PEREKONOMIAN NASIONAL NATIONAL ECONOMY
PEREKONOMIAN NASIONAL NATIONAL ECONOMY
Menurut data dari Kementerian Perdagangan, neraca According to data from Ministry of Trading Indonesian perdagangan Indonesia di tahun 2015 mengalami trading balance sheet booked USD7,885.5 million surplus sebesar USD7.585,5 juta, hal ini disebabkan
surplus in 2015, this was attributable from surplus of oleh surplus pada neraca perdagangan sektor non
non oil and gas sector trading balance sheet that was migas lebih besar dibandingkan defisit pada sektor
higher than negative realization in pil and gas sector. migas. Nilai ekspor Indonesia sepanjang tahun 2015
Indonesia export value also decreased USD150,282 juga mengalami penurunan sebesar USD150.282 juta,
million throughout 2015 where the oil and gas and non dimana sektor migas menurun sebesar 38,2% dan non
oil and gas sectors shrunk 38.2% and 9.7%, respectively. migas 9,7%.
Pertumbuhan ekonomi nasional cenderung me lambat National economic growth was slowing and exacerbated yang diperburuk oleh krisis ekonomi dan lingkungan.
by economic and environmental crisis. Haze disaster for Bencana kabut asap yang berlangsung selama lima
five months brought approximately Rp221 trillion loss bulan menimbulkan estimasi kerugian sebesar Rp221
estimation and significantly impact to Gross Domestic triliun dan berdampak cukup signifikan terhadap Product Growth. pertumbuhan Produk Domestik Bruto.
Dalam kondisi perekonomian tersebut, Pemerintah Amidst this economic condition, the Government menunjukan itikad yang baik dengan memberlaku kan
showed good will by implementing series of policy to sejumlah kebijakan untuk meningkatkan laju investasi,
accelerate investment flow, revitalize domestic industry merevitalisasi industri domestik, dan memfasilitasi
and facilitate international trading. Commitment from perdagangan luar negeri. Komitmen pemerintah the Government to support infrastructure construction untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur also led to fiscal deficit due national revenue projection juga menimbulkan defisit fiskal karena proyeksi was below the target. According to World Bank, the pendapatan nasional yang berada di bawah target.
increase of public expenditure had supported growth Menurut Bank Dunia, bertambahnya belanja publik
resulted at 4.7% PDB growth.
tersebut telah membantu pertumbuhan dengan PDB tumbuh sebesar 4,7%.
Tahun 2015 juga ditandai dengan melemahnya nilai 2015 was also marked by Rupiah exchange rate tukar rupiah yang disebabkan faktor-faktor perubahan
depreciation driven by changing monetary policy from kebijakan moneter The Fed, adanya sentimen negatif
The Fed, negative sentiment from CAD, “weak exchange karena CAD, kebijakan ‘nilai tukar lemah’ untuk rate” policy to cut import and support export, as well mengurangi impor dan mendorong ekspor, serta as economic recession. In 2015, economic growth was terjadinya perlambatan ekonomi. Pertumbuhan slightly lower than 2014. Deceleration was caused by
PT Pupuk Indonesia (Persero) 2015 Annual Report
Ikhtisar Perusahan
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Profil Perusahaan
Sumber Daya Manusia
analisa & Pembahasan manajemen
Company's Highlight
Report to Stakeholder
Company Profile
Human Resources
Management Discussion & Analysis
ekonomi tahun 2015 sedikit lebih lambat dibandingkan tight monetary policy came up as high interest rate and dengan tahun 2014. Perlambatan ini disebabkan tight liquidity followed with delay in State Budget and kebijakan moneter yang ketat berupa suku bunga yang
Revenue (APBN) allocation (due to several issues). In relatif tinggi dan likuiditas yang ketat ditambah dengan
addition, decreasing commodity price also contributed keterlambatan pembelanjaan APBN (karena ada decreasing contribution from export to overall economic beberapa hambatan). Disamping itu menurunnya harga
growth.
komoditas menyebabkan sumbangan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi kecil.
Laju inflasi sepanjang tahun 2015 masih relatif tinggi Inflation rate was still high over 2015 due to the increase akibat kenaikan harga BBM bersubsidi tahun 2014 yang
of fuel price subsidy since the last 2014 as well as rising lalu serta kenaikan harga beberapa barang dan jasa
price for several goods and services commodities with yang harganya diatur pemerintah. Namun pada akhir
price regulated by the Government. However, by the end tahun 2015 inflasi turun ke 3,4% dan bertahan stabil
of 2015, inflation was down to 3.4% and remained stable disekitar level tersebut hingga tahun 2016 mendatang.
at the level until the next 2016. This projection concerns Perkiraan ini didasarkan pada proyeksi harga komoditas
commodity price projection that is estimated will be yang belum akan mengalami kenaikan yang tajam tahun
stable without sharp increase in 2016 that is expected 2016, sehingga dampaknya terhadap kenaikan harga di
will have minor impact to domestic rising price. dalam negeri relatif kecil.
KONDISI INDUSTRI PUPUK FERTILIZER INDUSTRY OUTLOOK DAN PROSPEK USAHA
AND BUSINESS PROSPECT
Bisnis pupuk dunia pada umumnya berada dalam Overall world fertilizer business experienced sluggish kondisi yang kurang menggembirakan, dimana pada
condition with urea and ammonia plants production tahun 2015 terjadi oversupply kapasitas produksi pabrik
oversupply production capacity achieving 238 million urea dan amoniak dunia, yaitu sebesar 238 juta ton,
ton, where the world demand only reached of 174 million namun kebutuhan dunia tercatat hanya sekitar 174
ton. Urea oversupply will be higher after the completion juta ton. Kelebihan pasokan urea ini akan bertambah
of new plants construction that will be operated in the lagi dengan berdirinya pabrik-pabrik baru yang akan
mean time with approximately 14 million ton production beroperasi dalam waktu dekat, yaitu sekitar 14 juta ton
capacity in 2016 and 8 million ton in 2017. di tahun 2016 dan 8 juta ton pada tahun 2017.
China sebagai salah satu produsen utama urea As main world class urea producer, China continued its dunia terus meningkatkan ekspornya, sehingga turut
export that also contributed during the fall of urea and berperan dalam jatuhnya harga komoditi urea dan
ammonia commodities price in the international market. amoniak di pasar internasional. Pada awal tahun
At beginning of 2013, worldwide urea price was USD395 2013, harga urea dunia mencapai USD 395 per ton
ton but it only reached at USD200 per ton level as end namun hanya berada pada kisaran USD 200 per ton di
of 2015. National fertilizer industry was also estimated akhir tahun 2015. Industri pupuk nasional dipastikan
to loose its competitiveness if current Government akan semakin kehilangan daya saing bila kebijakan
gas price policy is continued. Other fertilizer producer Pemerintah mengenai harga gas saat ini terus berlanjut.
countries were taking advantage from competitive gas
130 PT Pupuk Indonesia (Persero) Laporan Tahunan 2015
Informasi Tambahan Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan audit
Corporate Social Responsibility
Audited Financial Statement
Additional Information
Negara-negara produsen pupuk lainnya diuntungkan price, around USD1 to USD4 per MMBTU. While gas price dengan harga gas yang kompetitif, yaitu berkisar
for national fertilizer industry valued USD6 – USD8 per diantara USD1 sampai 4 per MMBTU. Sedangkan harga
MMBTU. Besides gas, other fertilizer raw materials were gas untuk industri pupuk nasional berkisaran pada
also imported, primarily for compound fertilizer raw harga USD 6-8 dollar per MMBTU. Tidak hanya bahan
material such as NPK, ZA and SP-36.
baku gas, bahan baku pupuk lainnya pun masih harus diimpor, terutama untuk bahan baku pupuk majemuk, seperti NPK, ZA, SP-36.
Menurut data dari Kementerian Pertanian, kebutuhan According to data released by Ministry of Agriculture, pupuk nasional pada tahun 2013-2025 mencapai national fertilizer demand will reach 9 million ton urea
9 juta ton pupuk urea per tahun, 4 juta ton pupuk fertilizer per year, 4 million ton phosphoric fertilizer, fosfat, 1,8 juta ton pupuk ZA dan 12 juta ton pupuk
1.8 million ton ZA fertilizer and 12 million ton NPK NPK. Jika mengacu pada data tersebut, maka prospek
fertilizer in 2013 – 2015. Referring to the data, prospect industri pupuk domestik masih cukup baik karena
of domestic fertilizer industry is promising considering masih terhadap kesenjangan yang cukup besar antara
large gap between demand and existing production kebutuhan dengan kapasitas produksi yang ada. Oleh
capacity. Therefore, the market opportunity has to karena itu peluang pasar tersebut harus benar-benar
be taken for benefit not to be taken over by private dimanfaatkan agar tidak sampai diambilalih oleh producer or imported products manufacturer. produsen swasta ataupun produk-produk impor.
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk tersebut, To fulfill fertilizer demand, under Inpres Number 2 Pemerintah melalui Inpres No. 2 tahun 2010 tentang
of 2010 regarding Fertilizer Industry Revitalization, Revitalisasi Industri Pupuk telah memerintahkan the Government has mandated fertilizer industry percepatan revitalisasi industri pupuk di Indonesia,
revitalization acceleration in Indonesia, not only bukan hanya dengan merevitalisasi pabrik lama tapi
revitalizing old plant but also replacing the plant juga menggantikannya dengan pabrik baru yang lebih
with new plant with better raw material consumption hemat dan efisien konsumsi bahan bakunya.
efficiency.
Berlakunya Masyarakat Ekonomia Asean (MEA) juga ASEAN Economic Community (AEC) era will also bring akan berdampak signifikan terhadap keber langsungan
major impact to the sustainable of fertilizer industry, industri pupuk, antara lain produk pupuk Impor akan
when imported fertilizer product will freely imported masuk secara bebas ke Indonesia, yang mengakibatkan
to Indonesia and placed national fertilizer industry industri pupuk nasional akan sulit bersaing dan in competitiveness issue and decreasing sales if turunnya penjualan apabila tidak dikelola secara the industry was not managed efficiently. Margin of efisien. Margin produsen pupuk nasional juga akan
the national fertilizer producer will be also lower berkurang karena menyesuaikan harga pasar dan
after market price adjustment and even has negative berpotensi negatif apabila HPP lebih tinggi dari harga
prospect if Cost of Production is higher than market pasar. Dampak lainnya adalah adanya potensi petani
price. Another impact is a possibility where the farmers tidak membeli pupuk karena bertani tidak menarik lagi
will not purchase fertilizer since Agriculture is no sebagai akibat masuknya produk pertanian murah.
longer interesting after entrance of low-cost agriculture product.
PT Pupuk Indonesia (Persero) 2015 Annual Report
Ikhtisar Perusahan
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Profil Perusahaan
Sumber Daya Manusia
analisa & Pembahasan manajemen
Company's Highlight
Report to Stakeholder
Company Profile
Human Resources
Management Discussion & Analysis