Perilaku Bentuk dan tahapan perilaku seksual yang dijalani

commit to user ditempati oleh satu anak, dan tidak ada ruang untuk menerima tamu, kecuali kamar masing-masing. Subjek menempati kamar di lantai satu. Saat peneliti datang, teman kos subjek di lantai satu sedang tidak berada di kos. Selama peneliti berada di sana, peneliti melihat laki-laki yang masuk bersama anak kos langsung menuju kamar dan hingga peneliti pulang laki- laki tersebut belum juga pulang.

2. Perilaku

a. Sesi pertama Saat peneliti datang, subjek tidak sedang melakukan apa-apa karena memang sedang memiliki waktu luang. Saat awal wawancara, subjek masih tidak serius, tersenyum-senyum dan kadang tertawa. Namun seiring berjalannya wawancara, subjek mulai serius. Intonasi subjek cenderung datar saat menceritakan kesehariannya dan keluarga. Ekspresi bangga terlihat saat subjek menceritakan prestasinya saat sekolah. Subjek sesekali tersenyum saat menceritakan pengalaman seksualnya dan mimik wajahnya tersipu malu saat bercerita. Saat wawancara berlangsung, teman subjek pulang dan memanggil namanya. Subjek langsung mengunci pintu dan menutup gorden jendela, namun ia tetap menjawab panggilan temannya. Subjek hanya tidak ingin pembicaraan kami di dengar oleh teman-temannya. Wawancara terhenti karena subjek akan keluar berkumpul bersama teman-temannya di suatu komunitas musik. Selesai wawancara subjek langsung bersiap-siap dan merias diri. Sebelumnya subjek meletakkan commit to user bantal dan gulingnya di kamar temannya karena subjek tidak pernah tidur sendiri dan selalu tidur bersama salah satu teman dekatnya di kos. b. Sesi kedua Sesi kedua berlangsung di pagi hari sebelum subjek berangkat kuliah. Wawancara dimulai setelah teman-teman subjek satu kos berangkat kuliah dan kos menjadi sepi. Saat wawancara berlangsung, intonasi suara subjek lirih saat menceritakan kesedihannya setelah hubungan bersama tunangannya berakhir, dan menjadi semangat dan menggebu-gebu ketika menceritakan harapan dan rencananya ke depan setelah apa yang ia lalui.

3. Pergaulan dengan orang sekitar

Dua orang dari teman-teman subjek di kos merupakan teman dekatnya sejak kuliah di Solo. Interaksinya dengan keduanya akrab dan terbuka. Subjek juga ramah dan supel dengan teman yang lainnya meskipun tidak begitu akrab.

d. Hasil TMAS

Hasil pengukuran TMAS pada subjek II menunjukkan nilai 35 yang berarti tingkat kecemasan subjek tinggi. Subjek mengalami hampir semua symptom yang terdapat pada gejala-gejala rasa cemas. commit to user

3. Subjek III SP

a. Data diri subjek

SP adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun dan beragama Islam. SP berasal dari Kepulauan Riau, namun SP sebenarnya merupakan orang Jawa dan lahir di Jawa Tengah, kemudian tumbuh dan berkembang di Kepulauan Riau. SP merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. SP memiliki satu kakak laki-laki berusia 26 tahun dan satu adik laki-laki berusia 19 tahun. Ayah SP sekarang sedang tidak bekerja dan ibunya adalah seorang PNS. Rumah SP di daerah asalnya terletak di tengah kota dan jarak antar rumah berjauhan. Di Solo SP tinggal di rumah pribadi milik orang tuanya yang terletak di perumahan umum yang juga dekat dengan perkampungan penduduk. Penduduk perkampungan cukup peduli dengan pergaulan di lingkungannya, namun penduduk perumahan bersifat individualis. SP merupakan siswa yang aktif dan berprestasi saat masih sekolah, baik di akademik maupun non akademik. Sejak SD SP bersekolah di sekolah umum. IK mulai berpisah dengan orang tuanya sejak SMA. Sekarang SP melanjutkan pendidikannya di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Solo. SP dikhitan saat duduk di kelas lima SD, namun SP sudah pernah mengalami ejakulasi saat duduk di kelas empat SD. SP pertama kali mengenal tentang seksualitas melalui film porno atas ajakan dari teman dekatnya dan pertama kali melakukan hubungan intercourse saat berusia 19 tahun bersama pacar keduanya yang bertahan hingga sekarang. Hingga saat ini SP sudah dua kali berpacaran dan masih aktif melakukan hubungan intercourse. commit to user

b. Hasil wawancara

1. Bentuk dan tahapan perilaku seksual yang dijalani

Subjek pernah berpacaran sebanyak dua kali, yang pertama saat SMP selama tiga tahun dan yang kedua sejak SMA sampai sekarang jalan tahun ketujuh. Selain berhubungan dengan pacar, subjek juga pernah beberapa kali mempunyai TTM teman tapi mesra. Pengalaman seksualnya pertama kali dilakoni subjek bersama pacar pertamanya saat duduk di bangku SMP. Subjek menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukannya bersama pacar pertamanya yaitu jalan-jalan, kissing, petting, tapi belum sampai intercourse karena masih terlalu muda. Masnya udah berapa kali pacaran? W.S.III.01.514 Eee.. yang aku akuin dua sih mbak. W.S.III.01.518 Ya jalan-jalan, sampe kissing. Awalnya pegang tangan, trus pegang muka, hehe.. trus dicium keningnya, trus turun.. W.S.III.01.487-488 Ya jadi tangan kan megang muka, megang kepala, trus cium kening, trus turun.. jadi biasanya selaras mbak. saat tangan turun ke bahu, yang dicium ya sekitaran bahu.. ya gitu seterusnya. W.S.III.01.490-493 Sampe bawah? Ya pokoknya turun. Sampe manapun dia, pokoknya turun. Haha.. Berarti udah pernah ML? ML waktu itu ya jelas belum mbak.. Nggak berani mbak waktu itu. W.S.III.01.502-506 Ya cuman gitu-gitu aja, namanya masih anak kecil mbak. W.S.III.01.495-496 Subjek melakukan hubungan intercourse saat sudah duduk di bangku kuliah bersama pacar yang kedua. Subjek berani melakukan hubungan intercourse setelah tiga tahun berpacaran. Subjek mengaku melakukan hal tersebut secara bertahap, berawal dari merayu sang pacar, pegangan tangan, kissing, lalu petting. Tahap petting berlangsung lama, mulai dari light petting hingga hard petting. commit to user Lha pernahnya kapan? Pernahnya kapan ya mbak ya? Mm.. waktu SMA mbak. Eh SMA, tepatnya malah kuliah mbak. W.S.III.01.507-509 Lha masnya yang pernah ML itu sama siapa? Sama pacarnya atau sama TTMnya? Sama pacar mbak. W.S.III.01.523-525 Masih sama pacarnya yang itu? Ya tidak dong mbak. W.S.III.01.512-513 Udah berapa lama tu kalian pacaran sampe akhirnya ML? W.S.III.01.640-641 Setelah.. berapa ya, tiga, tiga tahun. Gimana ceritanya mas sampe ML? Yang ngajak siapa? Aku mbak. W.S.III.01.644-646 Ya nggak, ada prosesnya dong mbak. aku juga pake ngerayu mbak. W.S.III.01.650-651 Heeh. Ya.. bertahap mbak. Tahapnya ya awalnya pegang-pegang tangan dulu, trus mulai kissing, trus mulai raba-rabaan, ya pas di tahap raba-rabaan tu yang lama. W.S.III.01.653-655 Awalnya luar dulu, baru ya berkembang ke dalem. W.S.III.01.657 Ya masih tangan-tangan aja sih, eh tangan ke alat, eeh.. gimana ya? Tangan ke dalem, baru ya berkembang semakin lama. W.S.III.01.660- 662 Subjek juga sering melakukan onani untuk melampiaskan hasratnya saat sedang tidak bersama pacarnya. Selain bersama pacarnya, subjek juga pernah berhubungan dengan perempuan lain, namun hanya sebagai teman mesra TTM. Bersama TTM-nya, perilaku seksual yang dijalani hanya sebatas cium dan meraba di luar pakaian. kalo misalnya lagi nagih ceweknya nggak ada, trus ngapain mas? Self service mbak. W.S.III.01.726-728 yang lainnya ya gimana, orang nggak pernah. Aku nggak nembak, dianya aja kadang kegeeran. W.S.III.01.520-521 Kalo sama cewek yang menganggap anda pacarnya, itu pernahnya ngapain aja? Nggak jauh kalo cuman kayak gitu mbak. Paling cuma cium-cium aja udah, cium bibir, dikit pegang-pegang sih mbak. ya nggak jauh. W.S.III.01.542-546 commit to user

2. Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah yang dijalani