Pandangan subjek ke depan Keadaan lingkungan tempat tinggal

commit to user Saat sedang mengalami keterpurukan akibat masalah yang dihadapi, subjek dibantu oleh seorang teman yang akhirnya menjadi pacar subjek. Menurut subjek keberadaan pria tersebut sangat membantu dirinya untuk mengusir kesedihan. Dengan adanya pria tersebut subjek memiliki teman untuk “sms-an” dan ada yang mengajaknya jalan-jalan. Namun hubungan subjek dan pria tersebut tidak disetujui oleh ibu subjek sehingga tidak berlanjut. Sekarang subjek sudah menjalin hubungan kembali dengan pria lain yang disetujui oleh ibunya sehingga tidak lagi memikirkan masa lalunya. Masalahe kan keselingan “T” barang. Sak durunge aku putus mbek “Y” kan aku wis kenal mbek “T”. Lha terus bar mbek “T”, trus langsung ndue pacar neh. W.S.II.02. 442-445 Lha terus sing paling membantumu pas lagi down-down na i sopo? Ada cowok lain, “T” kae. Berarti malah kui sing sangat membantu? Iyo. Ketoke neng nggak enek dek e mungkin aku malah sedih. Selalu.. selalu..selalu sing nggak gae aku down cowok lain. W.S.II.02. 461-467 nek aku kenalan mbek cowok lio, enek sing ngejak kancani smsan, nah ui sudah sangat mengurangi sedihku. Ngejak dolan barang. W.S.II.02. 471-474

6. Pandangan subjek ke depan

Harapan subjek saat ini dan untuk masa yang akan datang, subjek ingin mewujudkan cita-cita orang tuanya yang sudah membiayai pendidikannya sejauh ini. Subjek ingin segera lulus dan menjadi sarjana lalu bekerja. Subjek bercita-cita menjadi konsultan Public Relation PR yang sukses dan terkenal. Setelah itu barulah subjek memikirkan mengenai calon pendamping hidup lagi. Yo pandanganku kui. Aku pengen, pengen mewujudkan cita-cita orang tuaku untuk, sing wis nguliahne aku. Dadine aku pengene jangka pendek aku pengen jadi sarjana, lulus. Kuliah dadi sarjana. Ngko nek wis langsung nggolek kerjo sing wis mapan. Insya Allah nek cita-citaku yo pengen dadi konsultan PR sing terkenal. Wis kui.. bar kui aku lagi gelem mikir suami neh. W.S.II.02. 496-502 commit to user Siapa pun pasangan hidupnya kelak, subjek berharap agar orang tersebut bersedia menerimanya apa adanya. Ada pria yang senang dan mau menjadi suaminya saja subjek sudah bersyukur, bagi subjek itu berarti pria tersebut memang benar-benar sayang padanya. Masalah harta kekayaan, subjek ingin mengumpulkannya bersama-sama dengan suaminya kelak. Menurut subjek, meskipun hidup sederhana, tapi jika dikerjakan bersama pasti akan lebih nikmat dan lebih bahagia daripada hidup mewah tapi sering ditinggal suami. Nek harapan dari diri aku sendiri ki, siapapun orangnya, sing penting i wong e ki gelem terimo aku opo eneke ae. W.S.II.02.505-507 Yowis, mbok wis ae nek enek wong sing nyenengi aku yowis alhamdulillah. Enek sing wong, nek enek wong sing gelem dadi bojoku yowis alhamdulillah. Berarti wong kui seneng aku tenanan. Nek masalah duit suk ben, nek aku pengene yo digoleki bareng- bareng, ngono. Dadi meski yo dengan hidup yang sederhana apapun i, tapi nek digoleki wong loro digoleki bareng-bareng i mesti tambah seneng ngono lho tambah enak ngono lho. Daripada mewah-mewah tapi aku ditinggal neng omah dewe, ngowo koyok ngono ki tambah sedih.. W.S.II.02.512-522

7. Saran subjek sebagai pelaku seksual pranikah

Untuk orang-orang yang telah mengalami hal serupa dengan subjek, subjek mengajak agar jangan menyesali apa yang telah terjadi karena menurut subjek banyak orang yang lebih parah daripada kita. Jangan membuat orang tua menjadi lebih sedih lagi. Apabila kita bisa tersenyum, bisa terus menjalani hidup, pasti orang tua akan lebih bahagia. Dan bagi yang belum pernah merasakan hubungan seksual pranikah, lebih baik tidak usah merasakannya, dari pada keterusan dan malah terjerumus lebih dalam lagi. Berbanggalah para perempuan yang masih perawan karena masih memiliki sesuatu yang bisa diandalkan sebagai seorang perempuan. commit to user Saranmu untuk orang-orang sing podo-podo wis tau ngelakoni koyok koe opo? Jangan menyesal, karena pada kenyataannya tu banyak orang yang lebih parah daripada kita. Mangkane, jangan buat orang tua lebih sedih lagi, jadi nek seumpamane awake dewe iso senyum, iso terus menjalani hidup mesti wong tuo ki malah luwih seneng daripada ngingeti anake nangis-nangis terus. W.S.II.02. 520-527 Nek di nggo wong sing urung tau? W.S.II.02. 534 Mending nggak usah ngerasakne wae, daripada ngko nek ngerasakne kepenaken, mending nggak usah. Ngko malah kebablasen. Lagian nek sing urung tau, ya baguslah buat mereka yang belum pernah. Masih ada sesuatu yang bisa diandalkan menjadi seorang wanita. W.S.II.02. 529-533

c. Hasil observasi secara umum

1. Keadaan lingkungan tempat tinggal

Selama di Solo subjek tinggal di kost. Bangunan di sekitar kos subjek adalah rumah-rumah kos dan rumah-rumah penduduk. Selama beberapa kali peneliti ke sana, aktivitas penduduk di sekitar kos cukup sepi dan lengang. Sesekali terlihat motor yang lalu lalang namun tidak pernah ada yang saling sapa. Penduduk di sekitar juga jarang terlihat keluar rumah atau pun berkumpul. Kos subjek sendiri tidak dijaga oleh penjaga kos. Pemilik kos tinggal di rumah yang terpisah tidak jauh dari rumah kos tersebut. Kondisi kos subjek sangat tertutup, tidak ada jendela yang menghadap keluar kecuali jendela depan. Semua jendela menghadap ke dalam bangunan. Kiri kanan bangunan berdempetan dengan bangunan sebelahnya, sehingga tidak ada ruang sirkulasi yang cukup. Kos terdiri dari dua lantai, di setiap lantai terdapat enam kamar dan dua kamar mandi. Kamar mandi merupakan kamar mandi bersama, satu kamar hanya commit to user ditempati oleh satu anak, dan tidak ada ruang untuk menerima tamu, kecuali kamar masing-masing. Subjek menempati kamar di lantai satu. Saat peneliti datang, teman kos subjek di lantai satu sedang tidak berada di kos. Selama peneliti berada di sana, peneliti melihat laki-laki yang masuk bersama anak kos langsung menuju kamar dan hingga peneliti pulang laki- laki tersebut belum juga pulang.

2. Perilaku