Kehilangan kesucian virgin Senang karena bisa memberikan kepuasan pada pasangan Cemas akan jodoh

commit to user empat kali dan ee tempatnya pun nggak harus ngumpet- ngumpet seperti yang pertama gitu lho. W.S.IV.01. 343-350 Subjek dan pasangannya juga memanfaatkan ketersediaan hotel dengan harga yang terjangkau dan access yang mudah untuk check in tanpa harus menunjukkan bukti sebagai pasangan suami istri. Selain neng kos tau ngelakoni neng ndi ae? W.S.IV.01. 274 Di hotel, daerah Jogja. W.S.IV.01. 275. Subjek juga pernah melakukan intercourse bersama sang pacar di rumahnya sendiri, saat orang tua dan adiknya tidak ada di rumah. Subjek mengaku merasa lebih nyaman ketika melakukan di rumah sendiri. Oiya, saya juga pernah melakukan hal seperti itu di rumah saya. W.S.IV.02. 388-389. Di saat orang tua saya tidak ada. W.S.IV.02. 391. Tidak ada semuanya. Nggak deg-degan o? Nggak. Saya malah merasa nyaman. W.S.IV.02. 393-395. Tersedianya kemudahan untuk berkomunikasi jarak jauh melalui telepon membuat subjek dan pacarnya juga melakukan kegiatan seksual melalui telepon sex by phone jika tidak bisa bertemu langsung. A karena kita pacarannya jarak jauh ya seperti itu mungkin bisa dilakukan lewat telfon.. W.S.IV.01. 40-42. Nah untuk melakukan hal itu dengan sex by phone pun dia bisa gitu lho. Cuma mendengarkan kata-kata sayang, mendengarkan desahan saya, ya mendengarkan cerita dan dia berimajinasi dia bisa memenuhi nafsunya, seperti itu. W.S.IV.01. 137-142.

3. Dampak yang dirasakan setelah melakukan perilaku seksual pranikah

Dampak yang dirasakan oleh subjek, yaitu:

a. Kehilangan kesucian virgin

virgin kesucian saya sudah direbutnya. W.S.IV.01. 292-293. commit to user

b. Senang karena bisa memberikan kepuasan pada pasangan

Untuk saya sendiri saya merasa, untuk saya sendiri saya merasa piye yo? Ya lega sudah bisa memberikan kepuasan kepada seorang cowok. W.S.IV.01.160-162.

c. Cemas akan jodoh

Subjek mencemaskan jodohnya. Subjek takut jika Tuhan tidak menjodohkannya dengan pria yang telah mengambil kesuciannya, apakah masih ada pria lain yang mau menjadi pasangan hidupnya kelak? Jika tidak ada bagaimana dengan nasibnya di kemudian hari? Yo mungkin ketakutannya ehm, kalo tidak dijodohkan dengannya otomatis kan karena virgin kesucian saya sudah direbutnya, otomatis kan ee kalo dia bukan jodoh saya kan dengan cowok lain kan masih tanda tanya to. Mau nggak cowok itu dengan saya? Kan kalo saya sudah seperti ini. Ketakutannya kan seperti itu. masih ada cowok yang mau menerima nggak? W.S.IV.01. 291-302. Bayanganmu ke depan piye? Yakin bakal karo sing iki? W.S.IV.02. 476. Wallahualam. Yakin. W.S.IV.02. 477. Tenan? W.S.IV.02. 478. Yowis itu ketakutan saya. W.S.IV.02. 479. Subjek juga mencemaskan masalah perbedaan keyakinan antara mereka berdua. Meski saat ini perbedaan keyakinan belum menjadi masalah dan sang pacar mengatakan akan mengalah untuk mengikuti keyakinan subjek, tapi subjek tidak tahu apakah perkataan itu akan ditepati atau tidak nantinya. Sebenarnya subjek tidak mau memikirkan masalah-masalah tersebut, namun pikiran-pikiran tersebut tetap melintas di benaknya. Subjek mengaku menyesal, tapi sifat adiktif dari seks membuat subjek tetap melakukannya. Masalah beda prinsip untuk saat ini bisa diatasi, tapi untuk seterusnya saya tidak tau. Yang namanya orang ngomong itu kan, isuk dele sore tempe isuke bosok. Katanya ya mau mengalah karena dia cinta sama saya, sayang sama saya, nggak mau putus sama saya. Makanya itu. W.S.IV.02. 481-496. commit to user Yo masalah jodoh. W.S.IV.03. 529. Yo kui. Jodoh kan tidak ada yang tau. Aku wedhi ae nek misale ternyata jodohku bukan dia, aku tidak dijodohkan dengannya, masih ada nggak cowok sing gelem karo aku. Nek nggak enek trus piye? W.S.IV.03. 531-534. wis pokoke ki yowis penyesalan datang ke belakang itu tadi. Menyesal sih menyesal. Neng bar kui jenenge adiktif og. W.S.IV.02. 516-518. Saat ini subjek hanya menjalani saja hubungan bersama sang pacar tanpa tahu bagaimana ke depannya. Aku sekarang cuma menjalani saja. Aku nggak tau ke depannya seperti apa, dan sebenarnya aku tidak mau memikirkannya, tapi ya tetap saja pikiran itu melintas. W.S.IV.03. 536-539.

d. Mempererat hubungan