16
berkomunikasi secara akurat, saling mendukung, dan mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. Unsur kelima adalah pemrosesan kelompok.
Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Tujuan
pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan
kelompok.
4. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif yang belum dilaksanakan dengan baik akan menimbulkan kekhawatiran kelas akan menjadi gaduh karena
dalam pembelajaran kooperatif guru hanya membagi siswa kedalam kelompok kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan tanpa memberikan
pedoman terdahulu. Sehingga siswa menjadi bingung dan tidak paham bagaimana proses pengerjaanya. Untuk meminimalkan hal tersebut terjadi,
maka perlu memahami sintak model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari enam fase menurut Agus Suprijono, 2009:65 berikut ini:
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Kooperatif
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1: Present goals and set menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran
dan mempersiapkan peserta didik siap
belajar.
Fase 2: Present information Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal.
Fase 3: Organize students into learning teams
Mengorganisir peserta didik Memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang cara pembentukan tim
17
kedalam tim-tim belajar. belajar dan membantu kelompok
melakukan transisi yang efisien. Fase 4: Assist team work and
study Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya.
Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi
pembelajaran atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan atau
penghargaan. Mempersiapkan cara untuk
mengakui usaha dan prestasi individu maupun
kelompok.
5. Implikasi Model Pembelajaran Kooperatif
Davidson Trianto, 2009:62-63 memberikan sejumlah implikasi positif dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar kooperatif,
yaitu sebagai berikut: a. Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar. Kelompok
kecil membentuk suatu forum di mana siswa menanyakan pertanyaan, mendiskusikan pendapat, belajar dari pendapat orang lain, memberikan
kritik yang membangun dan menyimpulkan penemuan mereka dalam bentuk tulisan.
b. Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua siswa. Interaksi dalam kelompok dirancang untuk semua anggota
mempelajari konsep dan strategi pemecahan masalah. c. Suatu masalah idealnya cocok untuk didiskusikan secara kelompok,
sebab memiliki solusi yang dapat didemonstrasikan secara objektif. Seorang siswa dapat mempengaruhi siswa lain dengan arggumentasi
yang logis.
d. Siswa dalam keompok dapat membantu siswa lain untuk menguasai masalah-masalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam
konteks permainan, teka teki, atau pembahasan masalah-masalah yang bermanfaat.
e. Ruang lingkup materi dipenuhi oleh ide-ide menarik dan menantang yang bermanfaat bila didiskusikan.