5. Adanya keinginan mengaktualisasikan rasa cinta melalui hubungan seksual Faktor Eksternal 1. Ketidakberadaan dan kurangnya peran orang tua

commit to user beberapa kali juara sih mbak. Sampe SMP doang tapi. W.S.III.01.230-231 Ya yang tadi waktu mbak tanyain itu, aku juara, jadi temen- temen pasti nganggep aku pinter, jadi ya PD aja pasti bakal ada cewek yang mau. W.S.III.01.362-364

a.4. Kurangnya ketaatan dalam menjalankan perintah agama

Subjek tahu bahwa perilaku seksual pranikah dilarang oleh agama, tapi subjek tetap melakukannya dengan berbekal keyakinan akan hubungannya bersama pasangannya. Subjek juga mengaku sulit menghentikan perilaku seksual karena adiktif. Hal tersebut menunjukkan masih rendahnya keimanan subjek dalam menjauhi larangan agama. kalo setau mas ni ya seks pranikah itu menurut agama dan norma sosial gimana? Hehehe.. Menurut agama ya.. setau saya sih ya nggak boleh mbak. Kalo udah tau nggak boleh kenapa masih dilakuin? Kalo aku sih ya modal yakin aja mbak. Walaubagaimanapun aku tetep berusaha dia bakal jadi istriku besok. Makanya aku walaupun tau itu nggak baik, paling nggak aku ngelakuin cuma sama dia seorang aja. Trus, ada niat berenti nggak? Maksudnya berenti sebelum nikahnya. Niat sih ada sih mbak. Ya mudah-mudahan aja bisa. Ya itu tadi adiktif itu. W.S.III.01.747-760

a.5. Adanya keinginan mengaktualisasikan rasa cinta melalui hubungan seksual

Subjek mengaku bahwa dialah yang yang pertama kali meminta pada pasangannya untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Pria memang lebih identik dengan tipe cinta eros dan ludus yang lebih mementingkan kedekatan fisik dan seksual dalam menjalin suatu hubungan. Yang ngajak siapa? Aku mbak. W.S.III.02.645-646 commit to user

b. Faktor Eksternal

b.1. Ketidakberadaan dan kurangnya peran orang tua

Hubungan subjek dengan orang tua biasa saja, tidak terlalu dekat. Saat bersama orang tuanya subjek biasanya membicarakan masalah sekolah dan kehidupan sehari-hari. Untuk hal yang sifatnya pribadi dan intim, subjek enggan membicarakannya dengan orang tua. Bahkan saat subjek bingung dengan perubahan yang terjadi pada fisiknya di saat puber, subjek tidak menanyakannya pada orang tua. Subjek lebih memilih untuk mencari tahu lewat teman dan film porno. Kalo sama orang tuanya deket nggak mas? Biasa aja sih. Biasanya kalo sama orang tua ngomongin apa aja? Ngomongin.. Biasa lah orang tua ingin anaknya cepet lulus, terus kehidupan disini sehari-harinya gimana. W.S.III.01.158- 162 Berarti nanya ke temen nih? Nggak nanya ke orang tua? Nggak, malu mbak. W.S.III.01.422-423 masih umur segitu mbak. W.S.III.01.425 Masalah pergaulan, orang tua subjek tidak mengekang anaknya. Orang tua membebaskan subjek dalam bergaul asalkan ingat akan batasan- batasannya. Orang tua subjek kenal dengan pacar subjek yang sekarang dan orang tua percaya pada subjek dan pacarnya hingga mengijinkan pacar subjek untuk menginap di rumah meskipun di saat orang tua sedang tidak berada di rumah. Hal ini membuat subjek dan pacarnya mudah mendapatkan tempat untuk berduaan. Kalau soal pergaulan gitu orang tua memantaunya sejauh apa? Pergaulan ya.. Kita dah besar orang tua ya udah .. udah ya commit to user sana. Pesannya ya yang penting masih ingat batasannya. W.S.III.01.192-194 Pernah bobok disini? W.S.III.01.100 Sering. W.S.III.01.103 Trus tanggapannya orang-orang di sekitar? Ya awalnya dia nanya. Sempet nanya. Tapi ya karena pernah suatu saat itu waktu orang tuaku dateng, nah cewekku tu kan ada disini, jadi sepertinya mereka menganggap angin lalu, sepertinya. Menganggap masih anggota keluarga sini. W.S.III.01.105- 109

b.2. Pengaruh teman di lingkungan subjek