Bagaimana pendapat anda mengenai program sekolah ramah

Lampiran 5. Hasil Wawancara 4. Bagaimana bentuk pengolahan sampahnya? “Nahh itu, dulu itu jalan, sekarang sudah tidak begitu rutin ya, disini kan ada penggilingan daun tuh, jadi dari teman-teman kan ada yang nyapu, yang bersihin itu ada 5 orang, nanti sampah yang plastik-plastik dan kertas dibuang di bak sampah sana, kecuali yang masih bisa untuk dijual kaya botol aqua, botol plastik, kertas ya semacam itu, kemudian disendirikan untuk dijual kan bisa, yang untuk daun-daun, ranting, langsung ditampung disana ya paling enggak sekitar dua hari baru digiling”.

5. Mengapa penggilingan sampah sekarang sudah tidak rutin untuk

dilakukan? “Emmm... ya karena kurang kordinasinya mbak, kalau yang mengurusi e....pupuk-pupuk penghancur itu ada sendiri, ya saya sama teman-teman cuma nunggu arahan dari beliau saja”. 6. Kegiatan apa saja yang masih dijalankan untuk mengolah sampah? “Ya itu nampung sampah itu di komposter, tapi sebenarnya sampah di komposter sana itu sudah penuh semua, yang bagian bawah mungkin sudah hancur ya, daun-daun sudah lama dimasukkan disana. Biasanya hasil dari pengolahan sampah itu disebar dipohon dan tanaman ya seperti dikasih di pot-pot, pohon kecil dan pohon besar itu. Sampai sekarang sih komposter masih rutin diajalankan ya”.

7. Bagaimana dengan sampah-sampah yang tidak bisa diolah di

sekolah? “Biasanya sih dibuang mbak, disini kan ada mobil pengangkut sampah milik sendiri, nah sampah yang tidak bisa kami olah itu dibuang ke tempat pembuangan akhir di daerah Piyungan Bantul. Dari sekolah langsung ke tempat pembuangan akhir sampah, biasanya tiga hari sekali, tidak harus nunggu penuh, pokoknya tiga hari sekali harus dibuang, itu rutin dilakukan, tapi jika dua hari saja bak sampah sudah penuh ya harus dibuang, kan dipandang tidak enak itu jika dipandang kok banyak sampah numpuk”. 8. Bagaimana dengan kegiatan jumat bersih? “Iya dulu ada mbak, tapi sekarang udah tidak ada, udah lama ya, hampir setahun ini”. 9. Apa penyebab kegiatan jumat bersih sudah tidak berjalan? “Eemmm kurang koordinasi mungkin ya, jadi kurang berjalan lagi, kurang maksimal, padahal dulu itu bagus”. 227 Lampiran 5. Hasil Wawancara

10. Bantuan apa saja yang diterima oleh sekolah terkait dengan sarana

dan prasarana? “Banyak, ada tempat sampah dari BLH, ada tempat sampah yang warna hijau, kuning, biru, sama yang kecil itu bantuan dari BLH, sama mesin penghancur sampah, komposter itu, dan alat penggilingan sampah itu juga dari BLH” . 11. Apakah ada pemantauan dari dinas terkait? “Yaaaaaa ya kalau ngecek itu ya dulu pernah, dari kabupaten, apalagi jika mau ditunjuk untuk mewakili lomba sekolah sehat, soalnya menurut orang luar sekolah ini tuh tergolong bersih, kata orang-orang seperti itu. Tapi kalau menurut saya pribadi sih masih kurang bersih, mungkin kan orang luar liatnya bersih, tapi mereka kan tidak sampai belakang ya melihatnya, jarang ditinjau juga sih yang bagian belakang”.

12. Bagaimana mekanisme penunjukan sekolah untuk mewakili lomba

sekolah sehat? “Penunjukan ini sudah yang ke dua kalinya, dulu itu pernah pada tahun 2012 apa ya, sekarang sekolah ditunjuk kembali diajukan lagi dari kabupaten untuk mewakili provinsi, makanya mulai sekarang ini sudah mulai dikerjakan oleh karyawan sekolah, seperti pengecekan semua sarana prasarana, fasilitas, halaman, kelas, taman dan lain sebagainya. Tapi ada kendalanya, kan sini aja pembangunan gedung depannya saja belum selesai, kan penampilannya jadi kurang kan, harusnya kan dilakukan finishing rapi, bagus, karna kalau saya sebagai karyawan masih merasa belum siap, kurang pas”.

13. Apa saja bentuk pemanfaatan sarana prasarana pendukung sekolah

ramah lingkungan? “Banyak ya, ada pelestarian heawan, ya salah satunya burung, sekolah dulu memiliki empat sangkar burung yang ditempatkan ditaman sekolah, ada burung kutilang dan sejenisnya tapi burungnya banyak yang lepas soalnya celah sangkarnya terlalu lebar, kurang rapet. Terus sekarang diganti ayam, ayam kate. Pemberian hewan tersebut untuk memberikan suasana yang lebih asri di sekolah, kan jadinya enggak sepi ya”. Selain pelestarian hewan ya penghematan sumber daya ya, seperti mematikan air, listrik, lampu pokoknya yang sudah tidak digunakan. Kita harus pedulilah pada hal itu, misalnya saja saya kan SK penugasananya di kelas Mia 1,2,3 naaahh di kelas bawah kan ada teman, lain tugas tapi, jika lampu, AC masih nyala diluar jam kerja ya kita harus toleran lah untuk mematikannya. Lampu-lampu dimatikan, AC, air, kalau misalnya dibagian lab biologi airnya penuh kan kita harus mematikan, gak boleh ada pemborosan, kita harus peduli. Terus AC dinyalakan setelah jam 9, tapi ada beberapa ruangan yang AC memang harus dinyalakan lebih pagi. 228