Pendekatan Monolitik Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah

4 Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

c. Pengembangan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif.

Keterlibatan seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah sangat diperlukan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh warga sekolah dalam mengembangkan kegiatan berbasis patisipatif adalah: 1 Menciptakan kegiatan ekstrakurikulerkurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah. 2 Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. 3 Membangun kegiatan kemitraan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

d. Pengembangan dan atau pengelolaan sarana pendukung sekolah.

Sarana prasarana di sekolah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sekolah yang peduli lingkungan. Pengelolaan dan pengembangan sarana tersebut yaitu: 1 Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup. 2 Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah. 3 Penghematan sumberdaya alam air, listrik dan ATK. 4 Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat. 5 Pengembangan sistem pengelolaan sampah. Pelaksanaan program Adiwiyata dibagi menjadi tiga tahap yaitu proses seleksi tahap awal, proses penilaian dan pemberian penghargaan. Proses seleksi tahap awal dengan mengirimkan kuisioner rekomendasi Provinsi kepada Kementerian Negera Lingkungan Hidup KNLH kemudian tim penilai akan menilai dan menetapkan sekolah mana saja yang berhak 32 mengikuti penilaian lapangan. Kemudian penilaian lapangan dilakukan oleh tim dan ditetapkanlah nominasi calon penerima penghargaan Adiwiyata yang sebelumnya telah disahkan oleh Dewan Pertimbangan. Selanjutnya diberikan sertifikat calon penerima penghargaan Adwiyata. Sekolah yang telah menerima sertifikat akan memeproleh pembinaan. Evaluasi dan penilaian akhir dilakukan setelah pembinaan dilakukan untuk selanjutnya diberikan trophy Adiwiyata.

5. Lingkungan Sekolah

Menurut Hamalik 2003: 195 dalam Tri Rudiyati 2007: 13 lingkungan berperan sebagai dasar pengajaran merupakan faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang sangat penting. Lingkungan pendidikan terdiri dari: 1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar maupun kelompok kecil. 2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya. 3. Lingkungan alam fisik meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar. 4. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang mampu dijadikan sumber belajar serta menjadi faktor pendukung pengajaran. Termasuk sistem nilai, norma, dan adat kebiasaan Hamalik, 2003:195 dalam Tri Rudiyati 2007: 14. 33