Melengkapi Kekuatan Pekerjaan . PENUTUP UCAPAN TERIMA

multiband dan multistandar. tidak memerlukan penambahanperubahan hardware. Keempat, dalam 10 tahun, program pelatihan dapat menggeser para peneliti dan teknisi kepada teknologi baru sehingga dapat menguasai peralatan yang baru. Peralatan baru biasanya didalamnya ada pengatur atau prosesor sehingga peralatan tersebut dapat dengan mudah dioperasikannya dan lebih nyaman pemakaian dan tentu lebih akurat. Pemograman atau perangkat lunak yang memegang peranan ini, ini akan dikuasai oleh peneliti dan teknisi.

2. Melengkapi Kekuatan Pekerjaan .

DIKLAT untuk para peneliti dan teknisi pelaksana penelitian RADAR dilaksakan pada waktu awal dan pertengahan waktu periode penelitian.Setelah melaksanakan DIKLAT lalu bekerja kembali melaksanakan penelitian. Sistem penelitian RADAR kita sebut sistemmempunyai keinginan mendapat teknologi RADAR yang bermamfaat bagi kesejahteraan masyarakat.Misalkan output sistem pada saat ini belum tercapai, maka DIKLAT merupakan pengontrol dari sistem yang memberikan umpan balik tentang kebutuhan teknologi RADAR kepada input sistem.DIKLAT dilaksanakan beberapa kali untuk macam kompetensi sehingga mengontrol input sistem dan membuat output sistem akan mendekati yang diinginkan sistem.DIKLAT melengkapi kekuatan pekerjaan penelitian RADAR.

3. PENUTUP

Laporan ini telah menghadirkan aktivitas dari kunjungan belajar, dan sebagai penutupnya : 1.Pembangunan dari DIKLAT, ILPERTEKS, dan LITBANG menyatakan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi secar kuat bagi manusia, kehidupan, dan pemasyarakatan 2. Dengan ILPERTEKS, banyak negara akan dapat membangun potensi ekonominya. 3. Kebijaksanaan dari ILPERTEKS,akan diarahkan kepada kemampuan pembangunan nasional dalam ILPERTEKS, seperti yang diperlukan untuk pembangunan nasional sesuai dengan kebutuhan dan prioritas dari pembangunan nasional. 4.Semangat dari kerja sama di antara saintis akademis antar universitas harus sangat tinggi. 5.Pertukaran program-program akan sangat bermanfaat untuk saintis, akademis, dan insinyur dengan cara berdiskusi dan berbagi dalam pengalaman pembangunan terakhir dari DIKLAT, LITBANG, dan ILPERTEKS,untuk Materi, Energi, dan Informasi.

4. UCAPAN TERIMA

KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Puslit Informatika atas bantuannya memberikan kesempatan waktu dalam menyiapkan makalah ini. DAFTAR REFERENSI 1. Choate, P., 1982. Retooling The American Work Force , Northeast-Midwest Institute. 2. Dato’ Lee Yee Cheong, 2003. The President of World Federation of Engineering Organizations, Keynote Address: Current Activities of the World Federation of Engineering Organizations, CAFEO-21, Jogjakarta, Indonesia, 22-23. 3. Habibie, B.J., 1991. Science, Technology and Nation Building , vol. I, Technology Indonesia The Agency for The Assessment and Application of Technology, Jakarta. 4. Habibie, B.J., 1991. Science, Technology and Nation Building , vol. II, Technology Indonesia The Agency for The Assessment and Application of Technology, Jakarta. 5. Thoby Mutis, Widodo, R.J. 2004, Science,Engineering and Technology SET Development for Public Welfare. Proceedings of ASPAC on ASET, Bandung, Indonesia. 6. Widodo, R.J, . 1992. Automatic Control for Reducing Energy Consumption and Improving Energy Conservation, CAFEO-10, Manila, Phillipines, 5-6. 7. Widodo, R.J., 1993. Control Education at Bandung Insitute of Technology,CAFEO-11 , Singapore, 18-19. 8. Widodo, R.J., 1995. Development of Control Applications in Electrical Power Systems, PSDC’95, Bandung Institute of Technology, Bandung, 14-16. 9. Zuboff, S., 1982. Computer-Mediated Work: A New World, The President and Fellows of Harvard College. 10. Enrico Buracchini, CSEL T , The Software Radio Concept, IEEE Comm. Magazine, hal. 138-143, September 2000. http:www.mprg.orgpeoplebuehrerresearchdo csThe20Software20Radio20Concept.pdf 11. Dusko Zgonjanin, Kiril Mitrevsi, Ljubomir Zelenbaba,Software Radio: Principles and Overview,http:www.telfor.org.yutelfor2001ra dovi11-15.pdf 12. Safety Wireless Network PSWN Program, Software Enabled Wireless Interoperability Assessment Report-SDR Subscriber Equipment, Maret 2002. http:www.pswn.gov.adminlibrarydocs9softwa re_defined_radio_report_final.pdf 13. ElanDjaelani,DadayRuhiat,”Pembuatan Voltage Control Oscilator untuk Perangkat Pemancar Jamming”, Prosiding Seminar Radar Nasional 2007.Jakarta,18-10 April 2007,ISBN 9-793- 68889-6 108 Usulan Pemakaian RADAR Langit untuk Daerah Khusus atau Daerah Rawan Hari Satriyo Basuki Bidang Kendali Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jl. Cisitu 21154D Sangkuriang Bandung 40135 E-mail : harisb1yahoo.com ABSTRAK Banyak sekali type Radar yang dipakai untuk memantau suatu daerah tertentu. Misalkan Radar Pantai untuk memantau sekitar pantai dimana dipasang radar tersebut. Radar Peringatan Dini atau Early Warning Radar untuk memantau suatu daerah dan memberitahukan secara dini akan adanya sesuatu. Tentunya radar radar tersebut mempunyai keterbatasan dan keunggulan masing masing. Dan kalau digabungkan tidak memungkinkan. Radar pantai untuk kapal yang berlayar di atas laut didaerah pantauannya, Radar Peringatan Dini untuk memantau pesawat terbang yang terbang diatas suatu daerah pantauannya. Radar Cuaca untuk memantau cuaca suatu daerah. Radar Angkasa untuk memantau keadaan bumi. Kegunaannya yang berbeda. Untuk memantau suatu daerah yang cukup luas akan tetapi banyak halangan maka diusulkan untuk menggenakan radar langit. Dalam makalah ini dijelaskan apa yang dimaksud dengan radar langit, kegunaannya, teknologinya dan kemampuannya walau baru dalam bayangan akan tetapi masih dimungkinkan untuk dibuat atau di impelementasikan di daerah yang memerlukan seperti sekitar Batam Singapura, Selat Makasar, Selat Sunda atau Selat Lombok. Sekitar Natuna dan daerah lainnya. Kata Kunci : Radar Langit, Daerah pantauan khusus 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia dengan pulau besar kecil yang perlu dipantau keamanannya. Dengan adanya daerah yang berbatasan dengan negara lain maka sangat mudah terjadi konflik dan peperangan. Daerah yang rawan dan sering terjadi konflik adalah daerah sekitar Batam yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia, daerah yang sangat padat pelayaran kapalnya dan juga udaranya, dan Selat Lombok dan Makasar yang merupakan selat yang dalam sehingga banyak sekali kapal asing yang lewat tanpa dapat dipantau.Sebenarnya teknologi radar itu sudah berkembang lama akan tetapi modifikasi dan pengembangan disana sini dengan maksud pemutakhiran serta dijitalisasi juga terus dilaksanakan. Salah satunya adalah yang disebut penulis Radar Langit. Kalau Radar Pantai di pasang dipantai atau di pelabuhan atau di gunung dekat pantai yang akan dipantau dan memancarkan sinyalnya kearah pantai. Kalau Radar Peringatan Dini selalu berdaya pancar besar dan berjarak pantau jauh dan berputar kesegala arah. Sedangkan Radar Langit diletakkan di angkasa untuk memantau daerah yang tidak begitu luas untuk keperluan tertentu. Misalkan untuk memantau pelayaran yang terjadi disekitar Batam dan Singpura, untuk memantau Selat MakasarLombok sekitar Natuna dan lain sebagainya yang tidak memungkinkan bila menggunakan Radar Pantai atau Radar lainnya. Hal yang membatas penggunaan Radar Pantai adalah jarak jangkau yang dibatasi dengan kelengkungan bumi dan adanya gunung yang lebih tinggi dari lokasi antena radar. Akibatnya maksimum jarak jangkau adalah sekitar 60 kilometer.Untuk Radar pantau jarak ini sudah cukup akan tetapi bila akan melihat jarak yang lebih jauh lebih luas maka hal tersebut tidak memungkinkan. Diusulkan menggunakan Radar Langit ini dengan jarak jangkau yang lebih luas dan dapat untuk keperluan lainnya.

2. TEKNOLOGI RADAR