Data Reduction reduksi data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Kasihan Bantul

a. Sejarah SMA Negeri 1 Kasihan Bantul

SMA Negeri 1 Kasihan atau yang biasa disebut dengan SMA Negeri Tirtonirmolo adalah sekolah yang berada di kawasan Kabupaten Bantul Utara, daerah perbatasan kota, tepatnya ada di Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta. Berdasarkan SK Menteri P dan K No.0292 078 tertanggal 2 September 1978 berlaku surat terhitung mulai tanggal 1 April 1978, berdirilah SMA Negeri Tirtonirmolo. Waktu pertama kali sekolah ini berdiri, kelasnya menumpang di SMA Negeri 1 Yogyakarta Teladan dengan kepala sekolah Drs. Soemardji Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta. Pada awal berlangsungnya KBM, SMA Negeri Tirtonirmolo menerima 80 siswa dan dibagi dalam dua kelas. Pada tanggal 11 Maret 1979 sekolah ini resmi pindah dan menempati gedung baru yang berada di Jalan Bugisan Selatan. Terhitung mulai tanggal 1 April 1979, diangkatlah kepala sekolah definitive. Pemangku jabatan tersebut adalah R. Soetopo Darmosasmito. Untuk merealisasikan visi dan misi “Bertaqwa Berprestasi Berkepribadian Sehat dan Ramah Lingkungan” SMA Negeri 1 Kasihan terus berupaya memajukan sekolah dalam berbagai bidang baik dari bidang 58 akademik maupun non akademik, termasuk dalam kemajuan fisik sekolah, selain itu juga pengembangan dalam bidang agama. b. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Kasihan Bantul 1 Visi Sekolah Bertaqwa, Berprestasi, Berkepribadian dan Ramah Lingkungan 1. Bertaqwa artinya menyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan mengamalkan perintahNya, menjauhi laranganNya sesuai dengan keyakinan agama yang dianut. 2. Berprestasi artinya memiliki keunggulan baik akademik maupun non-akademik ditingkat nasional dan global. 3. Berkepribadian artinya memiliki sikap yang baik sesuai dengan 20 nilai akhlaq mulia baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat. 4. Ramah lingkungan artinya memiliki sikap yang peduli terhadap lingkungan di sekitar sekolah maupun di masyarakat. 2 Misi Sekolah 1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman agamanya, sehingga kehidupan beragama di sekolah dapat tercipta manusia yang agamis penuh toleransi. 2. Menumbuhkan semangat berprestasi baik akademik maupun non akademik dengan pembinaan, pendampingan, pembimbingan dalam kegiatan intrakurikuler dan 59