Gambar 7: Pengukuran gelombang yang ditransmisikan
oleh antena untuk seting elemen yang berbeda a. 0.6 ns, b. 1.2 ns, c. 2.4 ns, d 4.8 ns
5. ANALISA
Hasil simulasi yang ditunjukan pada gambar 4.a dapat dilihat bahwa pulsa 1,2 ns dapat
ditransmisikan dengan optimal oleh antena dipole pendek dimana amplitudo gelombang secara
substansial lebih besar dibandingkan dengan pulsa 2,4 ns. Hasil ini menunjukan bahwa untuk kasus ini
antena efektif terhadap pulsa 1,2 ns, seperti yang diharapkan.
Pada gambar 4.b dapat dengan jelas diamati bahwa amplitudo gelombang dengan pulsa
2,4 ns pada arah pancaran antena lebih besar dibandingkan pulsa 1,2 ns. Jadi terbukti bahwa
antena GPR dipole panjang efektif untuk eksitasi pulsa 2,4 ns.
Pada pengujian secara eksperimen kami menambahkan 2 pulsa untuk dieksitasi ke antena
GPR yaitu monocycle 0.6 ns dan 4.8 ns, meskipun pada mulanya antena dioptimasi untuk monocycle
1.2 ns dan 2.4 ns. Dengan penambahan ini maka akan dapat dilihat kemampuan adaptasi dari antena
dimana antena juga dapat bekerja pada pulsa eksitasi tambahan tersebut, sehingga memperluas
daya guna dari antena.
Pengukuran gelombang yang ditransmisikan untuk seluruh seting elemen dan
pulsa yang dieksitasi ditunjukan pada gambar 7. Nilai peak-to-peak amplitudo dari gelombang yang
diukur dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Nilai Amplitudo relatif untuk bermacam-macam
seting elemen Peak-to-peak
amplitudo Durasi
Monocycle Elemen
pendek ”on” Elemen
panjang ”off” Elemen
panjang”on” Elemen
pendek ”off ”
Kedua elemen ”on
” 0.6 ns
1 0.65
0.88 1.2 ns
1 0.84
0.91 2.4 ns
0.96 0.85
1 4.8 ns
0.73 1
0.96
Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil simulasi
antena. Seting 1 memberikan radiasi maksimal untuk pulsa-pulsa rendah 0.6 ns dan 1.2 ns, seting
2 untuk pulsa panjang 4.8 ns, dan seting 3 untuk pulsa sedang 2.4 ns. Hasil ini menunjukan
kemampuan adaptasi dari antena untuk transmisi optimal dari multipulsa. Pada hasil diatas
diperhitungkan juga mismatch loss.
6. KESIMPULAN
Telah diperkenalkan dan diuji secara eksperimen antena GPR adaptif untuk transmisi
optimal dari multi pulsa. Antena telah digunakan untuk mentransmisikan 4 monocycle dengan durasi
yang berbeda yaitu 0.6 ns, 1.2 ns , 2.4 ns, 4.8 ns. Hasil eksperimen menunjukan bahwa antena dapat
beradaptasi dengan pulsa-pulsa tersebut dan mentransmisikan masing-masing pula tersebut
dengan peak-to peak amplitudo maksimal pada arah pancaran. Antena ini dapat digunakan untuk operasi
GPR pada aplikasi yang berbeda-beda dengan menggunakan sistem antena tunggal
DAFTAR REFERENSI
[1]. A.A. Lestari, et al., “Design and realization of a GPR Antenna for Hydrological
Application,” Proc. 2005 IEEE Int.
Workshop Antenna Technology IWAT 2005, pp. 295-298, Singapore
[2] A. Yarovoy, R. de Jongh, and L.P. Ligthart, “Ultra-wideband sensor for electromagnetic
field measurement in time domain ”, Electr.
Lett., vol. 36, no. 20, pp. 1679-1680, Sep.2000
[3] A.A. Lestari, A.B. Suksmono, A. Kurniawan, E. Bharata, A.G. Yarovoy, L.P. Ligthart, “A
facility for UWB antenna measurements in time domain
”, Proc. 2005 IEEE Int. Workhop Antenna Technology IWAT , pp.109-
112, Singapore, march 2005 [4] Mur G, 2000, User’s guide for FDTD3D; the
C++ finite difference code for electromagnetic field in three dimentions and
time, IRCTR and Laboratory for Electromagnetic Research Delft.
128
Estimasi Electromagnetic Interference EMI Dalam Sistem Antena Patch Array Untuk Radar
Sri Hardiati dan Sulistyaningsih
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Jl Cisitu 21 154D Komplek LIPI Gd 20 Bandung 40135
Phone : 022 2504660 Fax : 022 2504659 Email: ash_egtyahoo.com, sulisppet.lipi.go.id
ABSTRAK
Antena merupakan suatu perangkat yang memiliki peranan penting dalam sistem Radar. Antena patch array yang diaplikasikan untuk Radar merupakan salah satu bentuk antena yang dibuat dengan mencetak elemen-
elemen sebagai radiator pada suatu lempengan substrat. Sumber utama radiasi ini adalah penyusuran medan- medan elektrik antara tepi-tepi elemen konduktor dan ground plane. Mekanisme medan elektromagnet yang
dibangkitkan dalam peralatan elektronik ditransmisikan dalam antena patch array dan energi RF tersebut akan dipancarkan melalui antena patch array, dimana pancaran medan elektromagnetik dari antena patch array
diperlukan suatu pengendalian pancaran atau pencegahan penerimaan dari energi RF yang tidak diinginkan. Dalam paper ini akan mengupas interaksi EMI Electromagnetic Interference pada antena patch, dimana EMI
ini diperkirakan dapat mengganggu efisiensi radiasi dari antena patch array. Kata kunci : Antena patch array, Radar, Electromagnetic Interference
1. PENDAHULUAN