Gejala Kecemasan Kecemasan Akibat Perilaku Seksual Pranikah

commit to user bahaya yang akan mencelakakan dirinya. Haber dan Runyon juga menyebutkan pentingnya membedakan antara ketakutan dengan kecemasan. Ketakutan adalah perasaan tidak menyenangkan yang dialami oleh indinidu saat obyek yang membawa ancaman bahaya tersebut bersifat nyata secara fisik, sedangkan dalam kecemasan obyek yang membawa ancaman tersebut bersifat tidak nyata, atau dengan kata lain obyek tersebut berasal dari pikiran atau keyakinan subyektif individu itu sendiri Suryani, 2007. Dimyati 1990 menjelaskan bahwa kecemasan merupakan ketakutan neurotik, berupa keadaan takut yang terus menerus. Kecemasan itu bisa ringan bisa berat, bisa sekali-sekali bisa juga terus menerus. Bila ringan tapi terus menerus disebut kekhawatiran, bila sekali-sekali tapi berat disebut panik. Sebagai sindrom klinik, anxietas dapat merupakan menifestasi gangguan kepribadian meghindar atau gangguan fobik. Anxietas dapat bersifat porsitif dan negatif. Anxietas yang bersifat positif terjadi apabila disalurkan secara sehat melalui mekanisme koping, yaitu usaha untuk mengatasi perasaan cemas yang tidak menyenangkan tersebut dengan melakukan secara sadar hal-hal yang konstruktif. Anxietas yang bersifat negatif terjadi apabila perasaan cemas yang ada sampai mengganggu keseimbangan emosi, konsentrasi, dan aktivitas harian bersangkutan Sudiyanto, 2005.

2. Gejala Kecemasan

Kecemasan mungkin melibatkan perasaan, perilaku dan respon-respon fisiologis. Pada manusia kecemasan bisa jadi berupa perasaan gelisah yang commit to user bersifat subjektif, sejumlah perilaku tampak khawatir dan gelisah, resah, atau respon fisiologis yang bersumber di otak dan tercermin dalam bentuk denyut jantung yang meningkat dan denyut jantung yang menegang Durrant dan Barlow, 2006. Apabila merasa cemas, adrenalin dilepaskan ke dalam darah sehingga mengakibatkan terjadi berbagai perubahan antara lain denyut jantung meningkat, pernapasan menjadi berat, berkeringat, dan gerakan aliran darah dari beberapa bagian tubuh tertentu, misalnya dari kulit ke otot-otot yang membuat orang itu terlihat pucat Tallis, 1995. Adapun beberapa ciri kecemasan menurut Nevid, Rathus Greene 2005 adalah: a Ciri-ciri fisik, yaitu kegelisahan dan kegugupan, tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang bergetar, jari-jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, kerongkongan terasa tersekat, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual, panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, merasa sensitif atau mudah marah. commit to user b Ciri-ciri behavioral, yaitu perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, perilaku terguncang. c Ciri-ciri kognitif, yaitu khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu dan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi kebutuhan, sangat waspada terhadap sensasi kebutuhan, merasa terancan oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak lagi bias dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bias diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang- ulang, berpikir bahwa harus bias kabur dari keramaian, kalau tidak pasti akan pingsan, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran terganggu, berpikir akan segera mati, meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

3. Dimensi Kecemasan