Konsep Negosiasi Beberapa KonsepTeori untuk Mengembangkan Kolaborasi .1 Konsep Partisipasi

untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, ada tiga hal penting mengenai motivasi yaitu: 1 pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional; 2 adanya usaha tertentu sebagai akibat notivasi; dan 3 adanya kebutuhan Siagian 2004. Bagaimanapun motivasi didefinisikan, terdapat tiga komponen utama yaitu kebutuhan, dorongan, dan tujuan Siagian 2004. Untuk memahami motivasi, lebih lanjut Siagian 2004 menyarikan beberapa teori mengenai motivasi antara lain: 1 teori kebutuhan sebagai hirarki Abraham H Maslow, 2 teori X dan Y Douglas McGregor, 3 teori dua faktor Frederick Herzberg, 4 teori ERG Clayton Alderfer, 5 teori tiga kebutuhan David McCleland, 6 teori evaluasi kognitif, 7 teori penentuan tujuan Edwin Locke, 8 teori penguatan, 9 teori keadilan, dan 10 teori harapan Victor H Vroom. Berikut penjelasan singkat dari teori-teori tersebut:  Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : 1 kebutuhan fisiologikal physiological needs, seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; 2 kebutuhan rasa aman safety needs, tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; 3 kebutuhan akan kasih sayang love needs; 4 kebutuhan akan harga diri esteem needs, yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan 5 aktualisasi diri self actualization, dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.  Teori X dan Y dari Douglas McGregor menonjolkan pentingnya pemahaman tentang peranan sentral yang dimainkan oleh manusia dalam organisasi. Inti teori terlihat pada klasifikasi tentang manusia yang dibedakan menjadi dua, yaitu: 1 teori X yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif, dan 2 teori Y yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif.  Menurut teori Herzberg ada dua faktor dalam motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau pemeliharaan. Yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.  Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG”. E = Existence kebutuhan akan eksistensi, R = Relatedness kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth kebutuhan akan pertumbuhan. Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak.  Inti teori tiga kebutuhan dari McCleland terletak pada pendapat yang mengatakan bahwa pemahaman tentang motivasi akan sangat mendalam apabila disadari bahwa setiap orang mempunyai tiga jenis kebutuhan, yaitu: need for achievement, need for power, dan need for affiliation.  Menurut teori evaluasi kognitif, apabila organisasi menggunakan imbalan - yang merupakan motivasional ekstrinsik - bagi pelaksanaan pekerjaan dengan baik, faktor-faktor motivasional intrinsik, misalnya kepuasan karena seseorang menyenangi apa yang dikerjakan, menjadi berkurang.  Teori penentuan tujuan dari Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni : a tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; b tujuan-tujuan mengatur upaya; c tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan d tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.