4. Kurangnya kontrol sosial dari lingkungan sekitar 5. Maraknya media pornografi yang beredar dan mudak diakses

commit to user

b.4. Kurangnya kontrol sosial dari lingkungan sekitar

Di Solo subjek tinggal di perumahan yang berada di dekat perkampungan. Subjek tidak dekat dengan orang-orang kampung, hanya sekedar kenal dan saling sapa, demikian pula dengan orang komplek yang sifatnya individualis. Jadi saat ada warga yang membawa teman-temannya ke rumah, termasuk perempuan, warga komplek hanya acuh tak acuh dan warga kampung hanya menggunjingkan saja. Kalo sama orang-orang sekitar sini? W.S.III.01.41 yang penting temen, nyapa, udah.. W.S.III.01.46 Orang-orang di sekitar sini kalo sama anak muda gitu gimana? Ya biasa aja sih. W.S.III.01.53-55 Ya kalo menurut aku sih kadang-kadang rese juga.. Rese nya ya.. Tapi ya nggak ah.. Mereka ya paling cuma bergossip aja seperti biasa.. W.S.III.01.58-61 Emangnya sering ngumpul-ngumpul? Ee.. nggak. Nggak sering ngumpul-ngumpul, tapi.. saat-saat tertentu pas ketemu, ngobrol, panjang lebar ngobrol, mm terucaplah hal tersebut. Itu orang kampung atau orang komplek? Orang kampung. Kalo orang komplek kayaknya masih individualnya tinggi deh. W.S.III.01.65-71 Awalnya saat subjek membawa pacarnya ke rumah, warga sekitar sempat ada yang bertanya, tapi karena saat itu juga ada orang tua subjek, jadi warga mengira pacar subjek adalah anggota keluarga juga. Sejak itu subjek sering membawa pacarnya ke rumah bahkan menginap dan tidak ada yang pernah menegurnya. Pernah bobok disini? W.S.III.01.100 Sering. W.S.III.01.103 Trus tanggapannya orang-orang di sekitar? Ya awalnya dia nanya. Sempet nanya. Tapi ya karena pernah suatu saat itu waktu orang tuaku dateng, nah cewekku tu kan ada disini, jadi sepertinya mereka menganggap angin lalu, sepertinya. Menganggap masih anggota keluarga sini. W.S.III.01.105- 109 commit to user

b.5. Maraknya media pornografi yang beredar dan mudak diakses

Saat mengalami perubahan pada fisiknya di saat puber, subjek mencari berusaha mencari tahu melalui film porno atas rekomendasi temannya. Dari temennya subjek mendapatkan informasi dimana bisa mendapatkan film porno. Subjek mendapatkannya dari seorang pembantu yang bekerja di rumah tetangganya, tapi subjek tidak tahu dari mana pembantu tersebut mendapatkan film-film porno tersebut. Temenku cerita, cerita-cerita gitu, ko nonton aja bokep katanya. W.S.III.01.418-419 Di..di.. ya diperkosa pokoknya mbak. Kayak dibokep-bokep itu. W.S.III.01.483-484 Dapet darimana bokepnya? Adaaa.. pembantu orang rumah. W.S.III.01.430-431 Ee.. dia tu, tetanggaku punya pembantu, nah dia tu yang nyetok filmnya mbak. W.S.III.01.433-434 Lha pembantunya itu dapet darimana masnya tau nggak? Nggak tau. Temennya katanya. Masnya kok tau dia punya? Awalnya.. ya aku juga nggak tau sebenarnya. Temenku itu yang goda-godain mbak. W.S.III.01.439-443 Untuk seterusnya, subjek sudah bisa mencari sendiri dengan cara menyewa di rental. Subjek cukup melihat nomer CD di catalog. Penjaga rental itu sendiri tidak hapal dan tidak memperhatikan CD apa saja yang dipinjam oleh subjek. Mudahnya akses untuk mendapatkan media pornografi membuat subjek dan teman-temannya mendapatkan pengetahuan seks tanpa bimbingan yang benar. Seterus-seterusnya uda bisa nyari sendiri dong mbak. Masnya nyarinya kemana? Rental. W.S.III.01.453-455 Bilang aj. Pertama milih-milih, pura-pura nggak tau gitu langsung nyebut nomer. Jadi mbak-mbak disana tu kan nggak hapal posisi CD-CD di situ tu apa-apa aja. Nah jadi aku cuma nyari di katalog, ada yang aku catetin nomernya. Catetin nomernya langsung kasih, ya udah langsung dia kasih gitu. W.S.III.01.459-464 commit to user

b.6. Tersedianya fasilitas yang mendukung perilaku seksual pranikah