Pemeriksaan Keabsahan Data METODE PENELITIAN

commit to user

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Kebenaran dalam penelitian kualitatif tidak diukur berdasar frekuensi dan variansi, melainkan dilandaskan pada ditemukannya hal yang esensial, hal yang intrinsik benar Muhadjir, 2000. Lincoln dan Cuba dalam Moleong, 2001 menyatakan bahwa dasar kepercayaan yang berbeda mengarah pada tuntutan pengetahuan dan kriteria yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, penelitian kualitatif dengan paradigma alamiah yang berbeda dengan kuantitaif jelas tidak dapat menggunakan kriteria validitas dan reliabilitas. Paradigma alamiah menggunakan kriteria yang tentunya disesuaikan dengan tuntutan inkuirinya Moleong, 2001. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility validitas internal, transferability validitas eksternal, dependability reliabilitas dan confirmability obyektivitas Sugiyono, 2009; Lincoln, Cuba dan Patton dalam Moleong, 2001. 1. Kriterium derajat kepercayaan credibility Penerepan kriterium derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal. Kriterium ini berfungsi: a melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; b mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti Lincoln, Cuba dan Patton dalam Moleong, 2001. Sugiyono 2009 menyebutkan enam uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif, sedangkan Lincoln, Cuba dan Patton dalam Moleong, 2001 menyebutkan tujuh teknik. Adapun teknik commit to user pemeriksaan keabsahaan data untuk kriterium ini, yaitu: perpanjangan pengamatan, ketekunan pengamatan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, pengecekan anggotan dan kecukupan referensial. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Lincoln, Cuba dan Patton dalam Moleong, 2001. Sugiyono 2009 menyebutkan tiga macam triangulasi, Denzin dalam Moleong, 2001 membedakan empat macam triangulasi. Gabungan dari kedua ahli tersebut menyebutkan bahwa ada lima macam teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi waktu, triangulasi penyidik dan triangulasi teori. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Triangulasi metode berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui teknik yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan, data hasil wawancara, dan data analisis deskriptif dari skala kecemasan TMAS. Bila dengan teknik yang berbeda menghasilkan data yang berbeda-beda pula, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar Sugiyono, 2009. commit to user Bagan 4. Teknik Triangulasi Metode 2. Kriterium keteralihan transferability Nilai transfer ini berkenaan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain Sugiyono, 2009. Kriterium ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan, seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks Lincoln, Cuba dan Patton dalam Moleong, 2001. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian sehingga ada kemungkinan untuk menerapkannya, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya Sugiyono, 2009. 3. Kriterium kebergantungan dependability Kriterium kebergantungan merupakan substitusi dari istilah reliabilitas. Namun konsep kebergantungan lebih luas dari reliabilitas. Konsep kebergantungan memperhitungkan segala-galanya, yaitu yang ada pada reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lainnya yang tersangkut Lincoln, Cuba dan Patton dalam Moleong, 2001. Tekniknya menggunakan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor Sumber data Subjek Data Penelitian Wawancara Observasi TMAS commit to user yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Jika peneliti tidak mempunyai dan tidak dapat menunjukkan “jejak aktivitas lapangannya”, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan Sanafiah dalam Sugiyono, 2009. 4. Kriterium kepastian confirmability Kriterium kepastian berasal dari konsep “objektivitas”. Disini pemastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang Lincoln, Cuba dan Patton dalam Moleong, 2001. Uji confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability kebergantungan Sugiyono, 2009

G. Teknik Analisis Data