Masyarakat Pemangku kepentingan Utama Stakeholders Primer

lingkungan hidup, tata ruang, pertanian serta pertambangan dan energi. Instansi- instansi ini adalah instansi kunci yang harus dilibatkan dalam pengelolaan kolaboratif Semenanjung Kampar tanpa menapikan peran penting dari instansi lainnya. Tabel 9. Pemangku kepentingan kunci pengelolaan Semenanjung Kampar dan estimasi sikapnya terhadap pengembangan pengelolaan kolaboratif NO. PEMANGKU KEPENTINGAN ESTIMASI SIKAP 1. Ditjen BPK Mendukung 2. Ditjen Planologi Mendukung 3. Ditjen PHKA Mendukung 4. Badan Litbang Kehutanan Mendukung 5. Kementerian Lingkungan Hidup KLH Mendukung 6. Kementerian Pekerjaan Umum Mendukung 7. DPR RI Mendukung 8. Pemerintah Provinsi Riau Gubernur Mendukung 9. DPRD Provinsi Riau Mendukung 10. Bappeda Riau Mendukung 11. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau Mendukung 12. Dinas Pekerjaan Umum Bidang Penataan Ruang Prov. Riau Mendukung 13. Balai Pemantapan Kawasan Hutan BPKH Wilayah XII Mendukung 14. Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah III Mendukung 15. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Riau Mendukung 16. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau Mendukung 17. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau Mendukung 18. Pemerintah Kabupaten Pelalawan Mendukung 19. Pemerintah Kabupaten Siak Mendukung 20. DPRD Kabupaten Pelalawan Mendukung 21. DPRD Kabupaten Siak Mendukung 22. Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan Mendukung 23. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak Mendukung 24. BLH Kabupaten Pelalawan Mendukung 25. BLH Kabupaten Siak Mendukung 26. Dinas Pekerjaan Umum, Bidang Tata Ruang Kab. Pelalawan Mendukung 27. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Siak Mendukung 28. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pelalawan Mendukung 29. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pelalawan Mendukung 30. Dinas Pariwisata, Kesenian, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak Mendukung 31. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan Mendukung 32. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak Mendukung 33. Bappeda Kabupaten Pelalawan Mendukung 34. Bappeda Kabupaten Siak Mendukung 35. Pemerintah Kecamatan Teluk Meranti Mendukung 36. Pemerintah Kecamatan Kuala Kampar Mendukung 37. Pemerintah Kecamatan Sungai Apit Mendukung

5.2.4 Modal Sosial Pemangku Kepentingan

Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk berasosiasi, bekerja bersama demi mencapai tujuan-tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi yang selanjutnya menjadi kekuatan yang sangat penting bagi setiap aspek eksistensi sosial; ditopang oleh jaringan, norma-norma atau nilai, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama serta keberlanjutan produktivitas Coleman 1999; Fukuyama 1995. Setiap orang mengetahui bahwa relasi atau hubungan sangat penting dalam pembentukan jaringan. Konsep modal sosial menentukan hubungan apa yang memberikan berbagai keuntungan bagi orang-orang dengan konfigurasi yang berbeda dari hubungan dalam jaringan. Modal sosial adalah salah satu konsep yang menghubungkan analisis tingkat individu dengan tingkat grup. Fokus penelitian adalah pada bagaimana mengukur tingkat modal sosial dalam hubungan pemangku kepentingan. Oleh karena itu ditekankan pada kualitas hubungan yang mempengaruhi tingkat modal sosial dan penekanannya lebih pada hubungan antar-kelompok daripada hubungan interpersonal.

5.2.4.1 Dimensi Modal Sosial

Dimensi modal sosial lebih luas dibanding modal manusia human capital. Modal manusia mencakup segala keahlian yang dimiliki oleh seorang individu, sedangkan modal sosial lebih menekankan pada potensi kelompok dan pola-pola hubungan antar individu suatu kelompok dan antar kelompok dengan ruang perhatian pada jaringan sosial, norma, nilai dan kepercayaan antar sesama yang lahir dari anggota kelompok Hasbullah 2006. Komponen penting dari modal sosial adalah keterlibatan aktif dalam pengembangan jaringan sosial, norma-norma yang sudah terinternalisasi dan kepercayaan sosial Dharmawan 2002. Dimensi dari modal sosial adalah memberikan penekanan pada kebersamaan masyarakat untuk mencapai tujuan memperbaiki kualitas hidupnya, dan senantiasa melakukan perubahan dan penyesuaian secara terus menerus. Di dalam proses perubahan dan upaya mencapai tujuan tersebut, masyarakat