Perijinan Penelitian Persiapan Alat Pengumpul Data

commit to user 83

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Perijinan Penelitian

Perijinan dalam penelitian ini berupa pendekatan oleh peneliti kepada subjek guna meminta kesediaan diri subjek untuk menjadi subjek dalam penelitian dan membangun rapport demi kelancaran proses penelitian. Adapun hal-hal yang disampaikan pada saat pendekatan adalah: a. Meminta kesediaan subjek untuk memberikan data penelitian b. Meyakinkan subjek atas kerahasiaan data diri subjek c. Menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada subjek d. Menjelaskan alat-alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian e. Menjelaskan bahwa akan memberikan deskripsi hasil penelitian dan hasil rekaman subjek yang sudah disamarkan

2. Persiapan Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penelitian ini terdiri dari blangko data diri subjek, skala kecemasan TMAS, pedoman wawancara dan observasi. Dengan keempat alat pengumpul data ini diharapkan dapat menggali data sedalam-dalamnya sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai kecemasan akibat perilaku seksual pranikah yang dialami oleh subjek. a. Blangko data diri subjek Sebelum memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan blangko data diri subjek. Blangko tersebut berisi commit to user mengenai data diri, data orang tua dan data saudara kandung secara umum tanpa menyebutkan nama. Data diri tersebut digunakan sebagai acuan untuk memudahkan peneliti menggali data mengenai diri subjek, dimana peneliti nantinya akan menanyakan lebih lanjut mengenai diri subjek dan keluarga pada saat wawancara. Adapun blangko data diri subjek bisa dilihat di lampiran. b. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang memandu peneliti ketika wawancara berlangsung agar tidak keluar dari batasan yang sudah dibuat. Pedoman wawancara disusun berdasarkan tujuan dan fokus dari penelitian. Pedoman wawancara ini bersifat tentative, artinya pedoman tersebut bisa mengalami pengembangan dari pertanyaan yang sudah ada dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi. Adapun aspek yang ditanyakan yaitu keadaan keluarga, lingkungan sekitar tempat tinggal, pendidikan, riwayat pengalaman seksual, interaksi dengan pasangan, reaksi keluarga dan orang sekitar, dampak yang dirasakan, kecemasan yang dialami, penanganan, dan pandangan subjek ke depan. Pedoman wawancara bisa dilihat di lampiran. c. Pedoman Observasi Penyusunan pedoman observasi bertujuan untuk memfokuskan hal- hal yang diobservasi yang sifatnya non verbal, seperti pandangan mata, gestur, ekspresi wajah, nada bicara, tekanan suara, cara duduk, dan lain- lain. Proses pengumpulan data observasi dilakukan bersamaan dengan commit to user pada saat proses wawancara berlangsung. Obyek yang diamati dalam observasi yaitu keadaan lingkungan tempat tinggal, perilaku, dan pergaulan dengan orang sekitar. d. Taylor Manifest Anxiety Scale TMAS TMAS adalah skala kecemasan yang digunakan peneliti untuk mengetahui apakah subjek mengalami kecemasan atau tidak. TMAS terdiri dari 50 butir pernyataan dengan jawaban “ya” atau “tidak”. Penilaian sesuai konstruksi item, nilai 1 untuk favoureble item dan nilai 0 untuk unfavourabel item. Standarisasi dari hasil TMAS, yaitu: 1. NIlai 25 berarti kecemasan tinggi 2. Nilai 20 – 25 berarti kecemasan sedang 3. Nilai 20 berarti kecemasan rendah sumber: McDowell Newel, 1996 Dari hasil uji validitas yang dilakukan oleh Trismiati 1994, diperoleh korelasi masing-masing skor aitem dengan skor total r bt bergerak dari 0,242 hingga 0,763 dan indeks reliabilitas rtt sebesar 0,931. TMAS digunakan untuk mengetahui apakah subjek mengalami cemas atau tidak.Data dari TMAS ini nantinya akan menjadi perbandingan untuk data dari hasil wawancara dan observasi.

3. Rencana Koding untuk Reduksi Data