Bagaimana produksi sampah di sekolah setiap harinya?

Lampiran 5. Hasil Wawancara nyirami satu persatu. Ada yang tanaman toga ada yang tanaman hias, paling banyak itu tanaman hias, yang toga tidak begitu banyak. Disini tempatnya saja ngepres, harusnya belakang sana itu bagus kalau dirawat dengan bagus, karna kan mojok enggak keganggu anak-anak. Harusnya ya kalau semua warga sekolah mau mengolah maka hasilnya pasti bagus, dulu itu sana saya buat kolam itu bagus, tapi sekarang sudah tidak ada. Soalnya saya dipidah disini, jadi ya saya hanya fokus disini saja”.

17. Bagaimana pendapat anda tentang program sekolah ramah

lingkungan? “Yaaaa ya tersendat-sendat lah, gak mulus. Dari atas itu gak transparan, seperti kurang dilibatkannya warga sekolahnya, ya seperti taman-taman ini ya warga kurang dilibatkan seperti memlilih rumput itu kan harusnya dipilih rumput yang bagus. Padahal sarana prasarana disini sudah lenkap, cuma untuk pelaksaannya ya itu masih ada hambatan-hambatan, saya sebagai orang yang langsug terjun di lapangan malah tidak diikut sertakan, padahal kan saya yang tahu bagaiamana kondisi taman disini, yasudah saya diam saja, nerima-nerima saja. Saya merasa kurang, kurang bagus, harusnya kan masih bisa diperbaki ya seperti pembatas antara taman dan jalan, jadi kurang maksimal, padahal jika dimaksilamkan itu bagus. Saya lihat dari atas itu kurang bagus e bentuknya. Tapi ya pokoknya sekarang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, harus maksimal, lebih ditingkatkan saja untuk keikutsertaan seluruh warga sekolah”. 18. Apa masukan anda untuk sekolah? “Harusnya kan saya diberi masukan ya kurang apa kurang ini itu jadi kan saya bisa memperbaiki. Dulu kan gini mbak, pernah memperbaiki taman terutama rumputnya itu, gak cuma sekali dua kali saja, tapi pernah diperbaiki diisi semua yang lahan kosong itu, tapi kalau pas taman tengah itu ada acara band atau apa gitu kan anak-anak suka joget joget itu lho jadi rumput itu diinjak-injak sama siswa, ya itu sering rusak mati semua, saya itu sering kesal, saya itu sudah pernah bicara sama atasan, ini gimana ini pak sudah bagus-bagus eee... malah sekarang jadi seperti ini, kan rusak lagi. Perbaiki lagi, bentuk lagi, berapa bulan nanti ada band lagi disitu aaa yasudah rusak lagi, padahal proses pembenahannya itu lama, tumbuhnya rumput itu juga lama. Gak hanya membalikkan tangan aja, susah itu prosesnya” 230 Lampiran 5. Hasil Wawancara 1. Sejak kapan adanya tata tertib kantin? “Sejak pindah sini kantinnya, dulu yang pojok sana itu, yang bu Budi tengah, dekat sumur itu dulu kantin, nah yang bu Zar’an pojok sini, sekarang kantin pindah disini baru ada tata tertib itu, ya sekitar tahun 2011, tata tertib tersebut untuk pengunjung dan penjual. Peraturannya itu tidak boleh menjual makanan yang mengandung pengawet, pewarna gitu jadi makanan yang kami buat tidak ada yang menggunakan bahan-bahan itu”. 2. Apakah ada kontrol dari pihak terkait? “Ada, dulu itu yang dari kabupaten juga ada, pas kalau mau lomba sekolah sehat, nah waktu lomba sekolah sehat kantin juga ikut andil. Kalau yang mengontrol dari sekolah itu ada bu Sri Hidayati, beliau sering kesini, sama bu Panca, terus ada juga mbak dari TU sekolah, dan dari Puskesmas”. 3. Bagaimana bentuk kontrol yang dilakukan oleh pihak terkait? “Biasanya itu dicek, ditanya bagaimana lancar tidak, menunya bagaimana, terus kekompakan, kan kantin harus kompak ya mbak. Kepala sekolah juga negcek, datang kesini tanya-tanya bagaimana lancar tidak? Biasanya ada juga negceknya yang tiba-tiba datang, seperti puskesmas itu”. 4. Bagaimana pengelolaan kantin sehari-hari? “Kalau dari makanan kita mengusahakan makanan sehat itu seperti apa, tapi ada juga anak-anak itu yang suka mie, harusnya kan tidak boleh ya, kalau ada pengawetnya kan tidak boleh. Kita besok juga mau mewakili lomba sekolah sehat lagi. Terus itu lho pemanfaatan sampah itu juga biasanya kantin diikutsertakan, kalau lomba sekolah sehat juga kantin ikut serta, lomba UKS kantin juga ikut serta, diperiksa itu biasanya. Makanan- makanan itu ada catatan sendiri mbak, apa saja jenis makanannya, kebanyakan itu memang disuruh jajanan pasar, ya maksudnya sekali makan udah bisa langsung habis, kalau yang makanan kemasan itu kan gak boleh sebenarnya. Harus ada makanan seperti jajanan pasar itu kan harus setiap hari diolah ya, jadi lebih sehat karna hanya sekali konsumsi. Kalau minuman sachetan itu kan sebenarnya tidak boleh juga, jadi biasanya air mineral atau kita membuat sendiri”. Wawancara ke : 11 Kode wawancara : E.4615 Nama informan : Ibu. Emi Tanggal wawancara : 4 Juni 2015 Waktu : 12.10 WIB Tempat : Kantin Sekolah 231