2. Keterlibatan dan tanggung jawab dari personal, didukung oleh sebuah sistem penggajian yang
memuaskan. 3. Mobilitas dari personal antara institusi
ILPERTEKS, institusi DIKLAT dan dunia industri.
4. Efek yang menguntungkan dari proyek-proyek pembangunan.
2.4. Tantangan dan Kesempatan ILPERTEKS 1. Kasus Pengembangan RADAR Pengawas
Pantai
RADAR singkatan dari Radio Detection and Ranging
adalah suatu sistem yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengamati
jangkauan, ketinggian, arah atau kecepatan baik obyek bergerak maupun diam seperti pesawat
terbang, kapal laut, kendaraan bermotor, keadaan cuaca dan lapangan. Prinsip kerjanya adalah suatu
pemancar memancarkan gelombang radio, yang direfleksikan oleh target dan dideteksi oleh alat
penerima yang biasanya berlokasi sama dengan alat pemancar. Walaupun sinyal radio yang
dikembalikan biasanya masih lemah, sinyal radio tersebut dengan mudah dapat diperkuat. Hal ini
memungkinkan radar dapat mendeteksi obyek pada jangkauan dimana pancaran lain seperti suara atau
sinar sangat lemah untuk dideteksi, oleh karena itu penggunaan radar mempunyai keuntungan antara
lain : - Dapat mendeteksi target yang berada ditempat
yang sangat jauh. - Dapat mengukur jangkauan dengan cepat dan
teliti. - Dapat bekerja pada tempat gelap dan disegala
cuaca dengan uap, asap, kabut dan sebagainya. - Kecepatan relatif target dapat diukur.
Adapun kelemahannya: - Aspek resolusi terbatas:
- Raw video yang mewakili sinyal yang kembali
tidak mengidikasikan sudut target target angle - Sulit membedakan obyek obyek yang berdekatan
- Kadang kadang sinyal yang kembali palsu. Radar banyak digunakan untuk berbagai keperluan
seperti : -
Medeteksi dan mengukur jarak obyek ditanah,laut maupun udara.
- Air traffic Control - Guidance
- Tracking - Penggunaan di Meteorologi
- Pengukuran kecepatan
Kerjasama penelitian radar Pengembangan radar ini merupakan hasil kerja
sama Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi P2ET dan International Research
Centre for Telecommunications-transmission and Radar Technical University
IRCTR-TU Delft, Belanda. LIPI bertanggung jawab membuat
hardware yang terdiri dari rangka, penerima sinyal,
dan antena radar. Desainnya dirancang TU-Delft. Disepakati bahwa yang digunakan haruslah public
component . Artinya, bisa dibeli di tempat lain, tak
harus di Belanda. Telah dilaksanakan pelatihan pelatihan antara lain : pelatihan yang dilaksanakan
di LIPI, pelatihan yang dilaksanakan di ITB, dan pelatihan yang dilaksanakan di negeri Belanda.
Pengamanan dan pengawasan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI yang terdiri
dari lebih 17.000 pulau dengan 23 wilayah terdiri dari lautan memerlukan aparat dan peralatan yang
berjumlah sangat besar. Akan tetapi kemampuan TNI-AL dan POLRI untuk mengawasi wilayah RI
sangat terbatas sehingga wilayah perairan Indonesia rawan akan percurian ikan, pelanggaran wilayah
oleh kapal kapal asing, pembajakan kapal laut dan penyelundupan. Salah satu cara untuk
meningkatkan kemampuan aparat pemerintah dalam mengawasi dan mengamankan wilayah
dengan menggunakan teknologi RADAR untuk mengawasi pergerakan semua objek yang masuk
dalam wilayah NKRI sehingga dapat dicegah tindakan - tindakan yang dapat merugikan atau
mengancam kedaulatan NKRI. Penggunaan RADAR dapat digunakan untuk mengawasi
wilayah NKRI.
ILPERTEKS
Tinggi Tantangan
Peluang
- Job opportunities, unemployment and
labor market - Small quantitative
importance - Change of working
conditions - Increase productivity
- Attract investments - Impress researches
and development climate
- Save working risks
Gambar 4: Diagram dari tantangan dan peluang dari ILPERTEKS tinggi.
Kesimpulannya dapat diraih berdasarkan empat faktor :
Pertama, Puslit Elektronika dan Telekomunikasi PPET adalah institusi penelitian yang mempunyai
track record pada penelitian RADAR. Puslit
memiliki SDM yang cukup banyak memiliki kompetensi bidang RADAR dan juga mempunyai
sarana prasarana yang cukup untuk penelitian
106
RADAR.Diperlukan SDM yang multi disiplin antara lain: teknik elektro,telekomunikasi,tenaga
listrik,mekanik,kontrol ,komputer dan informatika. Selain itu Puslit sejak dahulu telah melaksanakan
penelitian secara reverse engineering,[13] dimana belajar dari buku manual peralatan yang kita punyai
atau manual kita dapatkan. Rangkaian rangkaian dari buku manual peralatan merupakan salah satu
sumber dari bahan studi literature yang
menerangkan prinsip kerja dari rangkaian peralatan diatas, sehingga prinsip dari peralatan dapat
diketahui. Pada literatur literatur tersebut ada diagram blok sistem peralatan beserta diagram-
skematiknya, sehingga mengetahui komponen komponen peralatan yang dipakai. Komponen
komponen baik pasif dan aktif seperti : transistor,diode, resistor, capasitor, induktor, dan
lainnya yang ada pada literatur dipelajari data datanya untuk digunakan mencari komponen
ekivalennya, sesuai yang ada di pasar komponen elektronika kita. Satu persatu rangkaian rangkaian
kami coba dan diukur, sehingga kami dapatkan rangkaian rangkaian yang dapat bekerja.
Percobaan percobaan dilaksanakan dengan cara coba langsung tiap blok, lalu diukur hasilnya serta
hasil pengukuran dievaluasi. Uji coba dilaksanakan terus sehingga didapatkan hasil yang baik.
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa
metodologi yang kami laksanakan adalah sebagai berikut :
1. Studi literatur dari daftar pustaka. 2. Mengumpulkan data data komponen yang
kemungkinan akan dipergunakan 3.
Mengumpulkan data data komponen equivalent tersebut diatas,supaya kita dapat mengganti
dengan komponen yang ada dipasaran. Mendisain ulang rangkaian peralatan dengan
komponen yang ada dipasar Membuat rangkaian rangkaian peralatan.
4. Mengukur hasil percobaan dan melaksanakan evaluasi.
Mengulangi percobaan,pengukuran dan evaluasi sampai didapatkan peralatan yang memenuhi
persyaratan untuk peralatan tersebut. Kedua, sebagian para peneliti dan teknisi telah
terbiasa pada perbaikan peralatan juga sekaligus pemeliharaan. Pemeliharan peralatan tidaklah
mudah, terutama bersikap baik terhadap peralatan. Misalnya bagaimana peralatan kalau sering di-on
off-kan. Pemeliharan dari kotoran debu, pemeriksaan peralatan apakah ada yang rusak
dicatat dan segera diperbaiki. Ketiga, dengan berkembangnya teknologi Software-
Defined-Radio
SDR atau dapat disebut juga dengan software-radio, umumnya didefenisikan
sebagai berikut
[10, 11]
. Sofware-radio adalah sebuah teknologi yang muncul untuk membangun sistem
radio yang fleksibel, multiservice, multistandard, multiband, reconfigurable
dan reprogrammable dengan menggunakan software.
Pada penerima software-defined-radio SDR yang ideal. Pada ilustrasi tersebut tingkatan analog telah
dikurangi. Komponen yang analog adalah hanya antena, bandpass-filter BPS, dan Low Noise
Amplifier
LNA. Konversi analog kedigital dilakukan oleh ADC Analog Digital Converter.
Pengolahan sinyal secara digital dimulai dari sinyal digital yang dihasilkan oleh keluaran konverter
AD. Pengolahan tersebut dilakukan oleh software perangkat lunak yang diprogram dalam peralatan
Digital Signal Processor
DSP yang reprogrammable.
Selain peralatan DSP, peralatan yang reprogrammable seperti FPGA Field
Programmable Gate Arrays dan prosessor-
prossesor yang umum Pentium dan lainnya dapat juga digunakan sebagai peralatan mengolah sinyal
digital
10,11
Pembuatan penerima SDR yang multiband
dan multistandard dilakukan dengan mengaplikasikan sistem radio yang dikehendaki ke
dalam software yang sesuai dan memuat men- download
program software tersebut ke peralatan DSP. Hal ini selain tidak memerlukan peralatan
tambahan juga memiliki sistem pemilihan yang dapat dilakukan dengan perubahan yang sederhana
[12].
Pemilihan sistem radio yang dikehendaki dapat dilakukan dengan perubahan yang Adapun
kelebihan aplikasi sistem SDR antara lain: Mudah dan sederhana.
yaitu cukup mengaktifkan sistem radio yang dikehendaki tersebut. Begitu juga pengembangan
untuk jenis sistem radio dan servis yang baru mudah untuk diaplikasikan.
Memperkecil ukuran. Dengan aplikasi sistern SDR, memungkinkan
ukuran hardware yang lebih praktis dengan kapasitas kemampuan yang cukup banyak.
Mendukung pengembangan. Sistem SDR mampu mendukung pengembangan
sistem komunikasi radio yang lebih maju. Untuk pembuatan sistem radio yang baru tidak perlu
menambah ataupun mengganti hardware perangkat keras, tetapi cukup dengan
penambahan software saja yang dimuat ke dalam DSP.
Mampu beradaptasi. Sistem SDR mampu untuk beradaptasi ke setiap
jenis sistem radio yang ada dengan pemakaian
107
multiband dan multistandar. tidak memerlukan
penambahanperubahan hardware. Keempat, dalam 10 tahun, program pelatihan dapat
menggeser para peneliti dan teknisi kepada teknologi baru sehingga dapat menguasai peralatan
yang baru. Peralatan baru biasanya didalamnya ada pengatur atau prosesor sehingga peralatan tersebut
dapat dengan mudah dioperasikannya dan lebih nyaman pemakaian dan tentu lebih akurat.
Pemograman atau perangkat lunak yang memegang peranan ini, ini akan dikuasai oleh peneliti dan
teknisi.
2. Melengkapi Kekuatan Pekerjaan .