Pengumpulan Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data .1 Pengumpulan Data Primer
4.1.2 Iklim
Tipe hujan di dalam kawasan ini termasuk ke dalam golongan A, yaitu sepanjang tahun umumnya basah tanpa ada bulan kering. Curah hujan bulanan pada umumnya berkisar antara 1.949-2.951 mmtahun dengan hari hujan berkisar antara 151-181 hari, jumlah bulan basah 9 bulan dan bulan kering 2-3 bulan. Suhu udara rata-rata bulanan berkisar antara 26,1-27,5 o C dengan rata-rata tahunan 26,7 o C. Berdasarkan kondisi curah hujan dan temperatur tersebut, maka iklim di dalam kawasan ini dapat dikategorikan ke dalam golongan Af tropika basah. Kelembaban udara nisbi berkisar antara 81-84 dengan rata-rata tahunan 82 IPB 2004.4.1.3 Tanah
Terdapat delapan sistem lahan land system di kawasan Semenanjung Kampar yaitu Gambut GBT, Mendawai MDW, Kajapah KJP, Kahayan KHY, Klaru KLR, Muara Beliti MBI, SBG Sebangau, dan SLP Sikladipanjang. Sistem lahan GBT dan MDW mendominasi kawasan. Sistem lahan Gambut GBT merupakan rawa-rawa gambut dalam yang biasanya berkubah, sedangkan Mendawai merupakan rawa-rawa gambut dangkal TBI 2010a. Ditinjau dari segi peruntukannya bagi pertanian, sistem lahan yang ada di Semenanjung Kampar tidak sesuai untuk semua kegiatan pertanian kecuali KJP untuk perikanan payau, KHY untuk pertanian lahan kering dan lahan basah, karet, kelapa sawit, nenas, pisang dan kelapa. Sistem lahan KHY umumnya sudah dimanfaatkan oleh penduduk setempat IPB 2004. Hampir seluruh areal di Semenanjung Kampar merupakan tanah gambut dengan 3 tiga kubah gambut yang besar dan beberapa kubah gambut kecil. Kedalaman gambut di Semenanjung Kampar bervariasi dan secara umum tergolong dalam dan sangat dalam, dengan kedalaman maksimum mencapai lebih dari 15 m rata-rata sekitar 10 m. Lahan gambut ini mencakup hampir seluruhParts
» Collaborative Management of Kampar Peninsula Peat Swamp Forest Ecosystem, Riau Province
» Karakteristik Gambut Ekosistem Hutan Rawa Gambut .1 Pengertian dan Konsep
» Fungsi, Manfaat dan Ancaman Ekosistem Gambut
» Luas dan Sebaran Gambut di Indonesia
» Kelembagaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
» Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
» Definisi Pemangku Kepentingan Stakeholders
» Analisis Pemangku Kepentingan Stakeholders Analysis
» Prinsip dan Indikator Pengelolaan Kolaboratif .1 Definisi dan Tujuan
» Kendala, Kelemahan dan Kunci Keberhasilan
» Konsep Negosiasi Beberapa KonsepTeori untuk Mengembangkan Kolaborasi .1 Konsep Partisipasi
» Konsep Property Right Beberapa KonsepTeori untuk Mengembangkan Kolaborasi .1 Konsep Partisipasi
» Konsep Akses Beberapa KonsepTeori untuk Mengembangkan Kolaborasi .1 Konsep Partisipasi
» Teori Aktor-Jaringan Actor-Network Theory
» Penerjemahan Translation TINJAUAN PUSTAKA
» Perantara dan Mediator TINJAUAN PUSTAKA
» Generalisasi Simetri Aktan Punctualisation
» Tempat dan Waktu Penelitian Peralatan dan Obyek Kajian
» Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data
» Pengumpulan Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data .1 Pengumpulan Data Primer
» Analisis Modal Sosial Social Capital Analysis
» Analisis Kebijakan Teknik Analisis dan Sintesis
» Iklim Kondisi Fisik .1 Letak dan Luas
» Tanah Kondisi Fisik .1 Letak dan Luas
» Hidrologi Kondisi Fisik .1 Letak dan Luas
» Variasi Lokal Tipe Vegetasi Hutan Gambut Semenanjung Kampar
» Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat
» Indikator Ekologi dan Atribut Nilai Konservasi Tinggi
» Kondisi Aktual Hidrologi Semenanjung Kampar
» Potensi Karbon Karakteristik dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Semenanjung Kampar
» Pemanfaatan oleh Masyarakat Pemanfaatan
» Terganggunya Sistem Tata Air
» Subsiden Gambut dan Pelepasan Karbon
» Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati
» Masyarakat Pemangku kepentingan Utama Stakeholders Primer
» Sektor Swasta Pemangku kepentingan Utama Stakeholders Primer
» Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau BBKSDA Riau
» Lembaga Swadaya MasyarakatOrganisasi Masyarakat
» Institusi PendidikanLembaga Penelitian Pemangku Kepentingan Pendukung Stakeholders Sekunder
» Asosiasi Pemangku Kepentingan Pendukung Stakeholders Sekunder
» Pemangku Kepentingan Kunci Pemangku Kepentingan Stakeholders Pengelolaan Semenanjung
» Dimensi Modal Sosial Modal Sosial Pemangku Kepentingan
» Motivasi untuk Berkolaborasi Modal Sosial Pemangku Kepentingan
» Modal Sosial Terikat Bonding Social Capital
» Modal Sosial Menjembatani Bridging Social Capital
» Modal Sosial Menghubungkan Linking Social Capital
» Ketidakmerataan Distribusi Manfaat Permasalahan
» Keberagaman Kepedulian Para Pihak
» Lemahnya Tata Hak Masyarakat Lokal
» Upaya Para Pihak dalam Mewujudkan Pengelolaan Semenanjung Kampar yang Berkelanjutan
» Prinsip Usulan Kelembagaan .1 Tujuan
» Arahan Pengelolaan Usulan Kelembagaan .1 Tujuan
» Instrumen Pengendali Usulan Kelembagaan .1 Tujuan
» Pelibatan Pemangku Kepentingan Usulan Kelembagaan .1 Tujuan
» Mekanisme Kerja Lembaga Kolaboratif
» Penguatan Modal Finansial Financial Capital
» Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM Human Capital
Show more