Pekerjaan mendatang CELLULAR RADAR DENGAN

yang menunjukkan nilai autokorelasi terbesar diantara path-path tersebut. Oleh karena itu, berikut kejadian yang dimungkinkan selama penggabungan PN : - Deteksi : sukses deklarasikan path yang mempunyai nilai korelasi terbesar. - False alarm : sukses deklarasikan path, tetapi path tersebut bukan merupakan nilai yang terbesar. -Miss : gagal deklarasikan path, walaupun path tersebut mempunyai nilai korelasi terbesar. 2 2 d 2 1, 2 2 2 P 1 . . . 2 x . . . . k t u L j j j k R A V u e du R RA e I dR μ σ ω μ σ σ π ω ω − − ∞ = ≠ −∞ + ∞ − ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ − = Φ ∏ ∫ ∫ Probabilitas deteksi dalam penggabungan PN dapat dirumuskan sebagai berikut : d k th d j k th d th d j k th 1, P u is the largest|k path is aligned P u U , | k path is aligned P u|k path is aligned P u U , | k path is aligned. 1 . . 2 k u L j j j k P P j k P du P j k u e μ μ σ σ π ∞ −∞ − − ∞ = ≠ −∞ ⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ = = ≠ = ≠ − = Φ ∫ ∏ ∫ 2 2 2 .du σ ..….13 Probabilitas ditentukan oleh autokorelasi urutan PN. Keseluruhan autokorelasi dipengaruhi oleh jarak yang dilalui sinyal. Dengan kata lain, jarak antara Base Station BS , target, dan receiver merupakan faktor paling signifikan dalam menentukan besarnya probabilitas deteksi oleh seluler. Besarnya sinya yang diterima dari sistem komunikasi berbeda antara daerah perkotaan dengan daerah luar kota. Tentunya variasi dari sinyal penerimaan ini mempengaruhi besarnya proabilitas deteksi seluruh sistem cellular radar. 4.3 Perhitungan probabilitas deteksi oleh cellular radar-WCDMA Definisi deteksi pada sistem Radar maupun sistem komunikasi seluler telah ditetapkan. Kedua pendfinisian tersebut penting untuk mendefinisikan deteksi cellular radar-WCDMA. Pada sistem cellular radar, sistem seluler harus sinkron secara sempurna dengan prosedur penggabungan PN, sebelum menentukan apakah sinyal masuk dalam threshold level atau tidak. Untuk itu, definisi dari deteksi cellular radar berdasar teknologi WCDMA ditetapkan sebagai berikut : sebuah sinyal terdeteksi apabila sinkronisasi sempurna pada penggabungan PN dan kuat sinyal berada dalam threshold level. Secara matematis, merupakan perkalian dari deteksi radar dengan deteksi cellular : ..….14

4.4 Pekerjaan mendatang

Melakukan simulasi untuk membuktikan deteksi cellular radar. Besarnya parameter-parameter yang dipakai dalam simulasi ditentukan sebagai berikut : Pilot power 3.6 W Pilot frequency 100 pilot second Detection hight 500-2000m Detection radius 0-2000m False alarm probability 1.11 x 10 9 Height of RX TX 30 m Dwell time 10 4 sec Path-loss exponents 2 suburban 3 urban

5 KESIMPULAN

Secara teoritis teknologi seluler dapat dimanfaatkan sebagai passive radar atau dikenal dengan sebutan cellular radar. Dengan teknologi selulser WCDMA deteksi pada cellular radar sudah didefinisikan sebagai gabungan antara deteksi pada seluler dan deteksi pada Radar, yaitu sinkronisasi sempurna pada penggabungan PN dan kuat sinyal berada dalam threshold level . Tulisan ini dapat menjadi dasar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan teknologi seluler sebagai passive radar. Dan dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, tidak menutup kemungkinan memanfaatkan teknologi cellular radar ini, sebagai teknologi alternatif guna memenuhi tuntutan kebutuhan TNI –AU. DAFTAR REFERENSI [1] http:www.cit.iit.bas.bgcit_online_contents.html [2] http:www.nga.milMSISiteContentStaticFilesN AV_PUBSRNM310ch1.pdf [3] http:www.radartutorial.eu [4] http:www.tniau.mil.idforumprintable.asp?m=47 9 [5] Mabes TNI AU, Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa, Jakarta, 2007. [6] Miceli,Andrew,Wirelesstechnician’shandbook.2nd ed, Artec house Inc.,2003 [7] Sahr John D, An investigation of a distributed passive radar system ,2001. 5 Analisa FDOA-RADAR Sekunder Terhadap Gangguan Random Noise Wahyu Widada dan Sri Kliwati Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jl. Raya LAPAN Rumpin, Bogor Indonesia Email:w_widadayahoo.com, sri_kliwatiyahoo.com ABSTRAK RADAR Radio Detecting And Ranging tipe sekunder untuk tracking roket dikembangkan dengan menggunakan linear chirp signal sebagai sub-carrier. Perbedaan frekuensi signal yang dikirim dan diterima digunakan untuk menghitung jarak. Tulisan ini membahas hasil analisa pengaruh random noise terhadap akurasi pengukuran jarak. Hasil simulasi menunjukkan metoda FDOA Frequency Domain of Arrival sangat handal terhadap gangguan noise hingga SNR signal to noise ratio 0.33. Kata Kunci: FDOA, RADAR sekunder, noise, tracking roket.

1. PENDAHULUAN