Bagaimana karakter siswa berbasis kultur sekolah ramah Bagaimana upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan di Apa saja bentuk pemanfaatan sarana pendukung sekolah ramah

Lampiran 5. Hasil Wawancara kesalahannya, tapi sejauh ini cukup baik ya maksudnya tidak ada yang sampai merusak atau mengambil fasilitas sekolah”.

11. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan di

sekolah? “Sekolah melibatkan para siswa dalam pelaksanaan kegiatan, dulu ada pengkaplingan wilayah, jadi siswa dikelompokkan kemudian siswa diberi tanggungjawab untuk merawat taman sekolah, masing-masing kelompok dibimbing oleh dua sampai tiga guru, tapi sekarang sedang berhenti”.

12. Apa saja bentuk pemanfaatan sarana pendukung sekolah ramah

lingkungan? “Sekolah melakukan pemanfaatan kertas, listrik, air dan lain-lain, barang yang masih bisa digunakan ya kita gunakan. Seperti ember bekat cat itu kita gunakan, lalu kertas-kertas bekas yang masih layak buat ngeprint ya dipakai. 3R yaa, reduce, reuse, recycle itu”.

13. Bagaiamana pengelolaan penunjang kebersihan dan lingkungan,

efisiensi penggunaan sumberdaya alam, dan sarana pendukung sekolah? “Seluruh warga sekolah harus merawat sarana prasarana yang ada di sekolah. Kita tempelkan poster-poster untuk menghemat air, listri dan lainnya gunanya agar para warga sekolah sadar untuk senantiasa menjaga dan menghemat sumberdaya ya. Ada juga petugas khusus untuk merawat dan memantau sarana prasarana jadi jika ada yang rusak nanti dilaporkan ke atas, gitu”.

14. Bagaimana peranan warga sekolah dalam melaksanakan program

sekolah ramah lingkungan? “Seluruh warga sekolah dilibatkan baik dari kepala sekolah, guru, siswa serta seluruh karyawan sekolah. Sekolah kan harus memiliki dukungan ya dari seluruh warga sekolah untuk menyukseskan program ini”. 15. Prestasi apa saja yang telah diraih oleh sekolah? “Sekolah pernah juara dua lomba tentang lingkungan waktu itu tingkat kabupaten, dan sekarang ini sedang persiapan untuk mengikuti lomba sekolah sehat, sekitar bulan september, tapi ada seleksi dulu jadi mulai dari sekarang sudah mempersiapkan, terus juga ada siswa yang menjuari lomba tentang lingkungan ya debat atau penelitian”.

16. Apa saja faktor pendukung dalam melaksanakan program sekolah

ramah lingkungan? “Faktor pendukungnya ya ada banyak ya seperti perwakilan sekolah mengikuti diklat PLH, kemuadian ada pelatihan-pelatihan dari pihak luar, 212 Lampiran 5. Hasil Wawancara ada juga sosialisasi, kemudian bantuan dari BLH kabupaten dan provinsi seperti tempat sampah dan lain sebagainya, terus fasilitas disini juga cukup lengkap ya jadi para siswa itu merasa nyaman berada di sekolah”.

17. Apa saja faktor penghambat dalam melaksanakan program sekolah

ramah lingkungan? “Faktor penghambat yaaaa budaya bersih masih sulit untuk dilakukan, beberapa siswa juga belum sadar akan pentingnya kebersihan, tapi tidak semuanya, hanya sebagian kecil saja, kurangnya pengetahuan, SDMnya itu yang sulit untuk dirubah ya tidak cuma siswa tetapi juga guru, karyawan dan lainnya”.

18. Bagaimana solusi untuk mengatasi faktor penghambat dalam

melaksanakan program sekolah ramah lingkungan? “Diingatkan, siapa saja yang melihat harus mengingatkan, mengadakan sosialisasi tentang hidup bersih dan menjaga lingkungan, melalui poster- poster, slogan, tugas-tugas sekolah, dan tindakan nyata berupa kegiatan- kegiatan tadi itu”. 19. Bagaimana evaluasi program sekolah ramah lingkungan? “Sekolah mengevaluasi kegiatan mana saja yang tidak atau belum berjalan, kemudan kendalanya apa saja, biasanya kita rapatkan setiap ada rapat guru, atau pertemuan rutin setiap semester. Ya sampai sekarang ada beberapa kegiatan yang memang tidak berjalan, tetapi tidak semuanya, untuk pengelolaan, perawatan ya masih berjalan”.

20. Bagaimana pendapat anda mengenai program sekolah ramah

lingkungan? “Pendapatnya ya program seperti ini perlu ya, soalnya kan dunia saat ini semakin tercemar baik udara, tanah, air bahkan suara pun sudah tercemar. Sekolah harus memiliki program ramah lingkungan supaya para warga sekolah nyaman, biar tidak stres siswa-siswanya, mayoritas siswa disini kan dari kota ya jadi lingkungan mereka kan sudah sangat bising, tanyangan tv yang kurang baik, penebangan pohon, jalanan macet sehingga sekolah harus memberikan kenyamanan kepada para siswa. Sekolah ini kan bukan lagi menjadi rumah kedua ya, tetapi bisa dibilang menjadi rumah utama, sehingga sekolah perlu menciptakan sekolah yang memberikan kenyamanan kepada para siswa. Setiap hari itu banyak siswa yang pulangnya sore, soalnya mereka merasa naman disini, biasanya siswa pada duduk-duduk di taman, bermain basket atau menggunakan fasilitas internet, terkadang sampai siswa harus kita suruh pulang”. 213