commit to user
6. Pandangan subjek ke depan
Subjek merasa sudah berdosa, oleh sebab itu ia hanya mau melakukan perilaku seksual bersama satu laki-laki saja. Oleh sebab itu subjek berusaha
menjaga hubungan bersama pasangannya dan berdoa pada Tuhan agar hubungannya awet sampai ke pernikahan, bahkan hingga maut memisahkan.
Subjek juga berpikir lebih baik menjaga dan mempertahankan apa yang sudah dijalaninya sekarang daripada jika harus membangun hubungan yang baru lagi.
Aku maunya dia yang jadi suami aku nanti. Jadi ya aku berdoa aja untuk itu. W.S.I.01.398-400
Ya aku karena semua udah terlanjur ya aku cuma bisa berusaha dan berdoa aja pada Tuhan semoga hubungan ini awet sampai
pernikahan sampai maut yang memisahkan. Ya aku mau melakukan hal ini sama dia kan ee apa namanya tu, ya karena aku
mau melakukan hal ini sama dia aja dan aku juga berharap dia memikirkan hal yang sama, mau melakukan hal ini cuma sama aku
aja. Ya udah gitu. Kita dah terlanjur dosa kan juga, kalo misalnya kita malah sampe gonta-ganti pasangan, malah lebih dosa lagi
kan. Lagian aku pikir kalo aku putus sama dia terus membangun hubungan yang baru, belum tentu akan langgeng juga. Jadi ya
daripada membangun sesuatu yang baru, labih baik menjaga dan memperbaiki apa yang ada sekarang. W.S.I.02.654-667
7. Saran subjek sebagai pelaku seksual pranikah
Kepada yang sudah terlanjur melakukan perilaku seksual pranikah hingga ke tahap intercourse, subjek menyarankan untuk selalu menjaga hubungannya
hingga sampai ke jenjang pernikahan dan menjadi suami istri, jangan sampai putus di tengah jalan apalagi berganti-ganti pasangan.
Saran aku mmm kalo bagi yang udah terlanjur melakukan, ya dijagalah hubungannya ya sampai ke jenjang pernikahan, sampai
jadi suami istri. Jangan sampai putus apalagi sampai gonta-ganti pasangan. Sayang-sayang kan, apa yang pernah dilakukan selama
ini jadi tak ada gunanya sama sekali kalo kek gitu. Kasian pasangan kita juga nantinya, belum tentu juga dia bisa nerima
commit to user
keadaan kita, apalagi perempuan. Nanti malah disia-siakan trus malah kita juga yang jadinya sengsara. W.S.I.02.685-693
Bagi yang belum pernah melakukan perilaku seksual, terlebih intercourse,
subjek menghimbau untuk tidak mendekati hal tersebut apalagi melakukannya. Lebih baik ditahan hingga menjadi suami istri.
Saran aku mmm kalo bagi yang udah terlanjur melakukan, ya dijagalah hubungannya ya sampai ke jenjang pernikahan, sampai
jadi suami istri. Jangan sampai putus apalagi sampai gonta-ganti pasangan. Sayang-sayang kan, apa yang pernah dilakukan selama
ini jadi tak ada gunanya sama sekali kalo kek gitu. Kasian pasangan kita juga nantinya, belum tentu juga dia bisa nerima
keadaan kita, apalagi perempuan. Nanti malah disia-siakan trus malah kita juga yang jadinya sengsara. Kalo bagi yang belum
melakukan ya alhamdulillah lah.. jangan sampai melakukan hal itu, mendekatinya aja jangan apalagi kalo melakukan. Ya kalo
misalnya orang bilang enak, enak sih enak, tapi jadi nambah beban pikiran juga sih sebetulnya. Mending ya nggak usahlah,
mending ditahan aja sampe jadi suami istri. Sampe ya bener-bener halal gitu kan, enaknya dapet, pahalanya dapet, nggak jadi beban
pikiran juga karena udah pada tempatnya kan. Ya intinya asal sabar, semua pasti akan indah pada waktunya. W.S.I.02.694-703
c.
Hasil observasi secara umum 1.
Keadaan lingkungan tempat tinggal
Selama di Solo subjek tinggal di kos. Bangunan di sekitar kos subjek adalah rumah-rumah kos dan rumah-rumah penduduk. Selama
beberapa kali peneliti ke sana, aktivitas penduduk di sekitar kos cukup sepi dan lengang. Sesekali terlihat motor dan penjaja makanan yang lalu lalang.
Penduduk di sekitar rata-rata berdagang di depan rumah masing-masing, ada yang menjual makanan, menjual pulsa, menyediakan jasa laundry,
rental romputer, dan jasa potokopi. Pemilik kos tinggal di bangunan depan namun jarang sekali memantau keadaan kos tersebut.
commit to user
Kondisi kos subjek sangat tertutup, setiap keluar masuk kos pintu selalu dikunci kembali. Sekeliling kos dibatasi oleh tembok tinggi hingga
tidak terlihat dari luar. Bangunan kos tersebut besar dan luas, terdiri dari 45 kamar dan bertingkat hanya di bagian belakang. Sekeliling bangunan
merupakan jalan berupa gang. Kamar mandi di kos merupakan kamar mandi bersama dan satu kamar hanya ditempati oleh satu anak. Di kos
tersedia satu ruang tamu yang cukup besar. Subjek menempati kamar di lantai satu bagian depan. Di bagian depan terdapat 12 kamar, termasuk
kamar subjek. Saat peneliti datang, teman kos subjek di sekitar kamarnya sedang tidak berada di kos sehingga suasana sepi.
2. Perilaku