commit to user
d. Hasil TMAS
Hasil pengukuran TMAS pada subjek III menunjukkan nilai 6 yang berarti tingkat kecemasan subjek rendah.
4. Subjek IV P
a. Data diri subjek
P adalah seorang perempuan berusia 23 tahun dan beragama Katolik. P berasal dari Jawa Timur dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. IK
memiliki satu orang adik laki-laki berusia 18 tahun. Ayah P adalah seorang perawat dan ibunya seorang bidan, dan keduanya merupakan PNS. Rumah P
terletak di kota kecil. P jarang bergaul dengan tetangganya di rumah. Di Solo P tinggal di rumah kos dan lingkungan di sekitarnya juga merupakan daerah kos.
Kos P dibatasi pagar tinggi dan selalu tertutup sehingga akses dengan penduduk sekitar juga tertutup.
P merupakan siswi pendiam saat masih sekolah. P juga tidak mengikuti kegiatan non akademik di sekolahnya. Sejak SD hingga SMA P bersekolah di
sekolah umum. Sekarang P melanjutkan pendidikannya di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Solo. P pertama kali mentruasi saat duduk di kelas enam SMP. P
pertama kali mengenal tentang seksualitas melalui gambar porno yang diperoleh secara tidak sengaja dalam tong sampah umum di depan rumahnya. P melakukan
hubungan intercourse pertama kali saat berusia 22 tahun setelah satu tahun lima bulan berpacaran bersama pacar keduanya yang bertahan hingga sekarang. Hingga
commit to user
saat ini P sudah dua kali berpacaran dan masih aktif melakukan hubungan
intercourse. b.
Hasil wawancara 1.
Bentuk dan tahapan perilaku seksual yang dijalani
Subjek sudah pernah berpacaran sebanyak dua kali dan keduanya berbeda keyakinan. Pertama kalinya selama kurang lebih tiga tahun sejak lulus dari
bangku SMA dan dijalani dengan keadaan jarak jauh long distance. Nama saya X. Hehehe.. Saya berpacaran dengan, saya uda dua
kali pacaran. pertama dengan Mr. Y. Pacarannya kurang lebih 3 tahun, tapi pacarannya jarak jauh. Trus yang kedua pacaran
dengan Mr. S sampai detik ini, kurang lebih 1 tahun 7 bulan, 1 tahun 7 bulan. W.S.IV.01. 11-15
Kegiatan seksual yang pernah dilakukan subjek bersama pacar pertamanya
yaitu : mulai dari cium pipi, cium bibir, hingga petting meraba. Kegiatan seksual bersama pacar pertama Mr. Y hanya sebatas saling raba petting. Mereka tidak
pernah melakukan intercourse. Untuk mengalihkan keinginan pacarnya untuk melakukan intercourse, subjek berusaha memenuhinya melalui hard petting
hingga sang pacar mencapai ejakulasi dan orgasme. Kondisi pacaran jarak jauh dengan pacar pertamanya membuat mereka lebih sering berkomunikasi lewat
telepon. Saat sedang berjauhan, kegiatan seksual dilakukan melalui telepon phone sex.
Kenal pertama kali, menjalin hubungannya setelah saya lulus SMA. Bar kui langsung long distance? Iyup. W.S.IV.01. 47-50
A karena kita pacarannya jarak jauh ya seperti itu mungkin bisa dilakukan lewat telfon atau kalo ketemu ya dengan ketemu juga
bisa. W.S.IV.01. 40-43 terus kalo tidak ketemu ya saya bisa opo yo, lewat telpon. Phone sex dadine? Yes W.S.IV.01. 128-131
He eh. Yo sebatas raba-raba dan yowis gitu. W.S.IV.01. 117
commit to user
Lha terus koe karo sing pertama tau melebu ra? O tidak, tidak tidak. Tidak. Saya berpikir dia bukan jodoh saya dan saya tidak
mungkin dengannya. Tapi, piye yo? Saya tu juga, saya sayang sama dia. Mmm ya untuk seperti itu saya berusaha untuk
memenuhi, apa ya memenuhi nafsunya. Otomatis saya, sing aktif i aku ngono lho. Dia terpuaskan olehku tapi aku tak terpuaskan
olehnya. Seperti itulah. W.S.IV.01. 97-104 Minta, tapi kan ya pande pande nya saya untuk, untuk me me ya mengalihkan
mengalihkan keinginannya untuk itu. W.S.IV.01. 126-128 Kedua kalinya subjek menjalin hubungan dengan pria sudah berjalan
kurang lebih 1 tahun tujuh bulan dan masih bertahan hingga sekarang. Kegiatan seksual yang dilakukan subjek bersama pacar keduanya yaitu cium pipi, cium
bibir, light petting, hard petting, hingga intercourse. Semua perilaku dilakukan secara bertahap. Perilaku intercourse dilakukan setelah menjalin hubungan selama
satu tahun lima bulan. Trus setelah itu yo, yo dimanfaatkan aja. Ngapain, wong dia sudah
menyentuhnya kok, seperti itu. Setelah itu dia main ke kos, nah di kos itu setelah empat bulan dia baru mencium mut to mut, seperti
itu. W.S.IV.01. 211-215 Terus, ya.. dengan ciuman mut to mut, akhirnya opo ya, permainan
dimulai. Dengan perlahan-lahan dia menyentuh payudara, e saya tidak mau dong rugi gitu aja. Masak punyaku dipermainkan tapi
punya dia didiamkan gitu aja. Dah saya juga memanfaatkan kesempatan yang ada dong. Karena sudah belajar dari yang
pertama, akhirnya saya aplikasikan dengan yang kedua. Langsung saya, dia memegang, ee opo ya mut to mut, tangannya memegang
payudara saya dan saya memegang opo jenenge? Hehe kemaluannya, Mr. P nya. Ya seperti itulah akhirnya permainan
terjadi. W.S.IV.01. 217-227 Terus yo kegiatan seks seperti itu berlangsung yo tiga kali sehari,
seminggu sekali, seminggu dua kali, seperti itu. Kalo nggak di kos saya sendiri ya di kosnya. Eee tapi untuk buka baju saya masih
belum berani. Lama-lama eee keberanian itu muncul untuk membuka baju di depannya, W.S.IV.01. 236-241
Berapa lama e sampe akhirnya berani melakukan ML? Setelah pacaran setahun, setahun lima bulan. W.S.IV.01. 272-273
Setelah kami tau bahwa hubungan kami diketahui sama orang tua, kami pun merasa ada lampu hijau terus opo yo, kami melangkah
commit to user
lebih jauh lagi terus yo kami melakukan fantasi-fantasi yang lain, gaya-gaya yang lain W.S.IV.01. 246-249
2. Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah yang dijalani