Macam-macam Motivasi Motivasi Belajar Siswa

25 pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran. b. Motif Ekstrinsik Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan sari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya. Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain Uno, 2007:4: 1 Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikiranya, perasaannya, maupun keyakunanya. 2 Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidiknya. 3 Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis. 4 Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasa bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya. 5 Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagi pendidik. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Indikator motivasi belajar dapat di klasifikasikan sebagai berikut Uno, 2007:10: a adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan; b adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan; c adanya harapan dan cita-cita; d penghargaan dan penghormatan atas diri; e adanya lingkungan yang baik, dan f adanya kegiatan yang menarik. 26

3. Peran Motivasi Belajar

Menurut Uno 2007, 27, ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain: a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitanya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. c. motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.

4. Strategi Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, menurut Jamal Ma’mur Asmani 2011:177-178 yang menumbuhkan motivasi belajar siswa, adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar, seharusnya seorang guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya, kepada siswa. Makin jelas tujuan, maka makin besar pula motivasi dalam belajar. b. Memberikan hadiah pada siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. c. SainganKompetisi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 27 d. Pujian Memberikan pujian pada siswa yang berprestasi. Tentunya pujian yang bersifat membangun. e. Hukuman Memberikan hukuman pada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa siswa tersebut mau mengubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. f. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal kepada peserta didik. g. Membentuk kebiasaan belajar yang baik h. Membantu kesulitan belajar anak didik, baik secara individual maupun kelompok. i. Menggunakan metode yang bervariasi dalam proses belajar mengajar. j. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Teknik-Teknik Motivasi

Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut Uno: 2007:34: a. Pernyataan penghargaan secara verbal b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan c. Menimbulkan rasa ingin tahu d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya i. Menggunakan simulasi dan permainan j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum k. Menguraikan akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar l. Memahami iklim sosial dalam sekolah m. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat n. Memperpadukan motif-motif yang kuat o. Memperjelas tuuan belajar hendak dicapai p. Merumuskan tujuan-tujuan sementara q. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai r. Membuat suasana persaingan dengan diri siswa s. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta.

0 2 232

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

0 8 321

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289