Data diri subjek Subjek II QP

commit to user melewati depan kamar subjek dan subjek pun hening sesaat sampai suara tersebut menghilang. b. Sesi kedua Sesi kedua berlangsung tengah malam, sebelum tidur dan suasana sekitar kamar subjek sudah sangat sepi. Saat wawancara suara subjek cenderung lirih namun tetap ekspresif. Wawancara dilakukan sambil berbaring dan pandangan subjek lebih sering menghadap ke plafon kamar seperti merenung.

3. Pergaulan dengan orang sekitar

Subjek cukup dekat dengan orang-orang di sekitar kamarnya, namun subjek paling dekat dengan tiga orang. Subjek sering berkunjung ke tiga kamar tersebut, demikian pula sebaliknya.

d. Hasil TMAS

Hasil pengukuran TMAS pada subjek I menunjukkan nilai 35 yang berarti tingkat kecemasan subjek tinggi. Subjek mengalami hampir semua symptom yang terdapat pada gejala-gejala rasa cemas.

2. Subjek II QP

a. Data diri subjek

QP adalah seorang perempuan berusia 21 tahun dan beragama Islam. QP berasal dari Jawa Timur dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. IK memiliki satu kakak laki-laki berusia 27 tahun dan satu orang adik perempuan berusia 13 tahun. Ayah QP adalah seorang PNS yang juga menjabat sebagai ketua commit to user RT dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Lingkungan rumah QP di daerah asalnya merupakan lingkungan rumah-rumah keluarga dari pihak ayahnya dan jarak antar rumah berdekatan. Di Solo QP tinggal di rumah kos dan lingkungan di sekitarnya juga merupakan daerah kos. Kos QP adalah kos yang bebas dalam artian tamu laki-laki boleh masuk sampai ke kamar anak kos dan penduduk sekitarnya tidak mengacuhkan hal tersebut. Prestasi QP di sekolah biasa saja dan ia juga tidak aktif dalam kegiatan non akademik. Sejak SD hingga SMA QP bersekolah di sekolah umum. QP pertama kali mentruasi saat duduk di kelas enam SD. QP pertama kali mengenal tentang seksualitas dari pacarnya dan pertama kali melakukan hubungan intercourse saat berusia 19 tahun bersama mantan tunangannya. Hingga saat ini QP sudah kurang lebih sepuluh kali berpacaran dan sekarang sudah tidak lagi melakukan hubungan intercourse bersama pasangannya. b. Hasil wawancara 1. Bentuk dan tahapan perilaku seksual yang dijalani Subjek mulai tertarik pada lawan jenis saat duduk di bangku SMP dan pertama kalinya menjalin hubungan romantis bersama lawan jenis saat duduk di bangku kelas satu SMA. Nek SMP aku yo sempet tertarik kambek wong wisan, tapi nggak tau pacaran, gung tau pacaran. Berarti koe pertama kali pacaran i SMA? SMA kelas siji. Kambek kakak kelas. W.S.II.01. 195-198 Hingga sekarang subjek sudah kurang lebih sepuluh kali menjalin hubungan romantis bersama lawan jenis. Tekan saiki pacaran wis ping piro e? 10. Hehe.. Kui tenanan po ra e? opo punjul? Mboh lah, kurang lebih. W.S.II.01. 199-203 commit to user Perilaku seksual yang dilakukan subjek saat bersama pasangannya yaitu: berciuman, petting, dan intercourse. Dek ingi aku SMAne mudeng ku ya cuma awal pacaran, oo bakne pacaran i diapeli, lagi ngono, oo bakno pacaran i dicum keninge, ngono ui sik an. W.S.II.01. 146-149 Sing pertama yo biasa-biasa wae, lagi ngerti nek oo, bak ne pacaran ki diapeli to?, oo bakne pacaran ki dicium keninge to?, oo bakne pacaran i iso diterne to?, oo pacaran i telpun-telpunan to? Ngono-ngono kui.. W.S.II.01. 209-212 Subjek melakukan intercourse pertama kalinya bersama mantan tunangannya, pasangan kedua terakhir sebelum yang sekarang. Sedangkan bersama pasangan sebelumnya subjek hanya menjalani kegiatan seksual sebatas ciuman saja. Bersama mantan tunangannya, perilaku seksual dijalankan subjek secara bertahap layaknya keintiman seksual pada umumnya, yakni melakukan petting terlebih dahulu hingga akhirnya melakukan intercourse. Lha terus, berarti pertama kali koe ngene tanda kutip dengan tangan karo sing sak durunge iki? He eh. W.S.II.01. 220-222 Lha kui pertamane langsung po piye? Petting-pettingan sik. W.S.II.01. 239-240 Intercourse pertama kali dilakukan atas ajakan pasangan subjek. Prosesnya mengalir spontan. Subjek hanya merasakan sensasi yang berbeda tanpa benar-benar mengetahui bahwa sedang melakukan hubungan koital. Nek aku dulu ki ilinge.. dek ne ki nggak ngejak, dadi ne spontanitas wae. Sing asli nggak sengojo nek arep ngelakoni koyok ngono. Sementara aku kan gung ngerti rasane koyok ngono ki koyok piye. Tapi pas kui dirasakne, kok rasane bedho banget ya?? Tapi kok enak. mengalir.. dadine aku nggak ngerti sing jenenge loro ngono i, nggak i perasaan, enak wae.. Makane dadi ne rasane, yah.. oh, ngene ki aku ML to? Aku kok nggak keroso? Tapi aku cuma ngerasakne satu hal sing bedho, tapi enak, ngono lho.. W.S.II.01. 242-251 commit to user

2. Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah yang dijalani