22
TGT secara umum sama dengan STAD yang membedakan keduanya adalah di dalam TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis
dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara
dengan mereka.
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, menurut Winastwan Gora 2010:63-64, ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh,
yaitu: 1. Mengajar teach,
mempresentasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa,
dan memberikan motivasi. 2. Belajar kelompok team study, siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri
atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akdemik, jenis kelamin, dan rasasuku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan
tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi unuk memecahkan masalah bersama,
saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
3. Permainan game tournament, permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang berbeda. Tujuan permainan ini untuk
mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi
yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok.
4. Penghargaan kelompok team recognition, pemberian penghargaan rewards berdasarkan pada rerata point yang diperoleh kelompok dari
permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata
poin sebagai berikut:
Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Kelompok
Sumber Slavin 1995
kriteriarerata kelompok Predikat
30 sampai 39 Tim kurang baik
40 sampai 44 Tim baik
45 sampai 49 Tim baik sekali
50 keatas Tim istimewa
23
D. Motivasi Belajar Siswa
1. Pengertian Motivasi
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai motivasi. Menurut Mc. Donald Oemar Hamlik, 2003:158 mengemukakan motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian
ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Menurut Dimiyati dan Mudjiono 1999:81, motivasi adalah dorongan
terhadap kekuatan mental yang terjadi dalam diri siswa. Dalam hal ini motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan sikap dan perilaku belajar.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Uno 2007:1 menyatakan bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah
laku dan dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinya agar melakukan pekerjaan yang
diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel Uno, 2007:3 yang menyatakan
bahwa motivasi berasal dari motif yaitu daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan atau daya penggerak yang mendorong diri seseorang
siswa untuk belajar. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk
24
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk
meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu Sardiman, 2008:75. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari
dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Sedangkan motivasi belajar merupakan faktor
psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
2. Macam-macam Motivasi
Macam-macam motivasi belajar disini akan dibahas dua macam
sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang intrinsik dan yang berasal dari luar diri seseorang ekstrinsik
a. Motif Intrinsik Menurut Uno 2007:4, motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan
rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motif intrinsik
dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan
sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan intruksional pada saat