Sistem Identifikasi Pesawat Menggunakan Kecepatan dan Radar Cross Section Pesawat Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan
Backpropagation
Maman Darusman
1
, Arwin Datumaya Wahyudi Sumari
2
, Aciek Ida Wuryandari
3
1 2 3 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB, Gedung Labtek VIII Kampus ITB, Jl. Ganesha No. 10 Bandung, 40132 – INDONESIA
2 Departemen Elektronika, Akademi TNI Angkatan Udara, Ksatrian Akademi TNI AU, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, 55002 - INDONESIA
1 maman_darusmanyahoo.com
, 2 arwin91aauyahoo.co.id
, 3 acieklskk.ee.itb.ac.id
ABSTRAK
Radar digunakan untuk mendeteksi adanya obyek yang digunakan baik itu untuk kepentingan militer maupun sipil. Dalam bidang militer, Radar digunakan untuk mendeteksi adanya pesawat terbang yang sedang
beroperasi di wilayah udara yang bersangkutan. Radar tidak hanya dapat mendeteksi pesawat tetapi juga dapat menerima informasi mengenai karakteristik pesawat, sehingga informasi karakteristik pesawat tersebut dapat
digunakan untuk mengidentifikasi jenis pesawat. Informasi pesawat terbang yang dapat diketahui melalui Radar di antaranya adalah kecepatan dan penampang atau Radar Cross Section RCS. Untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan negara diperlukan aplikasi di Radar yang dapat mengolah informasi pesawat yang terdeteksi sehingga menghasilkan keluaran berupa jenis pesawat. Dalam makalah ini dibahas desain dan implementasi
perangkat lunak system identifikasi jenis pesawat terbang berbasis jaringan syaraf tiruan backpropagation menggunakan data kecepatan dan radar cross section sebagai parameter identifikasi. Aplikasi ini diberi nama
Sistem Identifikasi Pesawat Terbang Berbasis Backpropagation Network SIPT-BBPN. Aplikasi ini diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB dengan memanfaatkan toolbox neural
network. Hasil simulasi terhadap perangkat lunak disertakan untuk menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dibuat memiliki kemungkinan besar untuk dapat diterapkan pada sistem radar nyata untuk kepentingan
identifikasi pesawat terbang.
Kata kunci : Backpropagation, Identifikasi, Jaringan syaraf tiruan, Kecepatan, Radar, RCS
1. PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar Radar
Radar adalah singkatan dari radio detection and ranging
. Radar digunakan untuk mendeteksi, memperoleh posisi dan jarak suatu pesawat terbang,
menghitung kecepatan, menghitung Radar Cross Section
RCS, dan mengetahui arah pesawat. Prinsip utama dari teknologi radar adalah pemantulan
gelombang elektromagnetik dan efek Doppler. Untuk mendeteksi suatu pesawat terbang radar
memancarkan gelombang elektromagnetik melalui pemancarnya transmitter dan menerima pantulan
gelombang elektromagnetik dari pesawat terbang tersebut dan diterima oleh penerima receiver radar.
Konsep efek Doppler digunakan untuk menghitung kecepatan dan jarak dari pesawat terbang yang
sedang dideteksi. Radar juga dapat membedakan obyek yang bergerak, misalnya pesawat, dengan
obyek yang tidak bergerak dengan memanfaatkan konsep efek Doppler.
Frekuensi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan bervariasi mulai dari sekitar 3 MHz
sampai 100 GHz. Frekuensi gelombang yang digunakan disesuaikan dengan jarak pendeteksian.
1.2
Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf Tiruan JST adalah suatu metoda pengolahan informasi yang menirukan kemampuan
sel-sel syaraf manusia dalam mengolah data. Manusia mempunyai sel-sel syaraf yang disebut
neuron
yang memungkinkan dapat belajar, berfikir tentang sesuatu, mengenali dan mengingat sesuatu,
membuat keputusan dan lain-lain. Itulah yang membedakan antara manusia dengan makhluk yang
lain. JST terdiri atas neuron-neuron yang berfungsi untuk mengolah informasi yang masuk. Data yang
masuk ke suatu neuron diolah oleh suatu fungsi yang disebut fungsi aktivasi.
11
Sebagaimana halnya pada manusia, sebelum JST dapat digunakan untuk mengolah data, terlebih
dahulu harus dilakukan pelatihan agar JST dapat mengetahui sasaran target yang benar dari suatu
data yang dimasukkan. Dalam pelatihan tersebut terjadi penyesuaian terhadap bobot antar neuron.
Penyesuaian bobot-bobot ini adalah proses penambahan pengetahuan pada JST setiap ia
mengolah data atau informasi baru. Selama proses pelatihan, nilai bobot-bobot jaringan diperbarui terus-
menerus hingga selisih atau kesalahan error antara keluaran jaringan terhadap mendekati targetnya
sangat kecil sesuai yang telah ditentukan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa metoda JST yakni
perceptron, adaline,
backpropagation, Adaptive Resonance Theory
ART, Adaptive Bidirectional Associative Memory
BAM.
1.3 Backpropagation