5. Kurangnya kontrol sosial dari lingkungan sekitar 6. Adanya larangan dari keluarga untuk menikah dini 7. Tersedianya fasilitas-fasilitas yang mendukung perilaku seksual pranikah

commit to user fantasi yang lain, gaya-gaya yang lain dan akhirnya kontrol hilang kendali dan hilang kontrol masing-masing, yah terjadilah apa yang sebenarnya tidak diinginkan, seperti itu. W.S.IV.01.246-252.

b.4. Maraknya media pornografi yang beredar dan mudah diakses

Subjek mengenal seks pertama kalinya melalui media pornografi berupa gambar yang ditemukannya secara tidak sengaja. Saya tau seperti itu dari BF. W.S.IV.02. 408-409. Saya mengenal BF pertama kali di gambar, di saat saya SMP. W.S.IV.02. 411-412. Nemu neng tempat sampah. W.S.IV.02. 416. enek bocah ngguak tase, tase tak jupuk, isine gambar BF. W.S.IV.02. 420-421

b.5. Kurangnya kontrol sosial dari lingkungan sekitar

Jarak antar rumah di lingkungan subjek berjauhan sehingga tidak saling tahu kegiatan satu sama lain. Bahkan saat subjek mengajak pacarnya ke rumah hingga mereka melakukan intercourse, tidak ada tetangga yang mengetahuinya. Tonggomu opo ra ngerti? Tidak. W.S.IV.02. 394. Omahmu kae jarake dempet opo jarang? Jauh. W.S.IV.02. 396.

b.6. Adanya larangan dari keluarga untuk menikah dini

Pasangan subjek berusia tujuh tahun lebih tua dari dubjek, sudah cukup umur dan sudah saatnya menikah, sedangkan subjek meskipun sudah menginjak kepala dua, namun dianggap masih muda untuk berumah tangga sehingga mereka melakukan perilaku seksual pranikah untuk melampiaskan libido, dan ternyata menurut subjek usia pasangan mempengaruhi pengetahuan dan pengalaman seseorang dalam berperilaku seksual. commit to user mantanku kan e orang yang orang yang gimana ya, piye yo, umurnya sudah sudah cukup umur gitu lho. Yo kemrabbi la istilahe. Ha seperti itu kan, jadi nafsunya pun juga tinggi. W.S.IV.01. 134-137 Ternyata ee ya ya mungkin pengalaman dan usia itu mempengaruhi gaya opo yo, permainan seseorang apa ya? W.S.IV.01. 229-231

b.7. Tersedianya fasilitas-fasilitas yang mendukung perilaku seksual pranikah

Subjek mengaku awalnya kesulitan mendapatkan tempat untuk bermesraan. Namun tersedianya tempat-tempat gelap seperti bioskop dan pinggiran pantai di malam hari membuat subjek dan pasangannya berani melakukan kegiatan seksual dimana tidak terlihat oleh orang lain. Di gedung bio, nonton. Waktu nonton. W.S.IV.01. 63-64. Tau sendiri keadaan bioskop itu kan gelap, gelap. Antara cewek dan cowok, apa yang dilakukan? Mesti aja no dia memanfaatkan kesempatan yang ada. W.S.IV.01. 75-78. Kita menikmati sunset bersama dan terulang lagi seperti yang pertama yaitu mm me memanfaatkan keadaan yang dimana keadaan mulai gelap dan opo yo, hanya aku dan dia yang tau, seperti itulah. W.S.IV.01. 188-192. Keadaan kos yang sepi dan kamar pribadi yang tertutup membuat subjek lebih leluasa untuk melakukan kegiatan seksual. Setelah itu dia main ke kos, nah di kos itu setelah empat bulan dia baru mencium mut to mut, seperti itu. W.S.IV.01. 213- 215 Saya kos di tempat kos yang e dimana cowok tidak boleh masuk. W.S.IV.02. 446-447. Lha terus kok akhire iso ngelakoni neng kos? Yo saya ngumpet-ngumpet sendiri no. tak dukung-dukung dewe. W.S.IV.02. 451-453 Dan keadaan di situ tu mendukung untuk kita melampiaskan nafsunya masing-masing untuk memenuhi nafsunya masing- masing seperti itu lho. Di kosan, dimana di kos-kosan itu hanya kita berdua dan e untuk sama yang kedua itu ee saya lebih sering melakukannya seminggu dua kali, seminggu tiga kali commit to user empat kali dan ee tempatnya pun nggak harus ngumpet- ngumpet seperti yang pertama gitu lho. W.S.IV.01. 343-350 Subjek dan pasangannya juga memanfaatkan ketersediaan hotel dengan harga yang terjangkau dan access yang mudah untuk check in tanpa harus menunjukkan bukti sebagai pasangan suami istri. Selain neng kos tau ngelakoni neng ndi ae? W.S.IV.01. 274 Di hotel, daerah Jogja. W.S.IV.01. 275. Subjek juga pernah melakukan intercourse bersama sang pacar di rumahnya sendiri, saat orang tua dan adiknya tidak ada di rumah. Subjek mengaku merasa lebih nyaman ketika melakukan di rumah sendiri. Oiya, saya juga pernah melakukan hal seperti itu di rumah saya. W.S.IV.02. 388-389. Di saat orang tua saya tidak ada. W.S.IV.02. 391. Tidak ada semuanya. Nggak deg-degan o? Nggak. Saya malah merasa nyaman. W.S.IV.02. 393-395. Tersedianya kemudahan untuk berkomunikasi jarak jauh melalui telepon membuat subjek dan pacarnya juga melakukan kegiatan seksual melalui telepon sex by phone jika tidak bisa bertemu langsung. A karena kita pacarannya jarak jauh ya seperti itu mungkin bisa dilakukan lewat telfon.. W.S.IV.01. 40-42. Nah untuk melakukan hal itu dengan sex by phone pun dia bisa gitu lho. Cuma mendengarkan kata-kata sayang, mendengarkan desahan saya, ya mendengarkan cerita dan dia berimajinasi dia bisa memenuhi nafsunya, seperti itu. W.S.IV.01. 137-142.

3. Dampak yang dirasakan setelah melakukan perilaku seksual pranikah