TEKNOLOGI RADAR PERMASALAHAN Prosiding.Seminar.Radar.Nasional.2009

Usulan Pemakaian RADAR Langit untuk Daerah Khusus atau Daerah Rawan Hari Satriyo Basuki Bidang Kendali Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jl. Cisitu 21154D Sangkuriang Bandung 40135 E-mail : harisb1yahoo.com ABSTRAK Banyak sekali type Radar yang dipakai untuk memantau suatu daerah tertentu. Misalkan Radar Pantai untuk memantau sekitar pantai dimana dipasang radar tersebut. Radar Peringatan Dini atau Early Warning Radar untuk memantau suatu daerah dan memberitahukan secara dini akan adanya sesuatu. Tentunya radar radar tersebut mempunyai keterbatasan dan keunggulan masing masing. Dan kalau digabungkan tidak memungkinkan. Radar pantai untuk kapal yang berlayar di atas laut didaerah pantauannya, Radar Peringatan Dini untuk memantau pesawat terbang yang terbang diatas suatu daerah pantauannya. Radar Cuaca untuk memantau cuaca suatu daerah. Radar Angkasa untuk memantau keadaan bumi. Kegunaannya yang berbeda. Untuk memantau suatu daerah yang cukup luas akan tetapi banyak halangan maka diusulkan untuk menggenakan radar langit. Dalam makalah ini dijelaskan apa yang dimaksud dengan radar langit, kegunaannya, teknologinya dan kemampuannya walau baru dalam bayangan akan tetapi masih dimungkinkan untuk dibuat atau di impelementasikan di daerah yang memerlukan seperti sekitar Batam Singapura, Selat Makasar, Selat Sunda atau Selat Lombok. Sekitar Natuna dan daerah lainnya. Kata Kunci : Radar Langit, Daerah pantauan khusus 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia dengan pulau besar kecil yang perlu dipantau keamanannya. Dengan adanya daerah yang berbatasan dengan negara lain maka sangat mudah terjadi konflik dan peperangan. Daerah yang rawan dan sering terjadi konflik adalah daerah sekitar Batam yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia, daerah yang sangat padat pelayaran kapalnya dan juga udaranya, dan Selat Lombok dan Makasar yang merupakan selat yang dalam sehingga banyak sekali kapal asing yang lewat tanpa dapat dipantau.Sebenarnya teknologi radar itu sudah berkembang lama akan tetapi modifikasi dan pengembangan disana sini dengan maksud pemutakhiran serta dijitalisasi juga terus dilaksanakan. Salah satunya adalah yang disebut penulis Radar Langit. Kalau Radar Pantai di pasang dipantai atau di pelabuhan atau di gunung dekat pantai yang akan dipantau dan memancarkan sinyalnya kearah pantai. Kalau Radar Peringatan Dini selalu berdaya pancar besar dan berjarak pantau jauh dan berputar kesegala arah. Sedangkan Radar Langit diletakkan di angkasa untuk memantau daerah yang tidak begitu luas untuk keperluan tertentu. Misalkan untuk memantau pelayaran yang terjadi disekitar Batam dan Singpura, untuk memantau Selat MakasarLombok sekitar Natuna dan lain sebagainya yang tidak memungkinkan bila menggunakan Radar Pantai atau Radar lainnya. Hal yang membatas penggunaan Radar Pantai adalah jarak jangkau yang dibatasi dengan kelengkungan bumi dan adanya gunung yang lebih tinggi dari lokasi antena radar. Akibatnya maksimum jarak jangkau adalah sekitar 60 kilometer.Untuk Radar pantau jarak ini sudah cukup akan tetapi bila akan melihat jarak yang lebih jauh lebih luas maka hal tersebut tidak memungkinkan. Diusulkan menggunakan Radar Langit ini dengan jarak jangkau yang lebih luas dan dapat untuk keperluan lainnya.

2. TEKNOLOGI RADAR

Radar dipergunakan untuk memantau suatu daerah dengan menggunakan teknologi pantul gelombang elektromagnetik oleh benda dari bahan yang dapat memantulkan seperti besi, aluminium, tembaga atau bahan logam lainnya. Sinyal di pancarkan dari antena pemancar radar dan memancar kesuatu arah dengan kecepatan 300.000 kilometer perdetik dan bila mengenai sesuatu objekbenda yang dapat memantulkan maka akan dipantulkan kearah kesegala arah dan diterima oleh antena radar itu juga. Dapat di gambarkan seperti dibawah ini : 109 Gambar 1 : sistem radar Sinyal pulsa radar akan memancar dari antena dan terpantul oleh kapal laut atau kapal terbang dan pantulan diterima oleh antena diproses dan ditampilkan di penampil. Putaran antena disesuaikan dengan putaran di penampil sehingga akan diketahui arah dari benda yang memantulkan tersebut. Pada umumnya pemancar diletakkan di atas gunung atau diatas gedung di pantai agar dapat mencapai jarak dan daerah yang lebih jauh dikarenakan oleh melengkungnya permukaan bumi dan penerima atau display diletakkan di ruang kendali yang dapat satu ruang dengan ruang pemancar pada Early Warning Radar atau di lokasi lain seperti pada radar pantai atau radar lapangan terbang.

3. RADAR LANGIT

Karena radar menerima echo dari benda yang memantulkan seperti pesawat terbang, kapal atau lainnya maka peletakan antenna setinggi mungkin akan menambah daerah cakup. Sistem Radar langit dengan menempatkan pemancar di langit atau diatas bumi dengan ketinggian tertentu pada jarak tertentu tergantung pada system yang akan dipakai. Antena tetap mengarah kebumi kearah daerah yang akan dipantau. Ada dua macam penempatan pemancar dan segala peralatannya di atas bumi.

3.1 Jauh diatas bumi dengan antena tetap mengarah ke bumi

Sistem langitnya terletak diketinggian tertentu, geostasioner, antena mengarah ke daerah cakup yang ada dibawahnya, dikendalikan dengan sistem kendali, tenaga dari matahari dan baterai, memancarkan hasil penerimaan gambar ke sistem bumi. Permasalahan utamanya adalah bagaimana menjaga agar koordinat dan ketinggian stasiun pemancar dan semua peralatannya stabil dan dapat dijaga agar tidak bergeser karena tidak begitu tinggi dan masih dipengaruhi hal hal yang ada di bumi seperti angin, suhu, dan lainnya. Ada dua alasan agar dijaga posisi radar di atas tersebut pada kedudukannya, pertama adalah cakupan daerah yang disinari dan hubungan ke ruang kendali di bumi. Bila bergeser maka daerah cakup pancaran akan berubah, pancaran antena yang ke ruang kendali akan tidak terhubung. Bila tidak terhubung maka akan tidak terkendali dan radar dapat jatuh, bergeser entah kemana, daerah cakup akan bergeser dan lain sebagainya. Melihat hal tersebut maka ketinggian radar tersebut harus dijaga dengan baik, arah antena dan kedudukan radar dijaga pada posisi yang benar.Selain itu teknologi pendeteksi yang dipergunakan harus dapat untuk membedakan kapal dengan lautan, kapal dengan daratan, kapal besi dengan kapal kayu atau fiber. Dengan ilmu hitung segitiga bila diketahui sudut pancar beamwidth dari antena maka akan dapat ditentukan daerah cakup pada ketinggian tertentu. Semakin tinggi lokasi pemacar akan semakin luas daerah cakup tersebut. Daya pancar pemancar juga dapat ditentukan bila sudah diketahui jarak pemancar ke bumi daerah cakupannya dan akan diketahui juga daya untuk seluruh sistem. Tinggi Daerah cakup Gambar 2 : Hubungan daerah cakup dan sudut pancar beamwidth Hal hal yang menjadi pegangan dari sebuah sistem Radar Langit adalah : 1. Luas daerah yang akan di lihat dan dipantau 2. Lebar Sudut pancar antena beamwidth dan bila diperlukan dapat di fokuskan dengan beberapa antena 3. Lokasi penempatan radar langit bukan di jalur penerbangan 4. Berat komponen Radar Langit omancar, antena, dan elektronika lainnya 5. Sumber tenaganya baterai, panel surya dan avtur 6. Sistem kendali Telemetri, Tracking and Commandnya 7. Dimungkinkan untuk menaikan dan menurunkannya 8. Untuk beamwidth sebesar 30 derajat atau 45 derajat maka untuk daerah cakupnya dapat di perkirakan dibandingkan dengan ketinggian radar langit adalah : 110 Sudut pancar 30 derajat Sudut pancar 45 derajat Tinggi km Daerah cakup km Ttinggi km Daerah cakup km 1 0.55 1 0.885 10 5.5 10 8,85 100 55 100 88,5 500 275 500 442.5 1000 550 1000 885 Dengan perkiraan daerah cakup seluas 250 kilometer sudah memadai sebagai daerah pantauan trafic kapal laut di daerah antara Bintan-Batam- Singapura, bila beamwidthnya 30 derajat, maka ketinggian radar langitnya adalah sekitar 450 kilometer sampai 500 kilometer.Bila bemawidth 45 derajat maka tingginya adalah sekitar 300 kilometer. Dengan ketinggian tersebut tentunya memerlukan teknologi yang cukup handal dan tinggi karena harus tetap diposisinya terhadap daerah pantaunya dan masih terlalu dekat dengan bumi sehingga pengaruh bumi masih kuat dan lain sebagainya.. Bila dengan menggunakan beamwidth yang lebih besar atau dengan beberapa sistem spot maka tentunya penempatan peralatan atau sistem elektroniknya dapat lebih rendah. Akan tetapi tentunya akan lebih banyak pemancar dan antena dan lebih kuat daya pancarnya dimana tentunya memerlukan dana yang lebih besar. Gambar 3 : Contoh daerah cakup Singapura-Batam- Bintan

3.2 Diatas bumi dengan ketinggian tertentu

Untuk daerah khusus seperti Batam- Singapura-Bintan atau selat Sunda atau Selat Makassar dan lain sebagainya dapat pula menggunakan sistem langit yang yang diletakkan diatas ketinggiuan tertentu, jauh lebih tinggi dari gunung tertinggi didaerah tersebut dan antenanya berputar kesegala arah. Sebagai contoh adalah sistem langit dipasang dibawah ballon udara zeppelin, atau helikopter besar, atau ballon yang di pegang dengan tali. Gambar 4 : Sistem Radar di ketinggian Misalkan di letakkan di ketinggian 250 meter atau 1 kilometer diatas gunung atau gedung tertinggi dan bukan didaerah jalur penerbangan, antena mengarah kebawah berputar atau phase array yang bersudut pancar beamwidth lebar sehingga daerah cakupnya dapat dipilih dan ditentukan. Dengan ketinggian tersebut dan menggunakan kabel pemegang maka tegangan listrik masih dapat disalurkan ke sistem langit. Bila menggunakan ballon atau helikopter maka masih memungkin dinaikkan turunkan dengan mudah dan cepat. Yang perlu di pantau dengan telemetrinya adalah : - Posisi balonheli terhadap bumi, - Koordinat balonheli 250 km - Tegangan baterai - Arus pengisian baterai - Posisi solar panel - Tegangan solar panel - Arah pancar antena - Daya pancar pemancar - Penerima dan pemancar ke ruang kendali - Suhu - Angin - Dan lain sebagainya

4. SISTEM

4.1 Sistem langit

Sistem langit dari radar langit hampir sama dengan Radar darat akan tetapi yang diatas selain mempunyai pemancar untuk sistem radar yang mengarah ke bumi dan menerima pantulan dari bumi dan memprosesnya akan tetapi terdapat pula pemancar yang memancarkan hasil pemrosesan sinyal pantulan ke lokasi penampilsistem bumi di tempat yang ditentukan. Selain itu ada sistem telemetrinya yang akan menerima perintah dari sistem bumi, melakukan perintah tersebut dan 111 memancarkan hasil perintah ke sistem bumi. Secara blok diagram dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 5 : Sistem langit Sistem pemancar akan emmancarkan sinyal memantau daerah cakup melalui antena dan antena akan menerima sinyal pantul dari bawah. Sinyal panyulan tersebut di proses dan dipancarkan kembali ke stasiun penerima di bumi melalui antena lain. Sistem telemetrinya akan mengendalikan dan memantau posisi sistem langit dan menjaganya pada posisi tersebut. Pengendalian dan pemantauanb dilaksanakan oleh sistem di bumi dan komunikasi pengendalian dilaksanakan melalui frequensi dan antena lainnya. Semua peralayan elektronika di catu dari sistem catu daya yang merubah tegangan dari sistem baterai yang menerima arus dari sistem panel surya.

4.2 Sistem Bumi

Sistem bumi dibuat untuk menampilkan hasil penglihatan antena di sistem langit yang diterima melalui antena dan dikirim melalui transmisi khusus untuk pengiriman data gambar. Selain menampilan gambar pantulan echo di sistem bumi juga menampilkan hasil pengukuran telemetri dan hal hal penting berkenaan dengan posisi sistem langit lainnya. Gambar 6 : sistem Bumi Penampil video echo dapat diatur perubahannya sesuai kebutuhan misalkan setiap 15 detik atau 1 menit dan menggunakan penampil yang bulat seperti layaknya radar. Begitu juga tampilan telemetrinya juga ditampilkan sesuai dengan kebutuhan atau bila ada perubahan yang besar. Tampilan hasil pengukuran berupa tabel dan bila ada perubahan besar dapat ditambahkan alarm untuk memberitahu operator. Gambar 7 : Penampil Radar dan Telemetri TTC

5. PERMASALAHAN

Yang utama dalam suatu sistem radar adalah daerah yang akan dicakup, luas daerah cakup sangat tergantung pada ketinggian, sangat dibatasi oleh adanya gedung dan gunung. Oleh karena itu pemancar sebagai pembangkit sinyal pancar dan penerima sinyal pantul seharusnya diletakkan setinggi mungkin dari tanah. Teknologi elektronikanya kemungkinan masih dapat dibuat, permasalahan utama adalah penempatan sistem langit dengan ketinggian ratusan kilometer atau ratusan meter dengan sistem balon atau helikopter dan penjagaan posisi sistem langitnya. Telemtri dan kendali harus sedemikian bagus untuk menjaga sistem secara keseluruhan. Kemungkin dapat dicoba dengan penempatan 50 sampai 250 meter diatas Gunung Krakatao di Selat Sunda atau di atas gedung tertinggi di Pulau Batam. Diatas Gunung Krakatao untuk memantau pelayaran daerah Selat Sunda sedangkan diatas pulau Batam untuk memantau traffic kapal yang berlangsung disekitar Batam.

6. KESIMPULAN dan SARAN