Solusi dalam Menghadapi Faktor Penghambat Program

sekolah ramah lingkungan menjadi cerminan bahwa warga sekolah memiliki kemauan dan keinginan untuk melindungi lingkungan hidup. Struktur birokrasi dalam implementasi program sekolah ramah lingkungan mencakup struktur organisasi, pembagian kewenangan, tugas, peran dan lain sebagainya. Warga sekolah baik itu kepala sekolah, guru, karyawan hingga siswa turut berperan dalam pengimplementasian program sekolah ramah lingkungan. Warga sekolah menjalankan tugas dan peranannya masing-masing agar tujuan dari program sekolah ramah lingkungan dapat terwujud.

b. Kebijakan Pendidikan dan Program Sekolah Ramah Lingkungan

Program sekolah ramah lingkungan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul merupakan wujud dukungan sekolah terhadap kebijakan pendidikan tentang sekolah berwawasan lingkungan. Dalam implementasi program sekolah ramah lingkungan terdapat tiga tataran yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan, yaitu pada tataran makro, meso dan mikro. Pada tataran makro sekolah bekerjasama dalam program ramah lingkungan dengan beberapa instansi seperti Dinas pendidikan, Badan Lingkungan Hidup BLH, Puskesmas, Dokter, Rumah Sakit serta instansi lain yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Kerjasama tersebut terdiri dari kerjasama dalam bidang kesehatan, kerjasama dalam pelestarian satwa, kerjasama dalam bidang lingkungan yang berupa penyuluhan dan pelatihan lingkungan hidup, serta pemberian bantuan sarana dan prasarana penunjang program sekolah ramah lingkungan. 136 Pada tataran meso sekolah bekerjasama dalam program ramah lingkungan dengan masyarakat yaitu dengan para penjual makanan yang berada di kantin. Kantin SMA Negeri 1 Kasihan Bantul menyandang predikat sebagai kantin sehat. Dalam pengelolaan kantin sehat sekolah melakukan banyak upaya yaitu membuat tata tertib untuk penjual dan pengunjung, adanya komunikasi antara pihak sekolah dengan para penjual makanan melalui pemantauan dan kontrol rutin, serta pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kantin sekolah Pada tahapan mikro sekolah mempunyai kebijakan untuk merubah visi dan misi sekolah yang pada awalnya visi dan misi sekolah tidak memiliki unsur lingkungan hidup kemudian diubah sehingga memiliki unsur lingkungan. Perubahan visi dan misi sekolah melibatkan kepala sekolah, komite sekolah, serta para guru. Visi dan misi sekolah yang telah dirubah dan mengandung unsur lingkungan merupakan salah satu gambaran dan karakter SMA Negeri 1 Kasihan Bantul.

c. Sejarah Program Sekolah Ramah Lingkungan

Program sekolah ramah lingkungan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul bermula pada tahun 2009. Pada tahun 2009 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sebagai salah satu sekolah yang berwawasan lingkungan. Penunjukan tersebut dilakukan berdasarkan kondisi dan potensi sekolah yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai salah satu sekolah berwawasan lingkungan di Kabupaten Bantul. 137 Selain potensi yang sekolah miliki yaitu berupa lingkungan, taman, sumberdaya serta potensi pendukung lainnya, hal lain yang menjadi awal mula program sekolah ramah lingkungan ini berdiri adalah pihak sekolah mendukung kebijakan dinas pendidikan untuk menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan penunjukan tersebut, maka sekolah mempunyai kesadaran bahwa sekolah mempunyai peranan penting dalam menjaga dan melindungi lingkungan, kesadaran tersebut tertuang dalam Visi dan misi sekolah yang mengandung unsur perlindungan terhadap lingkungan hidup. Program sekolah ramah lingkungan memiliki tujuan yang sangat penting. Melalui program tersebut sekolah mengharapkan agar tercipta warga sekolah yang berkualitas baik secara emosional, intelektual, spriritual, dan sosialnya.

d. Pengembangan Program Sekolah Ramah Lingkungan

Pengembangan program sekolah ramah lingkungan dilakukan dengan cara merubah visi dan misi sekolah dengan memasukkan unsur lingkungan di dalamnya, sekolah mensosialisasikan visi dan misi sekolah tersebut kepada seluruh warga sekolah, mengintegrasikan ramah lingkungan pada mata pelajaran antara lain untuk contoh dan tugas siswa, penggunaan sumber belajarmateri pelajaran, kerjasama program ramah lingkungan dengan pihak luar sekolah, partisipasi warga sekolah dalam tingkah laku sehari-hari, prestasi sekolah dan siswa dalam program ramah 138