Potensi Karbon Karakteristik dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Semenanjung Kampar
2,37 cmtahun. Ada indikasi bahwa subsiden di lahan yang baru dibuka cenderung lebih besar dibandingkan dengan subsiden di lahan yang sudah lama
dibuka TBI 2010a. Hasil monitoring penurunan permukaan gambut yang dilakukan oleh Tim
SBMSP tahun 2002 – 2008 pada 2 dua lokasi Estate yaitu Estate J dan Estate K
dalam phase 2 yang mewakili kubah gambut menunjukkan bahwa disaat awal setelah drainase dilakukan, subsiden gambut terjadi secara cepat 60 cm di tahun
pertama yang kemudian menurun menjadi sekitar 15 cmtahun dan akhirnya mendekati stabil setelah tahun ke-5 dengan laju subsiden pertahun yang relatif
tetap, yaitu sekitar 5 – 6 cmtahun. Rata-rata total subsiden pada 7 tahun pertama
setelah drainase adalah 133 cm rata-rata 17 cmtahun. Angka ini mencakup 50 cm terjadi akibat konsolidasi seluruh gambut dalam zona jenuh mengalami
pemadatan pada tahun pertama, dan sekitar 30 cm subsiden terjadi karena pemadatan pada zona tidak jenuh di atas muka airtanah. Hasil monitoring lebih
lanjut oleh Tim SBMSP tahun 2008 – 2009 menunjukkan bahwa subsiden yang
terjadi lebih kecil yaitu sekitar 5 cmtahun dengan catatan bahwa angka tersebut tidak termasuk pemadatan saat panen dan musim kering ekstrim Hooijer 2009.
Sementara itu, pengamatan di lahan hutan konservasi mendapatkan bahwa kumulatif subsiden selama 3 tahun adalah sekitar 6,5 cm, dengan laju subsiden
mulai dari 1,5 cmtahun sampai 4,2 cmtahun. Fakta ini menunjukkan bahwa kecenderungan subsiden gambut menurut waktu cenderung sama untuk HTI
maupun lahan konservasi, yaitu terjadi dengan laju cepat di saat awal setelah drainase, lalu kemudian menurun seiring dengan meningkatnya kematangan
gambut . Dari total subsiden pada 7 tahun pertama sebesar 133 cm rata-rata 17
cmtahun, 50 cm terjadi akibat konsolidasi seluruh gambut dalam zona jenuh mengalami pemadatan pada tahun pertama, dan sekitar 30,14 cm subsiden terjadi
karena pemadatan pada zona tidak jenuh di atas water table. Oleh karena itu, total subsiden yang terjadi karena oksidasi adalah 133 cm
– 50 cm – 30 cm = 53 cm atau sekitar 7,6 cmtahun. Dengan pendekatan demikian dan asumsi bahwa
gambut yang terdekomposisi adalah dominan fibrik-hemik tingkat kematangan
gambut dominan. Selanjutnya untuk jumlah rata-rata karbon yang dilepaskan pertahun adalah seperti disajikan pada Tabel 12.
Tabel 6. Jumlah karbon yang dilepaskan TonHaTahun dihitung dengan menggunakan data kadar karbon yang berbeda
A B
C D
Total subsiden selama 7 tahun cm 133
133 -
Subsiden karena konsolidasi cm 50
50 -
Subsiden karena pemadatan cm 30
30 -
Subsiden karena dekomposisiOksidasi cm 53
53 -
Rata-rata subsiden per tahun cm 7,6
7,6 3,3
2,0 Kadar karbon
60 50,7
50,7 50,7
Rata-rata Bobot Isi grcm
3
0,10 0,09
0,09 0,09
Total Karbon dilepaskan tonha 286,2
241,6 -
- Rata-rata Karbon dilepaskan tonhatahun
45,4 34,5
15,0 9,1
Catatan : A : perhitungan karbon yang dilepaskan menurut SBMSP, manajemen air kurang baik B : perhitungan karbon dilepaskan menggunakan data subsiden SBMSP dengan
menggunakan data kadar karbon menurut Wahyunto et al. 2003, manajemen air kurang baik
C : perhitungan karbon dilepaskan menggunakan data subsiden dengan manajemen air yang baik data hasil monitoring 2007
– 2010 D : lahan konservasi di sekitar HTI
Tabel 12 menunjukkan bahwa dengan laju subsiden rata-rata tahunan akibat dekomposisi 7,5 cmtahun, jumlah karbon yang dilepaskan sekitar 45,4
tonhatahun 31,8 –68,1 tonHathn. Nilai pelepasan karbon ini diperoleh dengan
menggunakan angka bobot isi 0,1 gcm
3
dan kadar karbon 60. Hasil pengukuran bobot isi oleh Bagian Manajemen Air PT. RAPP 2010 dan Tim
Studi DITSL 2007 mendapatkan bahwa bobot isi gambut di lahan HTI yang masih tergolong fibrik-hemik berkisar antara dengan rata-rata 98 kgm
3
. Sementara itu Wahyunto et al. 2005 mengemukakan bahwa untuk gambut fibrik
– hemik seperti yang banyak dijumpai di Semenanjung Kampar, kadar karbon berkisar antara 48-53,3 dengan rata-rata sekitar 50,6. Dengan menggunakan
bobot isi dan kadar karbon ini maka pelepasan karbon adalah berkisar antara 25,4-60,5 tonHatahun dengan nilai rata-rata 34,5 tonhatahun. Angka ini setara
dengan laju emisi CO
2
sebesar 93-222 tonHatahun atau rata-rata 127 ton CO
2
Hatahun asumsi semua karbon dilepas dalam bentuk lain selain CO
2