8
f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi
pada masalah pembelajaran di kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar kelas.
3. Tahapan Pelaksanaan PTK
Dalam tahap penelitian tindakan dilakukan kegiatan-kegiatan yang membentuk siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut
Suharsimi Arikunto, 2006:17-20: a. Menyusun rencana tindakan planning
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati
proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan
tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti,
bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian
mengamati. Ketika sedang mengajar, dia adalah seorang guru; ketika sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. Dalam hal ini, Peneliti
menentukan titik peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk
membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan Acting Pelaksanaan merupakan implementasi isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan di kelas. hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah di
rumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
c. Pengamatan Observing Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh pengamat. Biasanya
pengamatan ini dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung pada waktu yang sama. Sebutan tahap ke-2
diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat.
d. Refleksi Reflecting Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection,
yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah
9
selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Istilah refleksi
disini sama dengan “memantul, seperti halnya memancar dan menatap kena kaca.” Dalam hal ini, guru pelaksana sedang memantulkan
pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatanya dalam tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru
pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal- hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum.
Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat dilihat pada siklus berikut ini Suharsimi Arikunto, 2006:16:
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
4. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kunandar 2008:58-60 dalam Tukiran Taniredja 2010:18- 19, PTK berbeda dengan penelitian formal konvensional pada umumnya.
PTK memiliki karakteristik sebagai berikut: