Lokasi penelitian TELAAH KEPUSTAKAAN

commit to user 6. Mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab. 7. Persiapan perkawinan.

D. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Surakarta Solo dan sekitarnya. Peneliti memilih Surakarta sebagai lokasi penelitian karena Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang terkenal sebagai kota budaya kental dengan adat Jawa yang santun dan lembut. Padahal berdasarkan hasil penelitian Taufik 2005 di Surakarta menunjukkan bahwa dari 462 subjek laki-laki dan 469 subjek perempuan yang berpacaran ditemukan sebesar 30,09 subjek laki-laki dan 5,33 subjek perempuan yang mengaku telah melakukan hubungan seksual. Data dari Dinas Kesehatan Kota DKK Solo juga memaparkan bahwa hingga tahun 2007 lalu jumlah penderita HIVAIDS di Kota Solo sebanyak 102 orang www.international.okezone.com. Bahkan sampai ada kasus perbudakan seks mahasiswi Solo yang baru terungkap setelah lebih kurang satu setengah tahun lamanya, dimana korban mengaku telah digilir oleh sepuluh orang pria yang sebagian besar adalah mahasiswa. Hal ini terjadi di rumah kost akibat kurangnya pengawasan baik dari pemilik kos maupun masyarakat sekitar www.jawapos.co.id. Hasil penelitian dan data tersebut menunjukkan suatu kontradiksi yang mencoreng kesan kota Solo selama ini di mata masyarakat. commit to user 66

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor 1993 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Banister, dkk. dalam Alsa, 2004, penelitian kualitatif adalah suatu penelitian interpretif terhadap sutu masalah dimana peneliti merupakan sentral dari pengertian atau pemaknaan yang dibuat mengenai masalah itu. Sugiyono 2009 juga memaparkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Pendekatan kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami dalam konteks budayanya, dan yang perilakunya tidak didasarkan pada hubungan hukum sebab akibat. Oleh sebab itulah penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami objek dan membuat ekstrapolasi, bukan untuk menemukan hukum-hukum atau membuat generalisasi Brannen dalam Alsa, 2004. Moleong 2001 mengulas sebelas ciri-ciri penelitian kualitatif, sedangkan Alsa 2004 mengemukakan sembilan ciri-ciri. Berikut adalah penggabungan dari keduanya, yaitu: