Kanal Penerima SIMULASI DAN HASIL SIMULASI

asli yaitu sinyal yang dipancarkan dalam hal ini yang berasal dari frequency synthesizer. Hal ini diperoleh dengan me-mixing sinyal yang diterima dengan duplikat sinyal yang dipancarkan seperti tampak pada gambar di atas. Keluaran mixer terdiri dari sinyal DC dan dua kali dari sinyal yang dipancarkan. Sinyal ini kemudian dilewatkan melalui low pass filter untuk mendapatkan informasi komponen DC. 3.3. Ringkasan Spesifikasi Desain Tabel 1. Parameter Simbol Rumus Nilai Frekuensi start 700 MHz Frekuensi stop 1398.5 MHz Bandwidth 698.5 MHz Jumlah frekuensi step 128 Frekuensi step 5.5 MHz Resolusi jarak 9.5 cm Resolusi waktu 1.43 ps Jarak maksimum unambiguous 12.07 m 71

4. SIMULASI DAN HASIL SIMULASI

System transceiver yang akan disimulasikan menggunakan arsitektur homodyne. Gambar berikut adalah diagram blok dari SFCW-GPR. Gambar 3: Diagram blok transceiver SFCW-GPR Dalam tulisan ini yang akan di simulasikan adalah pemancar dan penerima saja sedangkan signal processing hanya untuk mendapatkan A-scan menggunakan bantuan MATLAB ® . 4.1. Pemancar Dalam SFCW-GPR frequency synthesizer harus bisa membangkitkan sinyal dengan frekuensi tertentu dan berubah setiap saat dengan step tertentu seperti yang sudah dijelaskan di atas. Untuk memodelkan frekuensi synthesizer, penulis mengunakan salah satu fitur dari simulator yang disebut Variable Parameter Token yang memungkinkan simulator untuk membangkitkan frekuensi step dengan memanfaatkan system loop. Sederhananya adalah pada loop ke-1 dibangkitkan , pada loop ke-2 dibangkitkan , dan seterusnya hingga loop ke-128 dibangkitkan , dengan terlebih dahulu memasukkan parameter step 5.5 MHz. Untuk keluaran frequency synthesizer adalah sekitar 10 dBm untuk rentang frekuensi 700-1400 MHz sesuai dengan spesifikasi dari hardware yang tersedia yaitu menggunakan frequency synthesizer dari Synergy Microwave Corp. dengan seri LFSW60170- 50. Bagian berikutnya dari pemancar adalah power amplifier. Power amplifier yang digunakan adalah ZHL-1042J dari Mini-Circuits. Antenna pemancar selain sebagai radiator untuk meradiasikan sinyal yang berasal dari pemancar juga berfungsi seolah-olah sebagai bandpass filter karena frekuensi kerja dari antenna itu sendiri hanya pada band tertentu saja. Dalam simulasi ini antenna dimodelkan sebagai differentiator karena keluaran dari antenna dapat berupa turunan pertama dari sinyal yang dimasukkan. Berikut ini adalah diagram blok dari pemancar. Gambar 4. : Model transmitter

4.2. Kanal

Pemodelan kanal merupakan salah satu bagian yang tersulit dalam simulasi ini karena dari beberapa literatur diperoleh rumus yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena pendekatan dari masing- masing peneliti berbeda. Untuk simulasi ini penulis menggunakan persamaan radar yang sudah dimodifikasi untuk memodelkan kanal seperti pada persamaan 11. Dari literatur lain dikatakan bahwa pada GPR selain redaman karena lintasan ada juga redaman mismatch antenna dan redaman karena perubahan medium dari udara ke tanah dan sebaliknya. Kedua jenis redaman tersebut juga dimasukkan dalam simulasi ini dan dimodelkan dengan attenuator. Selain mengalami redaman sinyal juga mengalami pergeseran fasa karena perambatan gelombang di medium. Untuk memodelkannya menggunakan waktu tunda yang nilainya adalah: 16 Redaman dalam medium merupakan fungsi frekuensi. Untuk memodelkannya penulis menggunakan filter FIR yang respon frekuensinya sesuai dengan nilai redaman untuk masing-masing frekuensi. Model untuk kanal adalah sebagai berikut: Gambar 5: Model kanal

4.3. Penerima

Sistem penerima terdiri dari antenna penerima, filter BPF, LNA, dan IQ demodulator. Model antenna penerima sama dengan antenna pemancar, begitu juga dengan BPF sama dengan BPF yang ada di pemancar. Untuk LNA dimodelkan dengan amplifier juga namun dengan parameter yang berbeda dengan power amplifier pada pemancar. LNA yang digunakan adalah ZRL-3500+ dari Mini- Circuits. Untuk IQ demodulator menggunakan ADL5382 dari Analog Devices. Dari datasheet komponen dapat dilihat bahwa IQ demodulator pada dasarnya adalah 2 buah mixer dengan LO masing-masing mixer fasanya berbeda . Oleh karena itu, dalam simulasi ini IQ demodulator dimodelkan dengan 2 buah mixer yang diberi LO dengan beda fasa Keluaran dari IQ demodulator kemudian dilewatkan ke lowpass filter LPF untuk mendapatkan komponen I dan Q berupa sinyal DC. Kemudian sinyal DC tersebut disampling dan dikuantisasi menggunakan ADC 16 bit untuk selanjutnya diolah menggunakan DSP sehingga diperoleh suatu citra. Namun demikian karena keterbatasan simulator, dalam tulisan ini untuk hasil simulasi hanya sampai mendapatkan A-scan saja. Untuk B-scan dan C-scan yang merupakan pengembangan dari A-scan dapat dilakukan ketika pengukuran di lapangan. Gambar 6 adalah model penerima. Gambar 6: Model penerima

4.4. Transceiver dan Kanal