18
6. Metode-Metode Pengajaran Kooperatif
Ada beberapa metode pengajaran kooperatif yang telah dikembangkan dan diteliti secara ekstensif dalam dunia pendidikan.
Menurut Slavin 2008:10-26, metode-metode pengajaran kooperatif meliputi:
a. Student Team-Achievement Division STAD. Yang menggunakan langkah pembelajaran di kelas dengan
menempatkan siswa ke dalam tim belajar yang terdiri dari empat orang campuran berdasarkan prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru
menyampaikan materi, kemudian siswa dalam tim mereka memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya siswa
mengerjakan kuis menegenai materi secara sendiri-sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan saling bantu. Tim yang skornya dapat
memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainya.
b. Teams Games-Tournament TGT. Hampir sama dengan STAD tetapi kuis yang ada pada STAD diganti
dengan turnamen mingguan dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya.
c. Jigsaw II. Yang merupakan pengembangan dari teka-teki. Dalam metode jigsaw
siswa dikelompokkan ke dalam tim beranggotakan empat orang yang mempelajari materi akademik yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa
subbab. Tiap anggota tim ditugaskan menjadi “ahli” untuk aspek tertentu dari subbab.
d.
Team Accelerated Instruction TAI.
Sama dengan STAD dan TGT menggunakan penggunaan bauran kemampuan empat anggota yang berbeda dan memberi sertifikat untuk
tim dengan kinerja terbaik. Namun TAI merupakan metode pengajaran kooperatif yang lebih menekankan pengajaran individual meskipun
tetap menggunakan pola kooperatif
. e.
Cooperative Integrated Reading and Composition
CIRC. Merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca dan
menulis pada kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah menengah
. Dalam CIRC, guru menggunakan novel atau bacaan yang berisi latihan soal dan cerita.
Siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim mereka untuk belajar dalam serangkaian
kegiatan yang bersifat kognitif. f.
Group Investigation
penelitian kelompok. Merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang bercirikan
penemuan. Sharan dan Sharan Slavin, 2008: 24 menyatakan bahwa
19
Group Investigation merupakan perencanaan pengaturan kelas yang
umum di mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek
kooperatif.” Dalam metode ini, para siswa dibebaskan membentuk kelompok sendiri yang terdiri dari 2 sampai 6 anggota.
g. Learning Together Belajar Bersama. Yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok beranggotakan
empat atau lima siswa heterogen untuk menangani tugas tertentu dan akan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja
kelompok.
h. Complex Instruction Pengajaran Kompleks. Merupakan metode pengajaran kooperatif yang berorientasi pada
penemuan khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan ilmiah, matematika, dan ilmu sosial. Fokus utama dari complex instruction
pada membangun respek terhadap semua kemampuan yang dimiliki siswa.
i. Structur Dyadic Method
Metode Struktur Berpasangan. Merupakan metode pengajaran kooperatif berstuktur melibatkan
kelompok beranggotakan sekitar empat orang yang memiliki kebebasan tertentu dalam menentukan bagaimana mereka akan bekerja sama. Ada
2 macam stuktur yang dikembangkan untuk mengajarkan isi akademis yaitu
Think-pair-share dan
Numbered-heads-together Arends,
1997:122.
7. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
a. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi
pembelajaran diantaranya Wina Sanjaya, 2011:247-249: 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu
menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi
dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal
dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek pada orang
lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.