commit to user
5. Kecemasan Secara Umum berdasarkan Pengukuran skala TMAS
Tabel 9 Hasil skor TMAS
No Inisial Subjek Skor TMAS
Tingkat Kecemasan
1. IK 35
Tinggi 2. QP
35 Tinggi
3. SP 6
Rendah 4. P
27 Tinggi
5. MNI 8
Rendah 6. YM
42 Tinggi
Pengukuran dari skala TMAS menunjukkan bahwa semua subjek juga mengalami kecemasan secara umum. Keempat subjek perempuan
menunjukkan bahwa mereka mengalami kecemasan tinggi 25, sedangkan subjek laki-laki mengalami kecemasan rendah 20.
Knight 2004 mengungkapkan bahwa perempuan lebih peka dengan emosinya, perempuan juga lebih peka terhadap perasaan-perasaan cemasnya.
Secara kognitif perempuan memang memiliki keunikan dan berlainan dengan pria, yakni cenderung melihat hidup atau peristiwa atau apa yang dialaminya
secara detil. Orang yang melihat lebih detil, akan lebih mudah dirundung oleh kecemasan karena informasi yang dia miliki lebih banyak dan itu akhirnya
bisa benar-benar menekan perasaannya. Oleh sebab itulah perempuan
commit to user
cenderung lebih mempunyai perasaan menyesal dan bersalah daripada pria dalam perbuatan hubungan seks di luar nikah.
6. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi Kecemasan Akibat Perilaku
Seksual Pranikah
Tabel 10 Identifikasi Langkah yang ditempuh dalam Menghadapi Kecemasan Akibat
Perilaku Seksual Pranikah
Subjek Langkah yang ditempuh
Verbatim
Perem puan
I
• Berusaha untuk selalu menjaga dan mempertahankan hubungannya bersama
pasangannya agar suatu saat bisa sampai ke jenjang pernikahan
• Senantiasa berdoa pada Tuhan agar merestui hubungannya dan menjodohkannya dengan
pasangannya sekarang • Berusaha mengontrol emosi di saat kesal
dan marah untuk menjaga hubungannya • Melampiaskan amarahnya dengan berteriak
di tempat yang luas dan terbuka seperti pantai
W.S.I.01.396-400
,
W.S.I.02.735-752
,
W.S.I.02.797-821.
II
• Berusaha menerima keadaan, karena jika dipikirkan terus maka tidak akan pernah
ada habisnya rasa penyesalan
• Orang tua merupakan motivasi bagi subjek. Subjek tidak tega melihat orang tuanya
bersedih terus karena memikirkan dirinya
• Untuk menebus kesalahannya, subjek bertekad untuk bangkit kembali,
meneruskan kuliahnya hingga menjadi sarjana guna mewujudkan harapan orang
tuanya
• Menjalin hubungan dengan pria lain yang bisa menemaninya menggantikan peran
tunangannya
W.S.II.02.414-425
,
W.S.II.01.315-330
,
W.S.II.01.335-336
,
W.S.II.02.442-445
,
W.S.II.02.461-467, W.S.II.02.471-474
IV
• Menjalani saja hubungannya bersama sang
pacar.
W.S.IV.01.289-290, W.S.IV.03. 536-540.
commit to user
• mengandalkan cinta dan keyakinan satu sama lain bahwa hubungan tersebut akan
terus berlanjut meskipun subjek tidak tahu pasti apa yang akan terjadi di kemudian
hari.
• Subjek enggan memikirkan masa depan hubungannya karena jika dipikirkan tidak
akan ada solusinya. Menurut subjek semua tergantung pada Tuhan.
VI
• Kecemasan yang dialami subjek belum bisa benar-benar diatasi oleh subjek sendiri.
Bayangan selama kehamilan dan aborsi masih membayangi subjek.
• Saat ini subjek hanya bisa berusaha untuk tetap tegar, mempertahankan dan menjaga
hubungan bersama pasangannya.
W.S.VI.02.517-526
,
W.S.VI.02.421-423
.
L a
ki-laki
III
• Berusaha untuk tetap santai dan tenang agar
bisa berpikir dengan jernih
• Jika pacar subjek sudah telat datang bulan, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan, biasanya subjek langsung menyuruh pacarnya untuk minum obat
pelancar datang bulan yang juga mempunyai fungsi untuk meluruhkan janin
W.S.III.02.814-816
,
W.S.III.02.876-879
,
W.S.III.02.802-805
V
• Subjek masih santai menikmati kehidupannya. Meskipun sempat
merasakan cemas, namun pada akhirnya subjek tidak mempedulikan hal tersebut.
• Untuk mengatasi kecemasannya selama ini subjek memilih untuk bermain aman,
misalnya dengan menggunakan kontrasepsi. Kalau pun tidak menggunakan
pengaman, subjek hanya melakukannya dengan perempuan yang sudah ia kenal
kehidupannya
W.S.V.02.662-663, W.S.V.02.666-670,
W.S.V.02.715-716
.
Keterangan: W
= data yang berasal dari wawancara, S
= subjek, dibedakan dengan kode I – VI sesuai jumlah subjek 01 – 03
= penandaan waktu pengumpulan data Angka di akhir= penandaan letak baris di dalam verbatim
Kecemasan merupakan emosi yang sangat tidak menyenangkan, kecemasan tidak akan dapat dihadapi dalam jangka waktu lama. Individu
commit to user
termotivasi kuat untuk melakukan sesuatu guna meredakan keadaan yang tidak menyenangkan itu. Ada dua cara utama untuk menanggulangi kecemasan. Cara
yang pertama menitik beratkan masalahnya individu menilai situasi yang menimbulkan kecemsan dan kemudian melakukan sesuatu untuk mengubah atau
menghindarinya. Cara kedua menitikberatkan emosinya individu berusaha mereduksi perasaan cemas melalui berbagai macam cara dan tidak secara
langsung menghadapi masalah yang menimbulkan kecemasan itu Atkinson, Atkinson, Hilgard, 1996.
Ada beberapa langkah yang ditempuh oleh subjek dalam menghadapi kecemasan yang dialaminya, yaitu:
a. Subjek perempuan 1. Berusaha untuk selalu menjaga dan mempertahankan hubungannya
bersama pasangannya agar suatu saat bisa sampai ke jenjang pernikahan W.S.I.01.396-400, W.S.VI.02.421-423
2. Berusaha mengontrol emosi di saat kesal dan marah untuk menjaga hubungannya, atau melampiaskan amarahnya dengan berteriak di tempat
yang luas dan terbuka seperti pantai W.S.I.02.797-821 3. Senantiasa berdoa pada Tuhan agar merestui hubungannya dan
menjodohkannya dengan pasangannya sekarang W.S.I.02.735-752 4. Menjadikan orang tua sebagai motivasi, tidak ingin membuat orang tua
sedih karena keadaan dirinya W.S.II.02.414-425 5. Melakukan pengalihan dengan menjalin hubungan dengan pria lain yang
bisa menemani dan menggantikan peran pacarnya W.S.II.02.442-445 6. Mengandalkan cinta dan keyakinan satu sama lain W.S.IV.01.289-290
commit to user
7. Memilih menghindar, enggan memikirkan masa depan hubungannya karena jika dipikirkan tidak akan ada solusinya, semua tergantung pada
Tuhan W.S.IV.03.536-540 8. Berusaha untuk tetap tegar dan menerima keadaan W.S.VI.02.421-423
b. Subjek laki-laki 1. Berusaha untuk tetap santai dan tenang agar bisa berpikir dengan jernih
W.S.III.02.814.816 2. Santai menikmati kehidupannya W.S.V.02.662-663
3. Memilih untuk bermain aman, misalnya dengan menggunakan kontrasepsi. Kalau pun tidak menggunakan pengaman, subjek hanya
melakukannya dengan perempuan yang sudah ia kenal kehidupannya W.S.V.02.666-670
Langkah yang ditempuh oleh subjek pada dasarnya tidak mengatasi kecemasan yang dihadapi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Tallis 1995 bahwa
rasa cemas yang dialami bisa berkelanjutan, hal ini terjadi karena masalah yang dihadapi belum terselesaikan. Rasa cemas terjadi ketika individu menyadari
terjadinya suatu masalah yang harus dihadapi. Masalah tersebut akan menuntut individu untuk mengambil keputusan atau rencana sebagai penyelesaian. Rencana
yang dipilih belum tentu benar-benar tepat untuk menyelesaikan masalah, karena tidak ada sesuatu pun yang bisa menjamin ketepatan sebuah rencana. Saat
individu gagal memilih rencana yang tepat, maka masalah itu akan tetap ada dan inilah yang menyebabkan rasa cemas terus-menerus dirasakan hingga masalah
tersebut terselesaikan.
commit to user
Penyebab kecemasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah perilaku seksual pranikah yang dilakukan. Selama subjek masih melakukan perilaku
seksual pranikah, maka permasalahan akan tetap ada, meskipun tidak selalu muncul. Langkah-langkah yang ditempuh subjek saat ini hanya merupakan
langkah awal untuk mengurangi kecemasan agar subjek bisa menerima keadaan dirinya.
7. Pandangan subjek ke depan