PETA VEKTOR DAN PETA RASTER STRUKTUR PETA VEKTOR

3. PETA VEKTOR DAN PETA RASTER

Dalam dunia navigasi ada dua jenis peta yang digunakan, peta vektor dan peta raster. Peta vektor merupakan kumpulan data vektor sistem informasi geografi bumi GIS pada berbagai level dan detail [2]. Pada peta jenis ini, informasi peta tersimpan dalam titik titik vektor yang dapat dengan mudah diperbesar atau diperkecil tanpa mengubah resolusi dan kualitas gambarnya. Sedangkan peta raster merupakan suatu peta yang memiliki struktur data yang umumnya merepresentasikan sebuah rectangular grid yang berupa kumpulan piksel, atau titik-titik warna [3]. Peta raster disimpan dalam sebuah file gambar dengan berbagai format. Peta raster biasanya merupakan hasil kopi atau scanning langsung dari sebuah peta kertas paper chart dengan akurasi dan reabilitas yang sama. Sebagaimana file gambar pada umumnya, gambar peta akan pecah ketika dilakukan perbesaran pada level tertentu. Masing-masing jenis peta ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Beberapa di antaranya dipaparkan oleh Dawson, J dari U.K. hydrographic office, sebagai berikut [4], Tabel 1 : Keuntungan dan Kerugian Peta Vektor dan Peta Raster Dengan menimbang keuntungan dan fleksibilitas peta vektor dibandingkan dengan peta raster, kami lebih memilih menggunakan peta vektor sebagai peta dinamis pada radar INDERA.

4. STRUKTUR PETA VEKTOR

Secara umum, struktur peta vektor terdiri dari beberapa layer yang masing-masing memberikan informasi geografis dan informasi tambahan yang diperlukan oleh user untuk keperluan navigasi, seperti yang dapat dilihat pada gambar 2. Masing- masing layer terdiri dari kumpulan region, polyline, dan point . Region dan polyline sendiri dibentuk oleh kumpulan point-point yang merupakan dasar pembentuk peta vektor. Gambar 2 : Bagan struktur peta vektor Region berfungsi untuk membentuk suatu gambaran daratan, perbedaan kedalaman laut, ataupun informasi geografis yang berupa suatu area. Polyline berfungsi untuk membentuk gambaran geografis yang dibentuk oleh kumpulan garis atau kurva terbuka seperti jalan, sungai ataupun garis batas. Sedangkan point biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu tempat, posisi, ataupun sebuah titik spesifik yang berisi informasi yang sangat diperlukan user seperti manara suar ataupun posisi radar di pelabuhan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3. Gambar 3 : Contoh struktur peta vektor Selain tersusun atas beberapa Layer yang 115 1 terdiri dari kumpulan region, polyline, ataupun point, peta vektor juga memiliki attribute yang memberikan informasi tentang bagaimana seharusnya peta vektor digambarkan, seperti warna pada suatu region, jenis garis dan warna pada suatu polyline, simbol suatu point, dan sebagainya, yang diperlukan oleh user untuk keperluan navigasi. Gambar 4 : Contoh Layer Layer dalam sebuah peta vektor Layer -layer yang menyusun suatu peta vektor berisi informasi yang spesifik sehingga dapat ditampilkan secara selektif. Sebagai contoh lihat gambar 4 layer 1 bisa berisi informasi tentang kedalaman laut, Layer 2 informasi tentang daratan, layer 3 informasi tentang garis batas, area spesifik, dan titik-titik penting pada peta. Pada saat menampilkan peta di display, user bisa saja mengatur agar peta hanya menampilkan layer 1 dan 2 yang berisi kedalaman laut dan daratan. Atau pada saat yang lain user bisa menampilkan seluruh layersesuai kebutuhan.

4. IMPLEMENTASI PETA VEKTOR PADA DISPLAY RADAR INDERA