selalu menyempatkan diri untuk melihat
anaknya melaksanakan pembelajaran seni tari.
2 Tanggapan Orang tua
Ibu Nurma merupakan salah satu ibu yang sering berkumpul dan melihat anaknya melaksanakan pembelajaran seni tari. Ibu Nurma
mengatakan bahwa dia senang dengan pembelajaran seni tari yang diadakan oleh sekolah. Ibu Nurma selalu memberikan semangat kepada
anaknya dalam mengikuti pembelajaran seni tari. Salah satu hal yang selalu dilakukan oleh Ibu Nurma adalah dengan selalu membawakan bekal
makanan dan minuman untuk anaknya yang sedang dalam mengikuti pembelajaran seni tari. Ibu Nurma selalu fokus melihat anaknya yang
98 sedang mengikuti pembelajaran seni tari dan sesekali dibibirnya terlihat
senyuman sambil memanggutkan kepalanya.
b. Informan II
1 Latar Belakang Informan II
Informan kedua dari tanggapan orang tua terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar untuk sekolah dasar swasta 2 ini adalah seorang ibu
yang mempunyai usaha budidaya ikan. Dia adalah Ibu Dahlia . Ibu Dahlia mempunyai seorang anak yang bersekolah di sekolah dasar swasta 2.
Kegiatan sehari-hari dari Ibu Dahlia ini adalah membudidayakan ikan seperti ikan lele, ikan gurameh, ikan mas, ikan nila, dll. Ibu Dahlia sesekali
menyempatkan diri untuk melihat anaknya yang sedang melaksanakan
pembelajaran seni tari. 2
Tanggapan Orang tua
Ibu Dahlia adalah seorang ibu yang pada masa mudanya ingin bercita-cita menjadi seorang penari. Tetapi, karena tidak diperbolehkan
oleh orang tua dari Ibu Dahlia, maka Ibu Dahlia untuk tidak mewujudkan cita-citanya tersebut. Oleh karena itulah, Ibu Dahlia sangat senang dan
mendukung dengan pembelajaran seni tari yang diadakan oleh sekolah. Ibu Dahlia selalu memberikan semangat kepada anaknya dalam mengikuti
pembelajaran seni tari. Salah satu hal yang selalu dilakukan oleh Ibu Dahlia adalah dengan selalu membawakan bekal makanan dan minuman
untuk anaknya yang sedang dalam mengikuti pembelajaran seni tari. Selain membawakan bekal makanan dan minuman, Ibu Dahlia juga
99 mengikut sertakan anaknya mengikuti sanggar tari di luar jam belajar
sekolah.
c. Informan III
1 Latar Belakang Informan III
Informan ketiga dari tanggapan orang tua terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar untuk sekolah dasar swasta 2 ini adalah seorang
ibu rumah tangga bernama Ibu Cita . Ibu Cita mempunyai dua orang anak laki-laki. Anak pertama saat ini sedang menempuh pendidikan sekolah
menengah pertama dan anak kedua yang saat ini sedang bersekolah di sekolah dasar swasta 2. Kegiatan sehari-hari dari Ibu Cita ini adalah
membantu suami menjaga toko peralatan kendaraan bermotor sekaligus bengkel sepeda motor. Jika jam istirahat sekolah tiba, Ibu Cita selalu
datang ke sekolah dengan membawa bekal makanan dan minuman untuk anaknya. Tak jarang Ibu Cita melihat dan menunggu anaknya yang sedang
melaksanakan pembelajaran seni tari.
2 Tanggapan Orang tua
Ibu Cita merupakan salah satu orang tua siswa yang senang dan mendukung dengan diadakannya pembelajaran seni tari di sekolah dasar.
Ibu Cita mengatakan bahwa aktivitas-aktivitas bergerak seperti pembelajaran seni tari ini membuat anaknya menjadi lebih aktif bergerak.
Selain memberikan dukungan kepada anaknya yaitu dengan cara membawakan bekal makanan dan minuman sebelum pembelajaran seni
tari dimulai, Ibu Cita juga menjalin relasi yang baik dengan Ibu Aster ,
100 selaku guru seni tari di sekolah dasar swasta 2 ini. Hal ini dilakukan Ibu
Cita dan orang tua siswa yang lain sebagai bentuk dukungan terhadap pembelajaran seni tari dilaksanakan di sekolah dasar swasta 2 ini dan
sekaligus untuk mengetahui anak Ibu Cita dalam mengikuti dinamika pembelajaran seni tari di sekolah.
d. Informan IV
1 Latar Belakang Informan IV
Informan keempat dari tanggapan orang tua terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar untuk sekolah dasar swasta 2 ini adalah seorang
ibu rumah tangga bernama Ibu Gita . Ibu Gita mempunyai dua orang anak. Anak pertama saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu
universitas negeri dan anak kedua yang saat ini sedang bersekolah di sekolah dasar swasta 2. Kegiatan sehari-hari dari Ibu Gita ini adalah
mengurus rumah, mengasuh anak-anaknya dan mendampingi suaminya. Sebenarnya Ibu Gita adalah seorang sarjana ekonomi yang dulu pernah
bekerja di salah satu perusahaan. Namun, semenjak menikah, Ibu Gita diminta oleh suaminya untuk berhenti bekerja dan hanya fokus mengurus
rumah serta anaknya. Ibu Gita selalu menunggu anaknya yang sekolah di sekolah dasar
swasta 2 ini. Jika merasa bosan Ibu Gita berjalan-jalan sambil berbelanja atau hanya sekedar berbincang-bincang dengan orang tua siswa yang lain.
Tak jarang Ibu Gita melihat dan menunggu anaknya yang sedang
melaksanakan pembelajaran seni tari.
101
2 Tanggapan Orang tua
Ibu Gita merupakan salah satu orang tua siswa yang sangat mendukung dengan diadakannya pembelajaran seni tari di sekolah dasar.
Ibu Gita mengatakan bahwa pembelajaran seni tari ini membuat siswa bergerak aktif yang terarah dan sekaligus menumbuhkan keceriaan bagi
siswa. Menunggui dan membawakan bekal makanan dan minuman sebelum pembelajaran seni tari dimulai adalah salah satu dukungan yang
diberikan oleh Ibu Gita kepada anaknya. Selain itu Ibu Gita juga berencana akan memasukkan anaknya tersebut ke sebuah sanggar tari. Ibu Gita juga
menjalin komunikasi dengan sesama orang tua murid dan Ibu Aster , selaku guru tari di sekolah dasar swasta 2 ini.
e. Informan V
1 Latar Belakang Informan V
Informan kelima dari tanggapan orang tua terhadap pembelajaran seni tari di sekolah dasar untuk sekolah dasar swasta 2 ini adalah seorang
ibu yang mempunyai usaha peternakan ayam. Dia adalah Ibu Ajeng . Ibu Ajeng mempunyai seorang anak yang bersekolah di sekolah dasar swasta
2. Kegiatan sehari-hari dari Ibu Ajeng ini adalah usaha dibidang peternakan ayam, diantaranya yaitu perkembangbiakan ayam petelur dan
pedaging, jual-beli
daging ayam
dan telur,
pembibitan dan
perkembangbiakan ayam, dll. Usaha ini sebenarnya adalah usaha milik keluarga dari suami Ibu Ajeng. Disini Ibu Ajeng hanya membantu
suaminya dalam menjalankan usaha keluarga ini. Jika waktu sedang