Gambar 1 : sistem radar
Sinyal pulsa radar akan memancar dari antena dan terpantul oleh kapal laut atau kapal
terbang dan pantulan diterima oleh antena diproses dan ditampilkan di penampil. Putaran antena
disesuaikan dengan putaran di penampil sehingga akan diketahui arah dari benda yang memantulkan
tersebut. Pada umumnya pemancar diletakkan di atas gunung atau diatas gedung di pantai agar dapat
mencapai jarak dan daerah yang lebih jauh dikarenakan oleh melengkungnya permukaan bumi
dan penerima atau display diletakkan di ruang kendali yang dapat satu ruang dengan ruang
pemancar pada Early Warning Radar atau di lokasi lain seperti pada radar pantai atau radar
lapangan terbang.
3. RADAR LANGIT
Karena radar menerima echo dari benda yang memantulkan seperti pesawat terbang, kapal
atau lainnya maka peletakan antenna setinggi mungkin akan menambah daerah cakup. Sistem
Radar langit dengan menempatkan pemancar di langit atau diatas bumi dengan ketinggian tertentu
pada jarak tertentu tergantung pada system yang akan dipakai. Antena tetap mengarah kebumi
kearah daerah yang akan dipantau. Ada dua macam penempatan pemancar dan segala peralatannya di
atas bumi.
3.1 Jauh diatas bumi dengan antena tetap mengarah ke bumi
Sistem langitnya terletak diketinggian tertentu, geostasioner, antena mengarah ke daerah
cakup yang ada dibawahnya, dikendalikan dengan sistem kendali, tenaga dari matahari dan baterai,
memancarkan hasil penerimaan gambar ke sistem bumi. Permasalahan utamanya adalah bagaimana
menjaga agar koordinat dan ketinggian stasiun pemancar dan semua peralatannya stabil dan dapat
dijaga agar tidak bergeser karena tidak begitu tinggi dan masih dipengaruhi hal hal yang ada di bumi
seperti angin, suhu, dan lainnya. Ada dua alasan agar dijaga posisi radar di atas tersebut pada
kedudukannya, pertama adalah cakupan daerah yang disinari dan hubungan ke ruang kendali di
bumi. Bila bergeser maka daerah cakup pancaran akan berubah, pancaran antena yang ke ruang
kendali akan tidak terhubung. Bila tidak terhubung maka akan tidak terkendali dan radar dapat jatuh,
bergeser entah kemana, daerah cakup akan bergeser dan lain sebagainya. Melihat hal tersebut maka
ketinggian radar tersebut harus dijaga dengan baik, arah antena dan kedudukan radar dijaga pada posisi
yang benar.Selain itu teknologi pendeteksi yang dipergunakan harus dapat untuk membedakan kapal
dengan lautan, kapal dengan daratan, kapal besi dengan kapal kayu atau fiber. Dengan ilmu hitung
segitiga bila diketahui sudut pancar beamwidth dari antena maka akan dapat ditentukan daerah
cakup pada ketinggian tertentu. Semakin tinggi lokasi pemacar akan semakin luas daerah cakup
tersebut. Daya pancar pemancar juga dapat ditentukan bila sudah diketahui jarak pemancar ke
bumi daerah cakupannya dan akan diketahui juga daya untuk seluruh sistem.
Tinggi
Daerah cakup
Gambar 2 : Hubungan daerah cakup dan sudut
pancar beamwidth
Hal hal yang menjadi pegangan dari sebuah sistem Radar Langit adalah :
1. Luas daerah yang akan di lihat dan dipantau
2. Lebar Sudut pancar antena beamwidth dan bila diperlukan dapat di fokuskan
dengan beberapa antena 3. Lokasi penempatan radar langit bukan di
jalur penerbangan 4. Berat komponen Radar Langit omancar,
antena, dan elektronika lainnya 5. Sumber tenaganya baterai, panel surya
dan avtur 6. Sistem kendali Telemetri, Tracking and
Commandnya 7. Dimungkinkan untuk menaikan dan
menurunkannya 8.
Untuk beamwidth sebesar 30 derajat atau 45 derajat maka untuk daerah cakupnya dapat di perkirakan
dibandingkan dengan ketinggian radar langit adalah :
110
Sudut pancar 30 derajat
Sudut pancar 45 derajat
Tinggi km
Daerah cakup
km Ttinggi
km Daerah
cakup km
1 0.55 1 0.885 10
5.5 10
8,85 100 55 100 88,5
500 275 500 442.5
1000 550 1000 885 Dengan perkiraan daerah cakup seluas 250
kilometer sudah memadai sebagai daerah pantauan trafic kapal laut di daerah antara Bintan-Batam-
Singapura, bila beamwidthnya 30 derajat, maka ketinggian radar langitnya adalah sekitar 450
kilometer sampai 500 kilometer.Bila bemawidth 45 derajat maka tingginya adalah sekitar 300
kilometer. Dengan ketinggian tersebut tentunya memerlukan teknologi yang cukup handal dan
tinggi karena harus tetap diposisinya terhadap daerah pantaunya dan masih terlalu dekat dengan
bumi sehingga pengaruh bumi masih kuat dan lain sebagainya..
Bila dengan menggunakan beamwidth yang lebih besar atau dengan beberapa sistem spot maka
tentunya penempatan peralatan atau sistem elektroniknya dapat lebih rendah. Akan tetapi
tentunya akan lebih banyak pemancar dan antena dan lebih kuat daya pancarnya dimana tentunya
memerlukan dana yang lebih besar.
Gambar 3 : Contoh daerah cakup Singapura-Batam-
Bintan
3.2 Diatas bumi dengan ketinggian tertentu