Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan

91 kelancaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan tersedianya perpustakaan digital, dimana sumber-sumber belajar diperpustakaan dapat diakses secara cepat. Akses internet di setiap ruang kelas Hot Spot juga menjadi sarana penunjang untuk pengembangan pembelajaran. Dengan adanya metode Pembelajaran Berbasisis IT diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan sekolah sehingga dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia dan sekitarnya. 2. Kurikulum Salah satu penunjang kelulusan sekolah adalah sistem kurikulum yang menjadi patokan sekolah. Untuk itu, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta sebagi salah satu berusaha untuk menyusun sistem kurikulum yang baik. Jika sistem kurikulum ini tersusun dengan baik maka akan menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat berguna dan bermanfaar bagi kebutuhan masyarakatdengan kehidupan globalisasi.SMA BOPKRI 1 Yogyakarta telah menunjukan keseriusan dalam membina siswa. Hal ini dimulai dengan penggunaan sisitem pembelajaran yang melaksanakn pembelajaran yang berbasis kompentensi, menambah jam belajar dan Rintisan Sekolah Berstandar InternasionalRSBI. Adanya pembelajaran yang berbasis kompetensi ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk mapu bersaing. 92 3. Try Out Try Out dilaksanankan sebagai peningkatanusaha untuk meningkatkan kelulusan. Try out dilaksanakan saat menjelang UN dan terdapat 2 soal yang diujikan, pertama soal intern yang dibuat khusus oleh MGMP dan yang kedua soal ekstern yang dibuat oleh Dinas Pendidikan, MKKS dan Yayasan. 4. Bedah SKL Standar Kompetensi Kelulusan Dimaksudkan untuk memperkaya siswa dalam memahami materi yang diujikan dalam UN, SKL ini diadakan seperti kegiatan workshop. 5. Penambahan jam pelajaran Penambahan jam pelajaran ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas kelulusan agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang akan diujikan dalam UN. 6. Pelayanan Klinis Akademis Pelayanan ini dilakukan diluar jam sekolah, guru membuka diskusi atau sharing dengan murid tentang mata pelajaran atau pelajaran yang dianggap belum mengerti, tentu saja ada kesepakatan waktu antara siswa dan guru tersebut. 7. Pendampingan Psikologi dan Iman Pendampingan ini biasanya dilakukan pada saat menjelang UN, kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan siswa baik kejiwaan atau 93 mental agar siap untuk menghadapai UN, dan pendampingan iman dilakukakan agar siswa dikuatkan oleh Tuhan dalam menghadapi UN. 8. Peraturan Tata Tertib Sekolah Untuk Meningkatakan kualitas sekolah, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta berusaha meningkatkan ketertiban pada peraturan. Dengan cara memberikan tindakan tegas, tepat serta mendidik kepada siswa-siswa yang melanggar peraturan. Adanya tindakan ini secara langsung akan melatih seorang siswa unutk lebih berdisiplin terhadap diri sendir dan waktu. Hal sangat bermanfaat bagi siswa dimasa yang akan datang. 94

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Penelitian tindakan kelas PTK ini telah dilaksanakan di kelas XI IPS 4 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Penelitian diawali dengan observasi pendahuluan pra penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011 pada jam ke-5 dikelas XI IPS 4. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan guru pada kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS 4. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, selanjutnya peneliti melakukan perancangan penelitian tindakan kelas. PTK dilaksanakan pada hari kamis, 19 Januari 2012 pada pukul 09.45 WIB sampai dengan pukul 11.15 WIB di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Berikut ini adalah uraian hasil observasi pendahuluan serta penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT .

1. Observasi Pendahuluan

Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2011 pada jam ke lima pukul 10.10-10.50 WIB. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Dra. Yuliana Ambar N.K, sebagai guru bidang studi akuntansi SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Jumlah siswa kelas XI IPS 4 pada tahun pelajaran 2011-2012 sebanyak 25 siswa laki-laki 14, 95 perempuan 11. Materi pelajaran pada saat observasi pendahuluan adalah langkah-langkah membuat jurnal umum. Dalam observasi pendahuluan ini, ada tiga hal yang di observasi yaitu guru, siswa dan kelas. Berikut adalah uraian hasil observasi pendahuluan: a. Observasi Guru observing teacher Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru lampiran 1a, hal. 179. Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran seperti melihat kerapian siswa dalam berpakaian dan buku pelajaran siswa, kemudian guru melakukan presensi terhadap siswa satu per satu. Akan tetapi, pada awal pelajaran guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Padahal dengan menyampaikan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan intruksional sebelum pembelajaran dimulai akan menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran. Setelah itu, guru mengulas kembali materi sebelumnya dan mengkaitkanya dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara tanya jawab kepada siswa. Tujuan dilakukanya apersepsi tersebut adalah untuk mengingatkan kepada siswa berkaitan dengan pembelajaran yang telah lalu dan memfokuskan perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti proses pembelajaran, guru menjelaskan materi pemebelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X2 SMA Negeri 2 Yogyakarta.

0 2 232

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

0 8 321

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289